Kebanyakan Nangis, Dewi Perssik Perbaiki Kondisi Matanya lewat Operasi Under-Eye Fat Transfer

Kamis, 04 Mei 2023 - 09:52 WIB
loading...
Kebanyakan Nangis, Dewi Perssik Perbaiki Kondisi Matanya lewat Operasi Under-Eye Fat Transfer
Dewi Perssik menempuh jalan operasi untuk memulihkan kondisi fisik matanya akibat kebanyakan menangis. Foto/Instagram Dewi Perssik
A A A
JAKARTA - Dewi Perssik menempuh jalan operasi untuk memulihkan kondisi fisik matanya akibat kebanyakan menangis.

Gara-gara kebanyakan nangis, area bawah mata Dewi Perssik berisiko cekung lebih cepat dan menghitam. Tak mau mengalami hal tersebut, pedangdut 37 tahun itu memberanikan diri untuk melakukan operasi mata.

Dalam ilmu medis, operasi mata Dewi Perssik itu disebut dengan Under-Eye Fat Transfer. Treatment ini tergolong dalam prosedur kosmetik atau untuk tujuan memperbaiki penampilan.



Operasi dilakukan dengan memindahkan lemak dari tubuh ke bawah mata untuk mengisi area yang cekung dan atau 'kopong'. Lemak yang dipakai biasanya diambil dari perut, pinggul, atau paha.

Tidak begitu saja lemak dipindahkan, tapi tim medis bakal memurnikan lemak yang disedot dari lokasi tubuh tertentu, baru kemudian ditempatkan di bawah mata.

"Sederhananya, treatment operasi mata ini bertujuan untuk membuat mata terlihat tidak lelah dan bikin wajah tampak lebih muda, karena secara tidak langsung bikin wajah jadi lebih kencang dan bercahaya," ungkap laporan Cleveland Clinic, dikutip Kamis (4/5/2023).

Treatment ini bisa dilakukan oleh orang yang ingin mendapatkan tampilan lebih muda dan tidak tampak lelah. Selain itu juga buat yang mau menghilangkan kantung mata secara instan.



Under-Eye Fat Transfer juga direkomendasikan buat orang yang gampang punya lingkaran hitam di bawah mata, area bawah mata sudah kopong, dan sudah mulai ada kerutan di sekitar mata.

Di sisi lain, ada kelompok orang yang tidak direkomendasikan menjalani treatment ini. Yaitu mereka yang terlalu kurus, karena itu berkaitan dengan proses sedot lemak.

"Orang yang sangat kurus, berolahraga sangat intens, atau sedang hamil tidak disarankan menjalani treatment ini. Perokok juga tidak disarankan, karena hasil akhirnya tidak akan maksimal," jelas laporan Cleveland Clinic.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3281 seconds (0.1#10.140)