Lanjutkan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Berdayakan Desa Wisata di Lombok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di 6 Destinasi Prioritas Pariwisata kembali dilanjutkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Kali ini, Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 berlangsung di 8 Desa Wisata yang ada di wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat. Kegiatan yang berlangsung pada 16-17 Mei 2023 ini berfokus terhadap peningkatan kapasitas para pelaku dan penggerak pariwisata.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada kesempatan sebelumnya sempat menyebutkan bahwa saat ini terdapat 4.500 lebih desa wisata yang telah memiliki kelengkapan dan terdaftar di Jaring Desa Wisata (Jadesta) yang dibina Kemenparekraf.
Dia mendorong berbagai pihak untuk melaksanakan program pemberdayaan, termasuk melalui Program Kampanye Sadar Wisata 5.0, karena desa wisata terbukti menciptakan peluang peningkatan kesejahteraan bagi warga.
"Dengan lebih dari 4.500 Desa Wisata ini, silakan disentuh dengan program-program yang memberdayakan untuk peningkatan kesejahteraan. Karena desa wisata terbukti menjadi pemenang pandemi yang bisa menciptakan banyak peluang usaha, pembukaan lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan target 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru," papar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 merupakan bagian dari rangkaian besar Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dilaksanakan Kemenparekraf.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham menyebutkan orientasi pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan saat ini, memberi kesempatan bagi desa-desa wisata untuk mengambil peran strategis.
"Ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata, karena pergeseran tren yang ada membuat wisatawan memilih mencari alternatif tempat-tempat wisata baru di desa wisata yang memberi pengalaman unik bagi mereka," terang Diah.
(Foto: istimewa)
Di tengah Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Lombok secara daring, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Kemenparekraf, Florida Pardosi menekankan bahwa tren pariwisata menunjukkan desa wisata menjadi makin populer bahkan disebut sebagai pandemic winner, atau sebagai destinasi yang mampu menawarkan pengalaman otentik, aktivitas di alam terbuka, serta kesempatan berinteraksi dengan budaya dan kearifan lokal.
"Masyarakat di desa wisata memiliki peran dan tugas yang sama untuk memastikan kelangsungan pariwisata. Karena itu diperlukan kesadaran dan komitmen yang tinggi untuk menjaga kelestarian alam, budaya, agar keindahan dan keunikan destinasi wisata Indonesia tetap tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan," tutur Florida.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H.M. Fajar Taufik mengajak seluruh peserta memanfaatkan dengan baik kesempatan mengikuti Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. "Bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut wisatawan, memberikan pelayanan prima, memberikan rasa aman dan nyaman," ujarnya.
Sementara, perwakilan Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Imam Mahardika mengapreasiasi terselenggaranya program Sosialisasi Sadar Wisata di Kabupaten Lombok Tengah untuk peningkatan kapasitas pelaku pariwisata. Pasalnya, SDM memegang peran strategis dalam pengembangan pariwisata.
"Terlebih dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) maupun Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah ini memiliki magnet tersendiri. Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata ini diharapkan berdampak positif terhadap perkembangan pariwisata. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengembangan SDM untuk membangun desa-desa wisata kita," kata dia.
Sementara itu, kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Lombok ini diikuti 2 desa wisata dari Kabupaten Lombok Barat, yakni Batu Putih dan Pelangan. Selain itu, terdapat juga 6 desa wisata dari Kabupaten Lombok Tengah, di antaranya Mertak, Mekar Sari, Bilebante, Bonjeruk, Penujak, dan Sengkol. Desa-desa ini kaya akan potensi wisata baik alam, budaya, maupun atraksi.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
Kali ini, Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 berlangsung di 8 Desa Wisata yang ada di wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat. Kegiatan yang berlangsung pada 16-17 Mei 2023 ini berfokus terhadap peningkatan kapasitas para pelaku dan penggerak pariwisata.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada kesempatan sebelumnya sempat menyebutkan bahwa saat ini terdapat 4.500 lebih desa wisata yang telah memiliki kelengkapan dan terdaftar di Jaring Desa Wisata (Jadesta) yang dibina Kemenparekraf.
Dia mendorong berbagai pihak untuk melaksanakan program pemberdayaan, termasuk melalui Program Kampanye Sadar Wisata 5.0, karena desa wisata terbukti menciptakan peluang peningkatan kesejahteraan bagi warga.
"Dengan lebih dari 4.500 Desa Wisata ini, silakan disentuh dengan program-program yang memberdayakan untuk peningkatan kesejahteraan. Karena desa wisata terbukti menjadi pemenang pandemi yang bisa menciptakan banyak peluang usaha, pembukaan lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan target 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru," papar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 merupakan bagian dari rangkaian besar Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dilaksanakan Kemenparekraf.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham menyebutkan orientasi pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan saat ini, memberi kesempatan bagi desa-desa wisata untuk mengambil peran strategis.
"Ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata, karena pergeseran tren yang ada membuat wisatawan memilih mencari alternatif tempat-tempat wisata baru di desa wisata yang memberi pengalaman unik bagi mereka," terang Diah.
(Foto: istimewa)
Di tengah Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Lombok secara daring, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Kemenparekraf, Florida Pardosi menekankan bahwa tren pariwisata menunjukkan desa wisata menjadi makin populer bahkan disebut sebagai pandemic winner, atau sebagai destinasi yang mampu menawarkan pengalaman otentik, aktivitas di alam terbuka, serta kesempatan berinteraksi dengan budaya dan kearifan lokal.
"Masyarakat di desa wisata memiliki peran dan tugas yang sama untuk memastikan kelangsungan pariwisata. Karena itu diperlukan kesadaran dan komitmen yang tinggi untuk menjaga kelestarian alam, budaya, agar keindahan dan keunikan destinasi wisata Indonesia tetap tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan," tutur Florida.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H.M. Fajar Taufik mengajak seluruh peserta memanfaatkan dengan baik kesempatan mengikuti Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. "Bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut wisatawan, memberikan pelayanan prima, memberikan rasa aman dan nyaman," ujarnya.
Sementara, perwakilan Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Imam Mahardika mengapreasiasi terselenggaranya program Sosialisasi Sadar Wisata di Kabupaten Lombok Tengah untuk peningkatan kapasitas pelaku pariwisata. Pasalnya, SDM memegang peran strategis dalam pengembangan pariwisata.
"Terlebih dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) maupun Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah ini memiliki magnet tersendiri. Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata ini diharapkan berdampak positif terhadap perkembangan pariwisata. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengembangan SDM untuk membangun desa-desa wisata kita," kata dia.
Sementara itu, kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Lombok ini diikuti 2 desa wisata dari Kabupaten Lombok Barat, yakni Batu Putih dan Pelangan. Selain itu, terdapat juga 6 desa wisata dari Kabupaten Lombok Tengah, di antaranya Mertak, Mekar Sari, Bilebante, Bonjeruk, Penujak, dan Sengkol. Desa-desa ini kaya akan potensi wisata baik alam, budaya, maupun atraksi.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
(nug)