Cerita Goo Goo Dolls Jelang Tur di Britania Raya, Sempat Bantu Anak Korban KDRT

BUFFALO - Band garage rock asal Buffalo, New York, Goo Goo Dolls telah merilis album Chaos in Bloom pada Agustus tahun lalu. Kini, band yang didirikan sejak 37 tahun lalu itu akan melanjutkan tur konser untuk album tersebut di Britania Raya.

John Reznik dkk akan melakukan 9 kali penampilan di Britania Inggris. Perjalannya pun dimulai pada 13 Juni 2023 di Dublin, Irlandia, dan akan berakhir London pada 24 Juni mendatang.

Jelang turnya di Britania Raya, John Reznik sempat berbicara mengenai masalah pada pita suaranya, hingga persiapan dan album Chaos in Bloom.



John Reznik mengaku bahwa dirinya sempat khawatir ketika mengalami masalah pada pita suaranya. Bahkan, di saat yang sama dia juga mengalami robekan ligame di sikutnya, sehingga membuatnya tidak bisa memainkan gitar.

"Itu terjadi setelah kami menyelesaikan rekaman. Saya menghabiskan ratusan jam dengan pelatih vokal, dan meminum banyak obat anti-inflamasi yang membuat Anda menjadi gila --saya ingin menjungkirbalikkan mobil dan sebagainya," ungkap John Reznik, seperti dikutip Loudersound, Selasa (13/6/2023).

Vokalis dan gitaris Goo Goo Dolls itu pun menambahkan jika dirinya harus banyak berlatih bernyanyi untuk kembali mendapatkan kemampuannya.

Dia juga mengungkapkan tentang isi dari beberapa lagu Goo Goo Dolls di album barunya, salah satunya 'Yeah, I Like You'. Menurutnya, lagu itu menyindir internet personalities atau selebritas internet.

"Saya bingung dengan semua itu. Ketenaran adalah hal yang sangat aneh saat ini. Generasi artis TikTok tampaknya menggunakan musik sebagai landasan peluncuran untuk 'merek' mereka, dalam tanda petik," kata dia.

"Ada kebutuhan konstan untuk selalu membawa kamera. Menurut saya itu cukup melelahkan. Saya masih percaya bahwa musik lebih penting daripada semua hal lainnya," jelasnya.

Namun, menariknya, Goo Goo Dolls melakukan hal yang cukup luar biasa dalam lagu You Are The Answer. Di mana, single ini Goo Goo Dolls menanggapi perihal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Mereka tidak hanya mengangkat isu KDRT melalui lagu tersebut, tetapi melakukan aksi mengumpulkan uang untuk membantu anak-anak yang menjadi korban atau dampak dari KDRT.

"Saya senang kami melakukan hal itu. Apa yang kami lakukan (sebagai musisi) memanjakan diri sendiri dalam banyak hal. Selain menghasilkan banyak uang, rasanya sangat menyenangkan untuk melakukan sesuatu yang baik, untuk mengurangi sedikit kerusakan itu," tutur John Reznik.

Sementara itu, soal pengalamannya tampil di Inggris atau Britania Raya, John Reznik menyampaikan bahwa dia sangat menyukai intensitas para penontonnya.



"Cara orang menghargai musik di sana, rasanya seperti Anda bermain di sebuah pesta besar. Di sini (Amerika Serikat) rasanya ada begitu banyak aturan. Penonton Anda lebih longgar. Mereka lebih banyak berpesta," kata dia.