Benarkah Bayi Lahir Caesar Lebih Mudah Sakit? Ini Jawabannya!

JAKARTA - Benarkah bayi yang dilahirkan secara caesar gampang sakit? Ini bisa jadi pertanyaan yang ada di benak para calon ibu.

Banyak orang tua meyakini bahwa persalinan normal adalah yang terbaik. Hal itu benar adanya, karena proses fisiologi tubuh akan berjalan normal setelahnya.

Beda dengan persalinan caesar, di mana harus dilakukan tindakan operasi pada tubuh ibu dan itu dapat memberi dampak kurang baik pada bayi yang dilahirkan.



"Saat proses melahirkan secara normal, bayi pertama kali bersentuhan dengan mikroba baik yang ada di Miss V ibunya. Itu memberi kekebalan tersendiri pada tubuh bayi," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) dalam webinar yang diselenggarakan Danone SN, Rabu (5/4/2023).

"Lain cerita dengan bayi lahir caesar yang mana mereka pertama kali berinteraksi dengan mikroba tubuh ibu yang ada di kulit, yang mana kebanyakan adalah mikroba jahat, bukan baik," tambahnya.

Karena mikroba yang terpapar pertama kali berbeda, lanjut dr Ariani, itu membuat bayi yang lahir caesar dapat berisiko lebih mudah sakit dibandingkan bayi yang lahir normal.

Lebih jauh dr Ariani menjelaskan paparan mikroba apa saja yang terjadi pada bayi lahir normal vs bayi lahir caesar.

Bayi Lahir Normal

1. Bifidobacterium

2. Lactobacillus

3. Bacteroides

4. Enterobacteriaceae

Bayi Lahir Caesar

1. Enterobacteriaceae

2. Staphylococcus

3. Clostridium

4. Streptococcus dan lainnya

"Dari penjelasan jenis mikroba tersebut, diketahui bahwa anak lahir caesar membawa mikroba yang jelek saat lahir dari paparan mikroba di kulit ibu. Lain dengan anak normal, yang mana mereka membawa mikroba baik ke tubuh mereka," papar dr Ariani.

Kalau sudah begini, apa yang bisa dilakukan agar anak lahir caesar tetap punya kesempatan tumbuh dengan sehat?

Menurut dr Ariani, berikan ASI eksklusif karena ASI mengandung banyak sekali mikroba baik yang pada akhirnya bisa menyeimbangkan mikroba di dalam tubuh.

"Yang tadinya mikroba jahat mendominasi, dengan masuknya ASI, itu bisa jadi upaya menyeimbangan mikroba di saluran cerna," kata dr Ariani.



Selain itu, bila anak sudah bisa makan, jumlah nutrisi harus dipastikan cukup, sehingga anak lahir caesar tak gampang sakit.

"Kalau nutrisi cukup imunitas bagus. Kalau kurang, otomatis bahan untuk imunitas kurang dan ini bikin anak gampang sakit," jelasnya.

Kemudian, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas nutrisinya harus bagus. Artinya, apa yang dimakan si anak cukup protein, karbohidrat, dan lemak. Selain itu, vitamin serta mineral juga diperlukan seperti zat besi dan seng.

"Yang tak kalah penting adalah, pastikan saluran cerna anak sehat, sehingga penyerapan nutrisi dari apa yang dia makan berjalan baik. Ini bisa terjadi kalau mikroba baiknya banyak dan bisa mengalahkan mikroba jahat," pungkas dr Ariani.