Peringati Hari Kartini, Nur Asia Uno Dorong Perempuan Berkarier: Tapi Jangan Lupa Prioritas!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Nur Asia Uno memiliki makna tersendiri tentang Hari Kartini, yang diperingati setiap tanggal 21 April. Menurutnya, RA Kartini merupakan sosok perempuan yang sangat berjasa terhadap Indonesia.
Hal itu diungkapkan langsung di momen Talkshow bertajuk 'Perempuan Berdaya Penggerak Ekonomi Bangsa' yang digelar di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf hari ini, Kamis (4/5/2023).
“Buat saya RA Kartini adalah salah satu perempuan Indonesia yang sangat berjasa terhadap Indonesia. Dialah sosok yang cukup berperan menaikkan derajat-derajat perempuan hingga saat ini,” ujar Nur Asia, saat mengisi talkshow yang diadakan di Balairung Soesilo Soedarman, Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Kamis, (4/5/2023).
Nur Asia lantas menyebut, perempuan Indonesia harus bangga terhadap sosok RA Kartini yang telah berjasa mendobrak batas perempuan untuk berkiprah dan berjuang untuk emansipasi wanita.
“Bagaimana dia berjuang untuk emansipasi wanita. Ya kita sebagai perempuan Indonesia harus bangga terhadap sosok beliau karena beliau lah yang mendobrak ya,” tuturnya.
Nur Asia juga mengungkapkan, berkat perjuangan RA Kartini, perempuan kini tak lagi terbatas untuk bergerak. Khususnya, di dunia kerja.
Meski memiliki prioritas untuk suami ataupun anak, menurutnya, hal tersebut bukan lagi menjadi penghalang bagi mereka untuk ikut meningkatkan kualiatas hidup.
“Hal tersebut tidak boleh menyurutkan kita mencapai cita-cita, karena perempuan dalam keadaan apapun tetap berjuang, dan saat ini persaingan sudah semakin terbuka,” tegasnya.
“Kita harus terus bisa meningkatkan kualitas ya. Jadi para lakia-laki itu bisa sama dengan kita. Walaupun kita sebagai perempuan yang mengurus anak, mengurus rumah, tetapi kita bisa. Jadi insyaallah perempuan-perempuan sekarang dan yang akan datang itu akan lebih baik lagi,” sambungnya.
Namun, Nur Asia berpesan pada para perempuan agar kembali lagi ke kodrat mereka, yakni menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anaknya.
Menurutnya, gender memang bukan menjadi pembatas mereka untuk berkarier, namun sebaliknya, bukan berarti mereka terlalu mengejar karier sampai melupakan prioritas utama mereka.
“Gimana caranya jadi ibu-ibu yang punya karier, ya silahkan dengan kariernya. Akan tetapi jangan lupa, jangan sampai melupakan tugas sebagai seorang ibu rumah tangga, tetap prioritas adalah suami, anak dan rumah tangga,” pungkasnya.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
Hal itu diungkapkan langsung di momen Talkshow bertajuk 'Perempuan Berdaya Penggerak Ekonomi Bangsa' yang digelar di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf hari ini, Kamis (4/5/2023).
“Buat saya RA Kartini adalah salah satu perempuan Indonesia yang sangat berjasa terhadap Indonesia. Dialah sosok yang cukup berperan menaikkan derajat-derajat perempuan hingga saat ini,” ujar Nur Asia, saat mengisi talkshow yang diadakan di Balairung Soesilo Soedarman, Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Kamis, (4/5/2023).
Nur Asia lantas menyebut, perempuan Indonesia harus bangga terhadap sosok RA Kartini yang telah berjasa mendobrak batas perempuan untuk berkiprah dan berjuang untuk emansipasi wanita.
“Bagaimana dia berjuang untuk emansipasi wanita. Ya kita sebagai perempuan Indonesia harus bangga terhadap sosok beliau karena beliau lah yang mendobrak ya,” tuturnya.
Nur Asia juga mengungkapkan, berkat perjuangan RA Kartini, perempuan kini tak lagi terbatas untuk bergerak. Khususnya, di dunia kerja.
Meski memiliki prioritas untuk suami ataupun anak, menurutnya, hal tersebut bukan lagi menjadi penghalang bagi mereka untuk ikut meningkatkan kualiatas hidup.
“Hal tersebut tidak boleh menyurutkan kita mencapai cita-cita, karena perempuan dalam keadaan apapun tetap berjuang, dan saat ini persaingan sudah semakin terbuka,” tegasnya.
“Kita harus terus bisa meningkatkan kualitas ya. Jadi para lakia-laki itu bisa sama dengan kita. Walaupun kita sebagai perempuan yang mengurus anak, mengurus rumah, tetapi kita bisa. Jadi insyaallah perempuan-perempuan sekarang dan yang akan datang itu akan lebih baik lagi,” sambungnya.
Namun, Nur Asia berpesan pada para perempuan agar kembali lagi ke kodrat mereka, yakni menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anaknya.
Menurutnya, gender memang bukan menjadi pembatas mereka untuk berkarier, namun sebaliknya, bukan berarti mereka terlalu mengejar karier sampai melupakan prioritas utama mereka.
“Gimana caranya jadi ibu-ibu yang punya karier, ya silahkan dengan kariernya. Akan tetapi jangan lupa, jangan sampai melupakan tugas sebagai seorang ibu rumah tangga, tetap prioritas adalah suami, anak dan rumah tangga,” pungkasnya.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
(hri)