Sejarah Ketupat Lebaran dan Makna Filosofisnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anda tentu tahu ketupat, makanan yang selalu ada di perayaan Idul Fitri. Tapi, tahukah Anda sejak kapan ketupat ini hadir di perayaan lebaran? Apa pula filosofi di balik ketupat yang dihidangkan secara khusus hanya di momen lebaran?
Dulu, ketupat merupakan medium syiar Islam, tepatnya di zaman Sunan Kalijaga. Informasi tersebut pernah disampaikan oleh pemilik akun TikTok @billmohdor. Katanya, ketupat itu berasal dari kata 'ngaku lepat' dan 'laku papat'. Itu adalah bahasa kromo Inggil Jawa.
Jadi, 'ngaku lepat' punya arti mengakui kesalahan. Itu kenapa saat lebaran ada tradisi yang disebut sungkeman, meminta maaf kepada orang tua atau anggota keluarga yang lebih tua.
Sementara itu, 'laku papat' artinya mengerjakan empat hal yaitu Lebaran, Leburan, Luberan, dan Laburan. Keempat hal itu punya makna sendiri-sendiri.
"Kalau lebaran kalian sudah tahulah, ya. Nah, luberan itu sedekahkan sebagian harta. Leburan itu meleburkan dosa-dosa dengan saling memaafkan, dan laburan itu kapur, menjaga kesucian," kata si pemilik konten TikTok, dikutip Selasa (18/4/2023).
Janur berasal dari bahasa Arab yaitu 'Ja A' yang artinya telah hadir, dan 'Nur' berarti cahaya. Ini pun kalau ditarik ke budaya lebaran, diartikan kembali ke fitri atau suci.
Nah, kalau bentuk ketupat yang kotak, menurut Billmohdor, itu merepresentasikan hati manusia. Makanya, saat ketupat dipotong, warnanya putih. Ya, seperti hati manusia saat lebaran, kembali suci.
"Merepresentasikan hati umat muslim setelah 30 hari berpuasa dan di hari yang fitri, kita semua saling maaf-maafan," katanya.
Menariknya, opor yang menjadi makanan pendamping ketupat pun punya makna yang berkaitan dengan hati yang suci.
Menurut Billmohdor, opor itu asal katanya sapuro yang artinya memaafkan. Makanya, opor dan ketupat selalu bersanding di hari lebaran.
"Jadi, ini semua itu jadi salah satu contoh dakwah Wali Songo, yang mana mereka pakai budaya dan seni dalam menyebarkan Islam," katanya.
Video ini sudah disaksikan 2,6 juta netizen TikTok dan mendapat likes lebih dari 273,1 ribu.
Dulu, ketupat merupakan medium syiar Islam, tepatnya di zaman Sunan Kalijaga. Informasi tersebut pernah disampaikan oleh pemilik akun TikTok @billmohdor. Katanya, ketupat itu berasal dari kata 'ngaku lepat' dan 'laku papat'. Itu adalah bahasa kromo Inggil Jawa.
Jadi, 'ngaku lepat' punya arti mengakui kesalahan. Itu kenapa saat lebaran ada tradisi yang disebut sungkeman, meminta maaf kepada orang tua atau anggota keluarga yang lebih tua.
Sementara itu, 'laku papat' artinya mengerjakan empat hal yaitu Lebaran, Leburan, Luberan, dan Laburan. Keempat hal itu punya makna sendiri-sendiri.
"Kalau lebaran kalian sudah tahulah, ya. Nah, luberan itu sedekahkan sebagian harta. Leburan itu meleburkan dosa-dosa dengan saling memaafkan, dan laburan itu kapur, menjaga kesucian," kata si pemilik konten TikTok, dikutip Selasa (18/4/2023).
Janur Ketupat Punya Makna Tersendiri
Ketupat terbuat dari janur alias daun kelapa muda. Janur itu sendiri punya filosofi yang begitu mendalam, khususnya bagi umat muslim.Janur berasal dari bahasa Arab yaitu 'Ja A' yang artinya telah hadir, dan 'Nur' berarti cahaya. Ini pun kalau ditarik ke budaya lebaran, diartikan kembali ke fitri atau suci.
Nah, kalau bentuk ketupat yang kotak, menurut Billmohdor, itu merepresentasikan hati manusia. Makanya, saat ketupat dipotong, warnanya putih. Ya, seperti hati manusia saat lebaran, kembali suci.
"Merepresentasikan hati umat muslim setelah 30 hari berpuasa dan di hari yang fitri, kita semua saling maaf-maafan," katanya.
Menariknya, opor yang menjadi makanan pendamping ketupat pun punya makna yang berkaitan dengan hati yang suci.
Menurut Billmohdor, opor itu asal katanya sapuro yang artinya memaafkan. Makanya, opor dan ketupat selalu bersanding di hari lebaran.
"Jadi, ini semua itu jadi salah satu contoh dakwah Wali Songo, yang mana mereka pakai budaya dan seni dalam menyebarkan Islam," katanya.
Video ini sudah disaksikan 2,6 juta netizen TikTok dan mendapat likes lebih dari 273,1 ribu.
(tsa)