Makna Mendalam dari Tradisi Mudik saat Idul Fitri, Pembaharuan Rohani hingga Jalin Silaturahmi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Makna mendalam dari tradisi mudik saat Idul Fitri menarik untuk diulas. Tak hanya sekadar pulang kampung, tapi tradisi menjelang lebaran ini juga kerap dijadikan ajang untuk memperbaharui rohani maupun menjalin silaturahmi.
Seperti diketahui, mudik merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia ketika lebaran tiba. Mereka akan pulang dari perantauan menuju kampung halamannya masing-masing, dengan membawa sejumlah barang-barang menggunakan kendaraan pribadi hingga tranportasi umum.
Kata mudik berasal dari kata "udik" yang artinya selatan atau hulu. Pada zaman dahulu sebelum di Jakarta terjadi urbanisasi besar-besaran, masih banyak wilayah yang bernama akhir udik atau ilir (utara atau hilir) dan kebanyakan akhiran itu diganti dengan kata Melayu selatan atau utara.
Selain itu, terdapat makna mendalam dari tradisi mudik saat Idul Fitri. Makna-makna ini berkaitan dengan budaya yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini di antaranya, seperti dihimpun dari berbagai sumber.
1. Pembaharuan Rohani
Saat Idul Fitri adalah waktunya pembaharuan rohani. Serta mudik dinilai sebagai kesempatan untuk menyucikan diri, dan mencari keberkahan dari orangtua, hingga anggota keluarga lainnya.
Di mana saat lebaran tiba, memaknainya sebagai penyuciane diri dari segala dosa-dosa. Sehingga saling memanfaatkan adalah salah satu jalannya, agar seseorang lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Pulang Kampung
Tradisi pulang kampung sendiri sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Umumnya mereka akan mulai mudik jauh-jauh hari, bahkan sebelum tanggal cuti bersama dimulai.
Seperti diketahui, mudik merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia ketika lebaran tiba. Mereka akan pulang dari perantauan menuju kampung halamannya masing-masing, dengan membawa sejumlah barang-barang menggunakan kendaraan pribadi hingga tranportasi umum.
Kata mudik berasal dari kata "udik" yang artinya selatan atau hulu. Pada zaman dahulu sebelum di Jakarta terjadi urbanisasi besar-besaran, masih banyak wilayah yang bernama akhir udik atau ilir (utara atau hilir) dan kebanyakan akhiran itu diganti dengan kata Melayu selatan atau utara.
Selain itu, terdapat makna mendalam dari tradisi mudik saat Idul Fitri. Makna-makna ini berkaitan dengan budaya yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini di antaranya, seperti dihimpun dari berbagai sumber.
1. Pembaharuan Rohani
Saat Idul Fitri adalah waktunya pembaharuan rohani. Serta mudik dinilai sebagai kesempatan untuk menyucikan diri, dan mencari keberkahan dari orangtua, hingga anggota keluarga lainnya.
Di mana saat lebaran tiba, memaknainya sebagai penyuciane diri dari segala dosa-dosa. Sehingga saling memanfaatkan adalah salah satu jalannya, agar seseorang lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Pulang Kampung
Tradisi pulang kampung sendiri sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Umumnya mereka akan mulai mudik jauh-jauh hari, bahkan sebelum tanggal cuti bersama dimulai.