Fotografer Dunia Kepincut Gadis Sunda Bermata Biru, Jadi Obyek Foto Favorit Sepanjang Masa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang gadis asal Jawa Barat bernama Evi menarik perhatian fotografer Prancis, Marius Moragues. Pasalnya, Evi yang asli Sunda itu memiliki bola mata biru layaknya orang-orang dari benua Eropa.
Marius begitu berkesan melihat tampilan Evi yang berbeda dari gadis Sunda pada umumnya. Karuan saja, Evi langsung menjadi obyek fotonya.
"Ini Evi, gadis bermata biru dari Jawa, Indonesia," tulis Marius dalam video yang diunggahnya di akun Instagram @imperfectframe, dikutip Kamis (13/4/2023).
Marius berkisah, pertama kali bertemu Evi tahun lalu. Di pertemuan pertama itu, Evi langsung menarik perhatian berkat kecantikan alaminya.
Dalam keterangannya, Marius menyebut bahwa Evi adalah model favoritnya. Dia bertemu gadis 18 tahun itu saat tengah melakukan traveling di Jawa Barat. Mata biru Evi seolah menghipnotisnya.
Evi adalah anak bungsu dari tiga saudara. Mereka semua memiliki mata biru dengan ciri-ciri wajah yang khas.
"Berbeda dengan suku Buton di Sulawesi Selatan yang bermata biru, di mana kisah mereka telah didokumentasikan dengan baik di seluruh Nusantara. Tetapi menemukan seseorang seperti Evi di Pulau Jawa dengan mata biru yang begitu dalam adalah sesuatu yang hampir mustahil, yang menjadikannya salah satu foto favorit sepanjang masa yang pernah saya ambil," ungkap Marius.
Marius berkisah, Evi mewarisi warna mata tersebut dari neneknya.
"Pada saat nenek buyut Evi sedang mengandung neneknya, dia mengidam ikan bakar namun ikan yang dimakan itu ternyata hanya setengah matang. 'Mata mereka tampak agak hidup'!" kata Marius, menirukan ucapan nenek Evi.
Foto/Instagram@imperfectframe
Saat tiba saatnya nenek buyut Evi melahirkan nenek Evi, ternyata didapati kalau mata sang nenek berwarna biru seperti lautan. Seluruh keluarga pun menganggap peristiwa ini sebagai keajaiban karena tidak ada leluhur keluarga tersebut yang memiliki mata biru sebelumnya.
"Aku tidak yakin dari mana mata biru itu berasal. Mungkinkah itu mutasi genetik? Atau mungkin genetik leluhur asing yang telah lama tersembunyi dan tiba-tiba muncul dalam garis keturunan keluarga ini?" ujar Marius.
"Aku tidak dapat mengonfirmasi dengan akurat kedua asumsi tadi, tetapi pertemuan dengan keluarga Evi akan menjadi salah satu yang paling bermakna dan terindah yang pernah saya alami dalam waktu yang lama. Sebuah keluarga yang sangat sederhana namun ramah," lanjutnya.
Marius mengaku, sempat menghabiskan beberapa waktu tinggal di desa Evi. Ibunda Evi mencari nafkah dengan berjualan sayur setiap pagi di pasar terdekat. Sementara ayah Evi adalah petani dan bekerja di sawah.
"Evi biasanya menyendiri di rumah, memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah saat tidak mengikuti ibunya di pasar. Dia sering menjemput kakak laki-laki atau ibunya setelah bekerja. Saya ingat ibunya memberi tahu saya, 'terkadang sulit bagi anak-anak saya untuk berteman'. Mereka merasa dianggap berbeda dari orang lain karena atribut unik mereka. Sering kali mereka tidak dipercaya memiliki mata biru. Orang mengira mereka memakai lensa kontak," ungkap Marius.
Marius begitu berkesan melihat tampilan Evi yang berbeda dari gadis Sunda pada umumnya. Karuan saja, Evi langsung menjadi obyek fotonya.
"Ini Evi, gadis bermata biru dari Jawa, Indonesia," tulis Marius dalam video yang diunggahnya di akun Instagram @imperfectframe, dikutip Kamis (13/4/2023).
Marius berkisah, pertama kali bertemu Evi tahun lalu. Di pertemuan pertama itu, Evi langsung menarik perhatian berkat kecantikan alaminya.
Dalam keterangannya, Marius menyebut bahwa Evi adalah model favoritnya. Dia bertemu gadis 18 tahun itu saat tengah melakukan traveling di Jawa Barat. Mata biru Evi seolah menghipnotisnya.
Evi adalah anak bungsu dari tiga saudara. Mereka semua memiliki mata biru dengan ciri-ciri wajah yang khas.
"Berbeda dengan suku Buton di Sulawesi Selatan yang bermata biru, di mana kisah mereka telah didokumentasikan dengan baik di seluruh Nusantara. Tetapi menemukan seseorang seperti Evi di Pulau Jawa dengan mata biru yang begitu dalam adalah sesuatu yang hampir mustahil, yang menjadikannya salah satu foto favorit sepanjang masa yang pernah saya ambil," ungkap Marius.
Marius berkisah, Evi mewarisi warna mata tersebut dari neneknya.
"Pada saat nenek buyut Evi sedang mengandung neneknya, dia mengidam ikan bakar namun ikan yang dimakan itu ternyata hanya setengah matang. 'Mata mereka tampak agak hidup'!" kata Marius, menirukan ucapan nenek Evi.
Foto/Instagram@imperfectframe
Saat tiba saatnya nenek buyut Evi melahirkan nenek Evi, ternyata didapati kalau mata sang nenek berwarna biru seperti lautan. Seluruh keluarga pun menganggap peristiwa ini sebagai keajaiban karena tidak ada leluhur keluarga tersebut yang memiliki mata biru sebelumnya.
"Aku tidak yakin dari mana mata biru itu berasal. Mungkinkah itu mutasi genetik? Atau mungkin genetik leluhur asing yang telah lama tersembunyi dan tiba-tiba muncul dalam garis keturunan keluarga ini?" ujar Marius.
"Aku tidak dapat mengonfirmasi dengan akurat kedua asumsi tadi, tetapi pertemuan dengan keluarga Evi akan menjadi salah satu yang paling bermakna dan terindah yang pernah saya alami dalam waktu yang lama. Sebuah keluarga yang sangat sederhana namun ramah," lanjutnya.
Marius mengaku, sempat menghabiskan beberapa waktu tinggal di desa Evi. Ibunda Evi mencari nafkah dengan berjualan sayur setiap pagi di pasar terdekat. Sementara ayah Evi adalah petani dan bekerja di sawah.
"Evi biasanya menyendiri di rumah, memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah saat tidak mengikuti ibunya di pasar. Dia sering menjemput kakak laki-laki atau ibunya setelah bekerja. Saya ingat ibunya memberi tahu saya, 'terkadang sulit bagi anak-anak saya untuk berteman'. Mereka merasa dianggap berbeda dari orang lain karena atribut unik mereka. Sering kali mereka tidak dipercaya memiliki mata biru. Orang mengira mereka memakai lensa kontak," ungkap Marius.
(tsa)