Promosi Pariwisata Indonesia Harus Dikemas Menarik, Sandiaga Uno: Agar Tercapai Target Kunjungan Wisatawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan promosi pariwisata Indonesia harus dikemas semenarik mungkin agar dunia tahu, bahwa negara yang dijuluki Jamrud Khatulistiwa ini punya deretan destinasi yang memesona.
Maka dari itu, lanjut Sandiaga Uno melalui promosi diharapkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) semakin dikenal dunia internasional. Sebab pariwisata Indonesia selama ini hanya dikenal terpusat di Bali. Sebab, berdasarkan data statistik, pariwisata Indonesia sebanyak 41 persen masih bertumpu pada Pulau Bali.
"Tujuan utamanya adalah untuk mencapai target tahun 2023 dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai angka 7,4 juta kunjungan," kata Sandiaga dalam keterangan resminya.
Tak hanya itu saja, mengenalkan pariwisata Indonesia dengan cara yang ringan dilakukan oleh pihaknya dalam bentuk program tayangan dan ditayangkan di kanal media sosial Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) yakni dalam program Indonesia Kini.
Program ini dibawakan dengan gaya kekinian, bahasa yang mudah diterima, dan penyampaian informasi yang tepat sasaran merupakan kekuatan para Host dalam program ini.
Selain itu, pemilihan tema, destinasi, aktivitas, dan sinematografi yang berkualitas setiap episodenya juga menjadi daya tarik yang diyakini akan semakin dilirik masyarakat, khususnya wisatawan mancanegara (Wisman).
"Jenis pariwisata yang begitu beragam di Indonesia adalah daya tarik yang luar biasa. Tentunya, experience seperti ini, akan jadi kenangan yang tak terlupakan, persis seperti nilai pada sapta pesona," ujar host Indonesia Kini, Ilham Schode.
Misalnya saja, pengalaman road trip dan beristirahat dalam campervan dengan mobil combi di Yogyakarta, tepatnya di tengah-tengah Desa Wisata Tebing Breksi pada episode pertama Indonesia Kini.
Kemudian membuat travel pattern di Jawa Timur, mulai dari Lumajang, Malang, sampai Mojokerto, yang menceritakan serunya menikmati wisata alam, desa wisata, ecotourism, dan wisata sejarah, dalam satu edisi perjalanan.
Dalam episode Bali juga membahas Sport tourism. Agar tetap berisi, Schode mengajak profesional skateboarder untuk merasakan sensasi bermain skateboard di Kuta Beach Skate Park, yang persis berada di area pantai Kuta yang sangat ikonik.
Bahkan dalam episode terbaru di Labuan Bajo, Indonesia Kini juga berkolaborasi dengan komunitas Long Board untuk memperkenalkan wisata olahraga yang kini begitu dicari di Labuan Bajo.
Maka dari itu dengan tersebar luasnya kekayaan pariwisata Indonesia, diharapkan akan berimbas pada terbukanya lapangan pekerjaan secara luas, serta memberi dampak positif pada destinasi tersebut.
Maka dari itu, lanjut Sandiaga Uno melalui promosi diharapkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) semakin dikenal dunia internasional. Sebab pariwisata Indonesia selama ini hanya dikenal terpusat di Bali. Sebab, berdasarkan data statistik, pariwisata Indonesia sebanyak 41 persen masih bertumpu pada Pulau Bali.
"Tujuan utamanya adalah untuk mencapai target tahun 2023 dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai angka 7,4 juta kunjungan," kata Sandiaga dalam keterangan resminya.
Tak hanya itu saja, mengenalkan pariwisata Indonesia dengan cara yang ringan dilakukan oleh pihaknya dalam bentuk program tayangan dan ditayangkan di kanal media sosial Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) yakni dalam program Indonesia Kini.
Program ini dibawakan dengan gaya kekinian, bahasa yang mudah diterima, dan penyampaian informasi yang tepat sasaran merupakan kekuatan para Host dalam program ini.
Selain itu, pemilihan tema, destinasi, aktivitas, dan sinematografi yang berkualitas setiap episodenya juga menjadi daya tarik yang diyakini akan semakin dilirik masyarakat, khususnya wisatawan mancanegara (Wisman).
"Jenis pariwisata yang begitu beragam di Indonesia adalah daya tarik yang luar biasa. Tentunya, experience seperti ini, akan jadi kenangan yang tak terlupakan, persis seperti nilai pada sapta pesona," ujar host Indonesia Kini, Ilham Schode.
Misalnya saja, pengalaman road trip dan beristirahat dalam campervan dengan mobil combi di Yogyakarta, tepatnya di tengah-tengah Desa Wisata Tebing Breksi pada episode pertama Indonesia Kini.
Kemudian membuat travel pattern di Jawa Timur, mulai dari Lumajang, Malang, sampai Mojokerto, yang menceritakan serunya menikmati wisata alam, desa wisata, ecotourism, dan wisata sejarah, dalam satu edisi perjalanan.
Dalam episode Bali juga membahas Sport tourism. Agar tetap berisi, Schode mengajak profesional skateboarder untuk merasakan sensasi bermain skateboard di Kuta Beach Skate Park, yang persis berada di area pantai Kuta yang sangat ikonik.
Bahkan dalam episode terbaru di Labuan Bajo, Indonesia Kini juga berkolaborasi dengan komunitas Long Board untuk memperkenalkan wisata olahraga yang kini begitu dicari di Labuan Bajo.
Maka dari itu dengan tersebar luasnya kekayaan pariwisata Indonesia, diharapkan akan berimbas pada terbukanya lapangan pekerjaan secara luas, serta memberi dampak positif pada destinasi tersebut.
(hri)