Viral Pro Kontra Nasi dan Mi Instan Jadi Bekal Sekolah Anak, Kenali Kandungan Gizi Sekaligus Bahayanya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Viral cuitan di Twitter tentang nasi dengan mi instan yang sering dijadikan bekal sekolah anak di Indonesia. Wanita dengan akun Twitter @littlevixen_ itu menyentil para orang tua yang kerap memberikan anak bekal berupa nasi dan mi instan.
Melalui unggahan sebuah potret bekal berisi nasi dan mi goreng instan, wanita tersebut mempertanyakan pengetahuan gizi dan pertumbuhan anak yang dinilai masih minim di kalangan orang tua.
“Serius kalo ada org tua yg ngebekelin anaknya begini, Pengetahuan ttg gizi anak & pertumbuhan ngerti kagak, sih?” ujar akun @littlevixen, dikutip Jumat (2/6/2023).
Cuitan wanita tersebut lantas viral dan mendapat hujan hujatan. Banyak netizen yang menilai bahwa tidak semua masyarakat Indonesia bisa membuat bekal yang bergizi untuk anak mereka karena masalah ekonomi.
“Ekonomi tiap orang berbeda nder,” komentar akun @ter********.
“Kadang bukan kerna ga punya pengetahuan, tapi karena kemampuan,” timpal @gur******.
“Enteng banget ngomongnya wkwkwk, orang kalo ada duit juga pasti ga bekelin anak gtuan kali,” kata @er*****.
“Mbak ga semua orang punya kemampuan finansial yg sama, mbok we Ben, jgn suka komentari orang lain, mungkin itu udah maksimal yg bisa diberikan orang tua nya,” tutur @dal*****.
“Jadi maksud lu gua skrg gizi buruk dan ga tumbuh baik gitu gara2 dulu dikasih ini?” tanya @gun******.
Wanita tersebut lantas menjawab respons netizen yang justru kontra dengan cuitannya soal bekal nasi dengan mi instan tersebut. Ia kembali menekankan bahwa makanan yang bergizi tidak harus mahal.
Beberapa netizen juga memberikan pendapat senada dengan wanita tersebut terkait kebiasaan dan bahaya mengonsumsi nasi serta mie instan yang kerap dilakukan orang Indonesia.
“Biasanya krn anaknya yg request atau orgtuanya ga punya waktu banyak prepare itu. Soalnya emg kuperhatiin temen SDku rata2 bekel itu krn punya orgtua yg keduanya kerja. Semoga semakin berkembang zaman, kesadaran orgtua akan pentingnya sarapan & gizi seimbang terus meningkat,” tulis @xuo****.
“Banyak yang butthurt, padahal mbaknya bener. Gizi baik gak sama dengan harga mahal. Bener kata dr tan, indonesia masih tertinggal urusan beginian,” ujar @ik*****.
“Bukan perkara murah atau gimana sih ini karbo ketemu karbo astaga, harusnya kan ditambah tempe goreng apa telur ceplok yang digoreng di wajan (bukan teflon) sampai pinggirannya berkerak enak gitu,” beber akun @pa******.
Foto/Twitter @littlevixen__
Kebanyakan orang pun menganggap mi instan sebagai lauk dan bukan sumber karbohidrat seperti halnya nasi. Padahal, banyak risiko kesehatan yang mengintai di balik kebiasaan tersebut.
Perlu diketahui, kebanyakan mi instan memiliki kandungan karbohidrat, lemak, dan sodium yang tinggi. Sebaliknya, mi instan diketahui lebih rendah kalori, serat, dan protein.
Nasi putih juga diketahui kaya karbohidrat. Jadi, jika Anda sering mengonsumsi kombinasi kedua makanan tersebut, ada banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi.
Makan mi instan dicampur nasi bisa membuat Anda merasa cepat kenyang, sehingga tidak ingin makan apa-apa lagi. Pasalnya, keduanya sama-sama mengandung karbohidrat yang tinggi. Akibatnya, kebutuhan tubuh akan nutrisi lain menjadi tidak terpenuhi.
Padahal tubuh tidak hanya butuh karbohidrat, tapi juga nutrisi lain seperti protein, lemak, dan mineral. Kekurangan nutrisi tersebut bisa membuat Anda mengalami malnutrisi.
Dampak buruk lain yang bisa terjadi akibat kebiasaan makan nasi dicampur mi instan secara berlebihan adalah meningkatnya risiko obesitas. Hal itu terjadi karena karbohidrat dalam jumlah tinggi yang masuk ke tubuh akan dipecah menjadi lemak.
Bila Anda punya kebiasaan mengonsumsi mi instan secara berlebihan, maka bukan tidak mungkin risiko penyakit kardiovaskular bisa meningkat.
Dari informasi nilai gizi tersebut, mi instan aman dikonsumsi oleh anak yang kurus atau sulit makan sebagai variasi nasi, tetapi tidak dianjurkan pada anak dengan obesitas karena akan mudah meningkatkan berat badan akibat dari tingginya kandungan karbohidrat sederhana dan minyak.
Bagi anak yang kurus dan sulit makan, mi instan bisa digunakan sebgai makanan selingan atau camilan untuk menambah asupan energi. Sebaiknya konsumsi mi instan pada anak hanya boleh satu bungkus dalam sehari, dan tidak sarankan setiap hari karena kandungan garamnya tinggi sehingga bila dikonsumsi dalam jangka panjang lebih dari 1 bungkus per hari, dapat meningkatkan hipertensi saat anak menjadi dewasa.
Melalui unggahan sebuah potret bekal berisi nasi dan mi goreng instan, wanita tersebut mempertanyakan pengetahuan gizi dan pertumbuhan anak yang dinilai masih minim di kalangan orang tua.
“Serius kalo ada org tua yg ngebekelin anaknya begini, Pengetahuan ttg gizi anak & pertumbuhan ngerti kagak, sih?” ujar akun @littlevixen, dikutip Jumat (2/6/2023).
Cuitan wanita tersebut lantas viral dan mendapat hujan hujatan. Banyak netizen yang menilai bahwa tidak semua masyarakat Indonesia bisa membuat bekal yang bergizi untuk anak mereka karena masalah ekonomi.
“Ekonomi tiap orang berbeda nder,” komentar akun @ter********.
“Kadang bukan kerna ga punya pengetahuan, tapi karena kemampuan,” timpal @gur******.
“Enteng banget ngomongnya wkwkwk, orang kalo ada duit juga pasti ga bekelin anak gtuan kali,” kata @er*****.
“Mbak ga semua orang punya kemampuan finansial yg sama, mbok we Ben, jgn suka komentari orang lain, mungkin itu udah maksimal yg bisa diberikan orang tua nya,” tutur @dal*****.
“Jadi maksud lu gua skrg gizi buruk dan ga tumbuh baik gitu gara2 dulu dikasih ini?” tanya @gun******.
Wanita tersebut lantas menjawab respons netizen yang justru kontra dengan cuitannya soal bekal nasi dengan mi instan tersebut. Ia kembali menekankan bahwa makanan yang bergizi tidak harus mahal.
Beberapa netizen juga memberikan pendapat senada dengan wanita tersebut terkait kebiasaan dan bahaya mengonsumsi nasi serta mie instan yang kerap dilakukan orang Indonesia.
“Biasanya krn anaknya yg request atau orgtuanya ga punya waktu banyak prepare itu. Soalnya emg kuperhatiin temen SDku rata2 bekel itu krn punya orgtua yg keduanya kerja. Semoga semakin berkembang zaman, kesadaran orgtua akan pentingnya sarapan & gizi seimbang terus meningkat,” tulis @xuo****.
“Banyak yang butthurt, padahal mbaknya bener. Gizi baik gak sama dengan harga mahal. Bener kata dr tan, indonesia masih tertinggal urusan beginian,” ujar @ik*****.
“Bukan perkara murah atau gimana sih ini karbo ketemu karbo astaga, harusnya kan ditambah tempe goreng apa telur ceplok yang digoreng di wajan (bukan teflon) sampai pinggirannya berkerak enak gitu,” beber akun @pa******.
Foto/Twitter @littlevixen__
Bahaya Konsumsi Nasi dengan Mi Instan
Terlepas dari pro kontranya, mengonsumsi mi instan dicampur nasi bukan hal yang aneh bagi sebagian orang Indonesia. Banyak orang memiliki kebiasaan tersebut karena hanya mengonsumsi mi instan saja tidak terlalu mengenyangkan.Kebanyakan orang pun menganggap mi instan sebagai lauk dan bukan sumber karbohidrat seperti halnya nasi. Padahal, banyak risiko kesehatan yang mengintai di balik kebiasaan tersebut.
Perlu diketahui, kebanyakan mi instan memiliki kandungan karbohidrat, lemak, dan sodium yang tinggi. Sebaliknya, mi instan diketahui lebih rendah kalori, serat, dan protein.
Nasi putih juga diketahui kaya karbohidrat. Jadi, jika Anda sering mengonsumsi kombinasi kedua makanan tersebut, ada banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi.
Makan mi instan dicampur nasi bisa membuat Anda merasa cepat kenyang, sehingga tidak ingin makan apa-apa lagi. Pasalnya, keduanya sama-sama mengandung karbohidrat yang tinggi. Akibatnya, kebutuhan tubuh akan nutrisi lain menjadi tidak terpenuhi.
Padahal tubuh tidak hanya butuh karbohidrat, tapi juga nutrisi lain seperti protein, lemak, dan mineral. Kekurangan nutrisi tersebut bisa membuat Anda mengalami malnutrisi.
Dampak buruk lain yang bisa terjadi akibat kebiasaan makan nasi dicampur mi instan secara berlebihan adalah meningkatnya risiko obesitas. Hal itu terjadi karena karbohidrat dalam jumlah tinggi yang masuk ke tubuh akan dipecah menjadi lemak.
Bila Anda punya kebiasaan mengonsumsi mi instan secara berlebihan, maka bukan tidak mungkin risiko penyakit kardiovaskular bisa meningkat.
Kandungan Gizi Mi Instan
Dalam satu bungkus mi instan mengandung 300 kkal dan 100 kkal yang berasal dari lemak, protein 7 gram, serat 2 gram dan natrium 1,33 gram, sehingga mi instan mengandung tinggi energi yang berasal dari zat tepung (terigu) dan minyak, tetapi memiliki kandungan protein dan serat yang rendah serta tinggi garam.Dari informasi nilai gizi tersebut, mi instan aman dikonsumsi oleh anak yang kurus atau sulit makan sebagai variasi nasi, tetapi tidak dianjurkan pada anak dengan obesitas karena akan mudah meningkatkan berat badan akibat dari tingginya kandungan karbohidrat sederhana dan minyak.
Saran Penyajian Mi Instan
Saran penyajian mi instan bila sebagai variasi pengganti nasi, sebaiknya ditambah dengan makanan sumber protein hewani seperti ikan, ayam, telur, daging, serta protein nabati semisal kacang-kacangan dan produknya (tahu/ tempe), juga sayuran untuk sumber serat.Bagi anak yang kurus dan sulit makan, mi instan bisa digunakan sebgai makanan selingan atau camilan untuk menambah asupan energi. Sebaiknya konsumsi mi instan pada anak hanya boleh satu bungkus dalam sehari, dan tidak sarankan setiap hari karena kandungan garamnya tinggi sehingga bila dikonsumsi dalam jangka panjang lebih dari 1 bungkus per hari, dapat meningkatkan hipertensi saat anak menjadi dewasa.
(tsa)