Irma Darmawangsa Ingin Segera Bertemu Jodoh usai 8 Tahun Jadi Janda, Ini Kriteria Lelaki Idamannya

JAKARTA - Irma Darmawangsa telah delapan tahun menjanda. Sadar sudah terlalu lama sendiri, pedangdut ini pun berharap bisa segera bertemu dengan jodohnya kembali. Rupanya, ia tak betah jika harus menyandang status janda lebih lama lagi.

Irma merasa kini sudah saatnya menemukan sosok pendamping hidup yang cocok dan sesuai dengan kriterianya.

"Harusnya, maunya sih seperti itu (dapat jodoh). Semoga bisalah dapat pasangan yang memang pas, sesuai. Apalagi aku udah dua kali periode pergantian presiden masih jadi janda. Berarti delapan tahun tuh menjanda," beber Irma Darmawangsa saat dijumpai di kawasan Senayan, Jakarta, belum lama ini.



Irma mengungkapkan kriteria yang harus ada di dalam diri laki-laki yang kelak akan dinikahinya. Tak muluk-muluk, pedangdut 39 tahun ini hanya ingin memiliki pasangan yang seiman.

Sementara untuk kriteria lain, Irma berharap mendapat jodoh yang sepadan dengan kemampuan ekonominya atau setidaknya tak berbeda jauh.

"Kriteria udah pasti harus seiman. Terus kalau bisa yang nggak terlalu timpang ekonominya sama saya, minimal samalah," ungkap dia.

Bukan bermaksud materialistis, Irma Darmawangsa justru menyoroti sudut pandang lain di mana lelaki terkadang merasa minder ketika mengetahui istrinya memiliki penghasilan yang lebih tinggi.

"Tidak ada perbedaan yang jomplang, karena lelaki kasihan juga kalau penghasilannya lebih rendah dari perempuan. Takutnya nanti ya gimana sih," jelasnya.



Terlebih, Irma juga melihat fenomena di mana banyak orang memutuskan untuk bercerai lantaran faktor ekonomi. Sehingga untuk mengantisipasinya, Irma merasa perlu memastikan calon suaminya memiliki penghasilan yang minimal sama dengannya.

Jika banyak yang berdalih kurang komunikasi menjadi penyebab kehancuran rumah tangga, Irma melihat faktor ekonomi juga begitu kuat pengaruhnya.

"Ya minimal setaralah ya, karena rata-rata masalah perceraian karena ekonomi. Faktor yang utama itu tuh. Makanya orang kadang bilang masalah komunikasi, tapi ekonomi juga," kata Irma.