Enggan Disebut Hijrah, Akri Patrio: Pelawak yang Belajar Ngaji
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akri Patrio sudah cukup lama tidak pernah terlihat di dunia hiburan. Pasalnya, komedian bernama asli Muhammad Akri ini sekarang lebih dikenal sebagai salah satu pendakwah.
Sebagai seorang pendakwah , Akri ternyata cukup fenomenal, karena dia memiliki ciri khas tersendiri ketika menyampaikan ceramah.
Meskipun begitu, pria 53 tahun ini masih enggan jika disebut hijrah. Dia masih tetap ingin dikenal cukup sebagai seorang pelawak.
"Sebetulnya ngelawak, cuma gayanya kayak orang ngaji. Jadi kalau dibilang elo pelawak tapi kayak ustaz, ya pelawak yang belajar ngaji, itu aja," ungkap Akri ketika dijumpai di kawasan Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.
Bagi Akri, hidup adalah karunia, dan ngelawak juga karunia dari Allah SWT. "Kalau ada yang bilang, 'Wah Akri sekarang udah hijrah', ah saya biasa aja," ucapnya.
Akri sendiri mengakui bahwa sebagian besar keluarganya mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Namun, dia menjadi pendakwah justru berangkat dari dunia seni.
"Saya lebih kepada ngajak, artinya seru-seruan. Setelah itu baru kita belajar. Jadi kalau pun saya ceramah atau apa ya kadang ngalir aja," kata rekan Eko dan Parto di grup lawak Patrio itu.
"Enggak ada konsep seperti seorang kiyai, di bab ini 1,2,3. Kalau saya nggak, yang penting ketemu ayat sikat, enggak juga yang penting nyampe (pesannya)," katanya lagi.
Sebagai seorang pendakwah , Akri ternyata cukup fenomenal, karena dia memiliki ciri khas tersendiri ketika menyampaikan ceramah.
Meskipun begitu, pria 53 tahun ini masih enggan jika disebut hijrah. Dia masih tetap ingin dikenal cukup sebagai seorang pelawak.
"Sebetulnya ngelawak, cuma gayanya kayak orang ngaji. Jadi kalau dibilang elo pelawak tapi kayak ustaz, ya pelawak yang belajar ngaji, itu aja," ungkap Akri ketika dijumpai di kawasan Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.
Bagi Akri, hidup adalah karunia, dan ngelawak juga karunia dari Allah SWT. "Kalau ada yang bilang, 'Wah Akri sekarang udah hijrah', ah saya biasa aja," ucapnya.
Akri sendiri mengakui bahwa sebagian besar keluarganya mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Namun, dia menjadi pendakwah justru berangkat dari dunia seni.
"Saya lebih kepada ngajak, artinya seru-seruan. Setelah itu baru kita belajar. Jadi kalau pun saya ceramah atau apa ya kadang ngalir aja," kata rekan Eko dan Parto di grup lawak Patrio itu.
Baca Juga
"Enggak ada konsep seperti seorang kiyai, di bab ini 1,2,3. Kalau saya nggak, yang penting ketemu ayat sikat, enggak juga yang penting nyampe (pesannya)," katanya lagi.
(nug)