SMA Labschool Sabet Medali Emas & Borong Gelar di Interfolk Rusia

Kamis, 19 November 2015 - 15:58 WIB
SMA Labschool Sabet Medali Emas & Borong Gelar di Interfolk Rusia
SMA Labschool Sabet Medali Emas & Borong Gelar di Interfolk Rusia
A A A
JAKARTA - SMA Labschool Cibubur yang mewakili Indonesia dalam ajang International Folklore Festival 2015 di Saint Petersburg, Rusia, 13-18 November 2015. Sukses meraih medali dan piala emas kategori Mixed Folk Ensamble usia dibawah 17 tahun.

Ya, Festival INTERFOLK dibagi menjadi dua bagian, yaitu cultural exchange festival (festival pertukaran kebudayaan) dan kompetisi. Untuk penampilan festival, grup tari dan musik SMA Labschool Cibubur, yang terdiri dari 22 orang pelajar dan 5 orang pendamping ini. Menampilkan dua nomor tarian tradisional nusantara yang berasal dari daerah Tapanuli, Sumatera Utara, dan tarian Betawi.

Rombongan Tim Tari SMA Labschool Cibubur saat tampil di kompetisi Intefolk 2015 di Rusia-Foto-sma labschool cibubur for sindonews

Khusus untuk babak kompetisi, para pelajar SMA Labschool Cibubur menyuguhkan aksi tarian Ratoh Duek yang berasal dari Gayo Lues, Aceh, yang mengantar mereka menembus babak Final Grand Prix yang dilaksanakan pada Selasa (19/11/2015) malam waktu setempat atau Rabu (18/11/2015) dinihari WIB di Ballrooom Hotel Saint Petersburg, Rusia.

Gerakan seragam dan serempak dari tim tari SMA unggulan di Cibubur ini berhasil memukau 15 orang dewan juri yan merupakan pakar folklore dunia dan juga penonton yang turut menyaksikan langsung.

Nadira Anissa, selaku pimpinan rombongan menyatakan dalam keterangan resminya yang diterima sindonews. Selain meraih medali dan piala emas untuk kategori mixed folkensamble (gabungan tari, music dan lagu) dibawah 17 tahun.

Rombongan Tim Tari SMA Labschool Cibubur berfoto bersama dewan juri seusai kompetisi-Foto-sma labschool cibubur for sindonews

Para siswa SMA Labschool yang tergabung dalam grup ‘Sthira Caranadara’ itu juga meraih beberapa penghargaan lainnya, yaitu Judges Special Award for Best Technical Performance, EAFF Award for High Quality Presentation, dan President World Association of Performing Arts & Caucasian Association of International Festival (W.A.P.A & C.A.I.F) Award for Most Outstanding Performer, sekaligus memperoleh Golden Ticket untuk mengikuti The 3rd International Performing Arts Competition 2016 yang akan diselenggarakan di Yerevan, Armenia.

Kepala Sekolah SMA Labschool Cibubur, Bapak Buang Raharjo, M.Pd., mewakili keluarga besar sekolah, para orang tua siswa dan semua stakeholders, menyampaikan ungkapan syukur, dan bangga atas prestasi yang diraih murid-muridnya pada kompetisi ini, yang juga sekaligus menambah daftar prestasi yang pernah diraih siswa-siswi SMA Labschool Cibubur di bidang seni tari dan musik tradisi, khususnya di tingkat internasional.

"Semoga pencapaian ini dapat menginspirasi teman-teman mereka untuk terus mencintai dan bangga akan akar budaya bangsa Indonesia, serta memotivasi siswa seluruh Indonesia unuk berprestasi dengan membawa kekayaan tradisi dan budaya bangsa kita di kancah internasional lainnya,” kata Buang Raharjo berharap.

Sementara Irina Lysenkova selaku Ketua Panitia INTERFOLK 2015, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada grup Sthira Caranadara SMA Labschool Cibubur. Karena walaupun di usia yang masih relatif muda, namun grup ini telah mampu menampilkan komposisi yang sedemikian bagus dan rumit, sehingga mendapat apresiasi yang luar biasa dari para dewan juri.

Ucapan senada juga diutarakan oleh Profesor Kaloyan Nikolov, Presiden World Association of Folklore Festival (WAFF). “Saya selalu terkesima dengan menyaksikan seni tari dan musik dari Indonesia, sangat beragam, kaya, unik, memukau dan menghibur. Tidak hanya secara kemasan pertunjukan, tetapi juga sangat kuat secara akar budaya danfilosofis”, beber Prof Nikolov.

Aldea Karinta-Anggota Tim Tari SMA Labschool Cibubur di kompetisi INTERFOLK 2015 Rusia-Foto2-SMA Labschool Cibubur for Sindonews

Aldea Karinta salah satu siswa SMA Labschool Cibubur mengakui, sebelum berangkat ke Rusia, timnya mendapatkan pelatihan rutin dan super intensif selama 3 bulan, dibawah bimbingan Tim Artistik Gantari Gita Khatulistiwa (GGK) pimpinan Gilang Mokodompit.

"Kami senang sekali bisa mengalahkan para peserta dari berbagai negara yang terdiri dari pelajar hingga penari profesional, setelah mendapat pelatihan dari Pak Gilang," ujar Karin sapaan akrab Aldea Karinta.

Arif Mujahidin, orang tua dari Aldea Karinta, mengaku sangat bangga dengan pencapaian anak-anak yang masih muda tapi telah menunjukan potensi diri. "Kami bangga dengan capaian prestasi anak-anak. Insya Allah Kamis (19/11) sore ini kita akan jemput rombongan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang," tukas Arif yang juga merupakan Head of Corporate Affairs Sarihusada.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5005 seconds (0.1#10.140)