Pentingnya Edukasi dan Perawatan Kesehatan Mata sejak Dini

Rabu, 21 Juni 2023 - 20:46 WIB
loading...
Pentingnya Edukasi dan...
Sebanyak 50 persen dari penduduk dunia diperkirakan akan mengalami miopia atau rabun jauh (mata minus) pada 2050. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Sebanyak 50 persen dari penduduk dunia diperkirakan akan mengalami miopia atau rabun jauh (mata minus) pada 2050. Miopia yang tidak ditangani dengan baik bisa mengarah ke penyakit mata lebih serius.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) HOYA Vision Care, Alexandre Montague.

Sementara, dalam penelitian yang dilakukan Universitas Airlangga, prevalensi kelainan refraksi di Indonesia menempati urutan pertama dari penyakit mata , meliputi 25% penduduk.



Dan prevalensi miopia di Indonesia lebih dari -0,5D pada usia dewasa muda adalah 48,1% . Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi tinggi terhadap miopia.

Beranjak dari hal itu semua, Alexandre pun menyebutkan jika pihaknya terdorong untuk lebih gigih dalam mengedukasi serta mengembangkan inovasi teknologi guna menciptakan opsi kontrol miopia khususnya untuk anak, dan menyediakan perawatan kesehatan mata sejak dini.

Perusahaan lensa kacamata global itu pun berupaya membantu semua orang menuju masa depan cerah tanpa hambatan melalui penglihatan yang lebih baik serta terus mengembangkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan penglihatan masyarakat.

Mereka pun menghadirkan koreksi penglihatan berkelanjutan bagi segala usia yang ditandai dengan kunjungan jajaran CXO HOYA Vision Care ke Indonesia, salah satunya ke MiYOSMART Corner di Optik SEIS, Mall Taman Anggrek, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Kunjungan kami di Indonesia saat ini untuk menunjukkan komitmen HOYA bagi Indonesia serta mendukung tim lokal dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melalui penglihatan yang lebih baik," kata Alexandre di sela kunjungannya, seperti dikutip dalam keterangan persnya, baru-baru ini.

HOYA Vision Care sendiri sudah menjadi mitra bagi para profesional perawatan mata selama lebih dari 80 tahun dan telah hadir di berbagai belahan dunia salah satunya di Indonesia sejak 2008. Berbagai jenis produk lensa kacamatanya di antaranya lensa progresif, lensa penglihatan tunggal, lensa kerja, lensa fotokromik, serta lensa khusus.

Dalam inovasinya untuk mengatasi masalah kesehatan mata sejak dini, HOYA Vision Care memperkenalkan lensa kacamata terbaru untuk terapi miopia, yakni MiYOSMART.

"Diciptakan dengan teknologi terkini, yang dapat mengontrol salah satu gangguan pada mata yang banyak dialami masyarakat, khususnya pasca pandemi, yakni miopia atau kesulitan melihat benda jarak jauh secara jelas yang biasa dikenal dengan mata minus atau rabun jauh," jelas Alexandre.

Lensa MiYOSMART merupakan opsi kontrol miopia untuk anak, berupa lensa kacamata terapi untuk menahan pertumbuhan mata minus yang efektif dengan teknologi DIMS (Defocus Incorporated Multiple Segments).

"MiYOSMART kini memiliki uji klinis terpanjang dalam kategori lensa kacamata kontrol miopia, yakni selama 6 tahun dan memiliki tingkat efikasi yang paling tinggi di pasar Indonesia," kata dia.

"Hasil dari uji klinis selama dua tahun menunjukkan bahwa penggunaan lensa terapi MiYOSMART dapat memperlambat perkembangan miopia hingga rata-rata 60%, dan pada penelitian di tahun keenam dibuktikan bahwa MiYOSMART tidak menunjukkan efek rebound," jelasnya.



Dalam menyediakan lensa MiYOSMART ke seluruh Indonesia, HOYA Vision Care pun menggandeng Optik SEIS, yang memiliki sekitar 170 total cabang.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1988 seconds (0.1#10.140)