Ikut Terlibat dalam Drama Musikal Mimpi Kirana, Dedie Rachim Ngaku Banyak Lakukan Improvisasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Drama musikal Mimpi Kirana yang digelar Yayasan Belantara Budaya Indonesia turut diramaikan Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim. Acara yang juga didukung MNC Life ini sendiri berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Drama musikal yang digelar dalam rangka peringatan Hari Down Syndrom Sedunia ini menghadirkan Dedie A. Rachim sebagai karakter Pak Guru.
Mendapatkan pengalaman pertama bermain dalam drama musikal, Dedie mengaku tidak merasa kesulitan. "Lebih banyak improvisasi, saya sudah dikasih naskah dan sudah di-briefing, tetapi karena waktu dan lokasi latihan jauh, jadi lebih banyak improv tentang budaya dan medsos," tutur Dedie saat ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Deddie mengungkapkan alasan dirinya tertarik terlibat acara ini karena merasa prihatin melihat anak-anak saat ini yang memiliki kecenderungan memakai gadget kurang bijak dan tidak memilih kata-kata positif.
"Nah kebetulan di Bogor sudah galakkan program serbulatif (seribu kata positif) harus diucapkan anak-anak setiap hari. Nah apalagi dengan drama musikal yang bawa misi mengenalkan budaya lokal nusantara melalui gedget bisa dijadikan satu arah jadi enggak ke mana-mana," paparnya.
"Anak-anak lebih banyak menyerap hal-hal positif dan memanfaatkan gadget sebagai sarana menyalurkan ide-ide kreatif mereka," lanjut dia.
Selain itu, menurut Dedie, dengan adanya drama musikal ini anak-anak bisa diedukasi untuk bijak dalam memakai gadget.
"Kita bijak memakai gadget dan anak-anak jadi salah satu objek yang harus dipengaruhi agar tidak terlalu banyak memakai gadget untuk hal-hal negatif. Dengan model tampilan yang akan disajikan adalah gimana kita lebih bijak pakai gadget dan menjadikan sosial media memiliki nilai lebih positif sendiri," tutup Dedie.
Drama musikal yang digelar dalam rangka peringatan Hari Down Syndrom Sedunia ini menghadirkan Dedie A. Rachim sebagai karakter Pak Guru.
Mendapatkan pengalaman pertama bermain dalam drama musikal, Dedie mengaku tidak merasa kesulitan. "Lebih banyak improvisasi, saya sudah dikasih naskah dan sudah di-briefing, tetapi karena waktu dan lokasi latihan jauh, jadi lebih banyak improv tentang budaya dan medsos," tutur Dedie saat ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Deddie mengungkapkan alasan dirinya tertarik terlibat acara ini karena merasa prihatin melihat anak-anak saat ini yang memiliki kecenderungan memakai gadget kurang bijak dan tidak memilih kata-kata positif.
"Nah kebetulan di Bogor sudah galakkan program serbulatif (seribu kata positif) harus diucapkan anak-anak setiap hari. Nah apalagi dengan drama musikal yang bawa misi mengenalkan budaya lokal nusantara melalui gedget bisa dijadikan satu arah jadi enggak ke mana-mana," paparnya.
"Anak-anak lebih banyak menyerap hal-hal positif dan memanfaatkan gadget sebagai sarana menyalurkan ide-ide kreatif mereka," lanjut dia.
Selain itu, menurut Dedie, dengan adanya drama musikal ini anak-anak bisa diedukasi untuk bijak dalam memakai gadget.
"Kita bijak memakai gadget dan anak-anak jadi salah satu objek yang harus dipengaruhi agar tidak terlalu banyak memakai gadget untuk hal-hal negatif. Dengan model tampilan yang akan disajikan adalah gimana kita lebih bijak pakai gadget dan menjadikan sosial media memiliki nilai lebih positif sendiri," tutup Dedie.
(nug)