Apa Itu Operasi Bariatrik? Kenali Tujuan dan Dampaknya
loading...
A
A
A
Apalagi, pasien dengan berat badan berlebih akan memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk mengidap berbagai macam penyakit, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, infertilitas, dan banyak lagi lainnya.
Harapan hidup seorang dengan obesitas morbid (obesitas parah) juga akan mengalami penurunan hingga sepuluh tahun dibandingkan teman-teman seusianya yang tidak memiliki berat badan berlebih.
Dalam beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa lebih dari 90% penderita obesitas yang menjalani operasi bariatrik mengalami penurunan berat badan dan mempertahankan berat badannya setidaknya 1-5 tahun.
Selain itu, pasien yang telah menjalani bedah bariatrik memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang tidak menjalani operasi. Hal ini dikarenakan penyakit komplikasi akibat obesitas juga dapat diminimalisir.
Metabolisme tubuh yang baik berarti tubuh dapat memproses gula dengan baik, mempertahankan tekanan darah yang normal, menjaga tingkat lemak tubuh dalam batas yang normal. Semua aspek metabolisme tubuh biasanya akan mengalami perbaikan setelah pembedahan bariatrik.
Meski begitu, segala bentuk prosedur medis bukan berarti tidak memiliki dampak atau risiko sama sekali. Sama halnya seperti operasi lainnya di dalam perut, operasi bariatrik juga memiliki beberapa risiko walaupun mungkin terjadi sangat kecil.
Berikut beberapa diantaranya :
- Infeksi.
- Pendarahan.
- Terbentuknya emboli.
- Kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit.
- Kesulitan bernapas.
Dalam jangka panjang, bedah bariatrik juga memiliki risiko seperti:
- Timbul masalah kesehatan karena gangguan penyerapan nutrisi.
- Mengalami kesulitan makan dan sering mual, diare, berkeringat, pusing, serta lemas setelah makan.
- Muncul batu empedu karena penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat.
- Mengalami hernia.
- Muncul luka atau lubang di saluran cerna.
Harapan hidup seorang dengan obesitas morbid (obesitas parah) juga akan mengalami penurunan hingga sepuluh tahun dibandingkan teman-teman seusianya yang tidak memiliki berat badan berlebih.
Dalam beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa lebih dari 90% penderita obesitas yang menjalani operasi bariatrik mengalami penurunan berat badan dan mempertahankan berat badannya setidaknya 1-5 tahun.
Selain itu, pasien yang telah menjalani bedah bariatrik memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang tidak menjalani operasi. Hal ini dikarenakan penyakit komplikasi akibat obesitas juga dapat diminimalisir.
Dampak Operasi Bariatrik
Menjalani bedah bariatrik merupakan perjuangan dan komitmen seumur hidup antara pasien dengan tim bariatrik untuk mendapatkan berat badan ideal dan metabolisme tubuh yang baik.Metabolisme tubuh yang baik berarti tubuh dapat memproses gula dengan baik, mempertahankan tekanan darah yang normal, menjaga tingkat lemak tubuh dalam batas yang normal. Semua aspek metabolisme tubuh biasanya akan mengalami perbaikan setelah pembedahan bariatrik.
Meski begitu, segala bentuk prosedur medis bukan berarti tidak memiliki dampak atau risiko sama sekali. Sama halnya seperti operasi lainnya di dalam perut, operasi bariatrik juga memiliki beberapa risiko walaupun mungkin terjadi sangat kecil.
Berikut beberapa diantaranya :
- Infeksi.
- Pendarahan.
- Terbentuknya emboli.
- Kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit.
- Kesulitan bernapas.
Dalam jangka panjang, bedah bariatrik juga memiliki risiko seperti:
- Timbul masalah kesehatan karena gangguan penyerapan nutrisi.
- Mengalami kesulitan makan dan sering mual, diare, berkeringat, pusing, serta lemas setelah makan.
- Muncul batu empedu karena penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat.
- Mengalami hernia.
- Muncul luka atau lubang di saluran cerna.