Bau Mulut Bisa Jadi Gejala Diabetes Tipe 2, Waspada!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bau mulut bisa menjadi gejala diabetes tipe 2 . Pada dasarnya, gejala diabetes bermacam-macam. Bahkan hal yang paling kecil dan mengejutkan bisa menjadi tanda-tanda diabetes .
Bau mulut menjadi salah satu tanda diabetes tipe 2 di mulut yang harus diwaspadai. Chief Dental Officer di Bupa UK Insurance, Dr Neil Sikka mengatakan napas dan gusi bisa menjadi gejala diabetes dan tanda peringatan pertama penyakit jantung serta stroke.
Dilansir dari Express, Sabtu (8/4/2023) apakah napas Anda berbau seperti sekantong permen? Kedengarannya jauh lebih harum daripada bau mulut, tapi itu belum tentu pertanda baik.
“Bau-bau tertentu memiliki arti yang berbeda, seperti bau buah pir atau napas berbau buah dapat menjadi indikasi diabetes yang tidak terkontrol dan tanda pasien perlu temui dokter mereka," kata Dr Sikka.
Selain itu, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit gusi. Namun, penelitian mulai menunjukkan hubungan itu bekerja dua arah yakni penyakit gusi dan infeksi dapat meningkatkan kadar gula darah.
Keduanya saling mempengaruhi, menunjukkan jika salah satu telah berkembang, ada peningkatan risiko yang lain juga berkembang. Pasalnya, diabetes dapat meningkatkan kadar glukosa sehingga mulut menjadi tempat yang subur bagi bakteri berkembang biak.
Gula darah tinggi juga membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi, yang berarti gusi dapat tetap terinfeksi sehingga menyebabkan bau mulut. Selain menjadi gejala diabetes, kondisi ini dapat menyebabkan kejadian yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke.
Kombinasi peningkatan kadar bakteri dan peradangan ini dapat merusak pembuluh darah yang memasok jantung dan otak Anda, yang terkait dengan penyakit jantung dan stroke.
Bau mulut menjadi salah satu tanda diabetes tipe 2 di mulut yang harus diwaspadai. Chief Dental Officer di Bupa UK Insurance, Dr Neil Sikka mengatakan napas dan gusi bisa menjadi gejala diabetes dan tanda peringatan pertama penyakit jantung serta stroke.
Dilansir dari Express, Sabtu (8/4/2023) apakah napas Anda berbau seperti sekantong permen? Kedengarannya jauh lebih harum daripada bau mulut, tapi itu belum tentu pertanda baik.
“Bau-bau tertentu memiliki arti yang berbeda, seperti bau buah pir atau napas berbau buah dapat menjadi indikasi diabetes yang tidak terkontrol dan tanda pasien perlu temui dokter mereka," kata Dr Sikka.
Selain itu, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit gusi. Namun, penelitian mulai menunjukkan hubungan itu bekerja dua arah yakni penyakit gusi dan infeksi dapat meningkatkan kadar gula darah.
Keduanya saling mempengaruhi, menunjukkan jika salah satu telah berkembang, ada peningkatan risiko yang lain juga berkembang. Pasalnya, diabetes dapat meningkatkan kadar glukosa sehingga mulut menjadi tempat yang subur bagi bakteri berkembang biak.
Gula darah tinggi juga membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi, yang berarti gusi dapat tetap terinfeksi sehingga menyebabkan bau mulut. Selain menjadi gejala diabetes, kondisi ini dapat menyebabkan kejadian yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke.
Kombinasi peningkatan kadar bakteri dan peradangan ini dapat merusak pembuluh darah yang memasok jantung dan otak Anda, yang terkait dengan penyakit jantung dan stroke.
(dra)