; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Podcast Aksi Nyata: Generasi Strawberry Rawan Kena Mental Health, Ini Alasannya
loading...
Ketua Harian DPW Partai Perindo DKI Jakarta, Najmi Mumtaza Rabbany dalam Podcast Aksi Nyata Bertajuk ‘Mengenal Generasi Strawberry, Generasi Kreatif Yang Mudah Rapuh’, Selasa (4/7/2023). Foto/Tangkapan layar YouTube Partai Perindo
A
A
A
JAKARTA - Ketua Harian DPW Partai Perindo DKI Jakarta, Najmi Mumtaza Rabbany menjelaskan generasi strawberry merupakan sebagai generasi kreatif tapi mudah rapuh.
Hal itu juga disampaikan Najmi Mumtaza Rabbany dalam Podcast Aksi Nyata Bertajuk ‘Mengenal Generasi Strawberry, Generasi Kreatif Yang Mudah Rapuh’, Selasa (4/7/2023).
Ia menjelaskan generasi strawberry selalu menghubung-hubungkan dengan mental health. Tak heran bila mereka rentan mengalami sedih hingga depresi.
“Jadi apa saja bisa bikin mental health mereka kena. Misalnya waktu itu aku dibilang kurusan, tapi aku nggak kena mental, aku ambil positifnya aja,” ujar Najmi.
Ada banyak penyebab generasi strawberry mudah rapuh, mudah merasa sakit hati, hingga terkena mental health. Misalnya karena mereka melakukan self diagnosis terlalu dini tanpa melibatkan pihak yang ahli, pengaruh dari cara orang tua mendidik anak karena sering dibandingkan dengan generasu sebelumnya, narasi orang tua yang kurang berpengetahuan, dan mereka mudah lari dari kesulitan.
Melihat hal itu, Najmi pun meminta kepada generasi strawberry untuk mengubah mindset agar bisa menkonversi energi positif.
“Jadi outputnya akan positif, kalau mengkonversi apapun yang orang berbicara tentang kita jadi negatif ya akan negatif, overthinking, terus butuh healing,” tambahnya.
Menurut Najmi peran orang tua dibutuhkan untuk mengubah hal itu semua. “Menurut aku peran penting dari lingkungan terdekat seperti keluarga penting membentuk mental generasi ini,” tutup Najmi.
Hal itu juga disampaikan Najmi Mumtaza Rabbany dalam Podcast Aksi Nyata Bertajuk ‘Mengenal Generasi Strawberry, Generasi Kreatif Yang Mudah Rapuh’, Selasa (4/7/2023).
Ia menjelaskan generasi strawberry selalu menghubung-hubungkan dengan mental health. Tak heran bila mereka rentan mengalami sedih hingga depresi.
“Jadi apa saja bisa bikin mental health mereka kena. Misalnya waktu itu aku dibilang kurusan, tapi aku nggak kena mental, aku ambil positifnya aja,” ujar Najmi.
Ada banyak penyebab generasi strawberry mudah rapuh, mudah merasa sakit hati, hingga terkena mental health. Misalnya karena mereka melakukan self diagnosis terlalu dini tanpa melibatkan pihak yang ahli, pengaruh dari cara orang tua mendidik anak karena sering dibandingkan dengan generasu sebelumnya, narasi orang tua yang kurang berpengetahuan, dan mereka mudah lari dari kesulitan.
Melihat hal itu, Najmi pun meminta kepada generasi strawberry untuk mengubah mindset agar bisa menkonversi energi positif.
“Jadi outputnya akan positif, kalau mengkonversi apapun yang orang berbicara tentang kita jadi negatif ya akan negatif, overthinking, terus butuh healing,” tambahnya.
Menurut Najmi peran orang tua dibutuhkan untuk mengubah hal itu semua. “Menurut aku peran penting dari lingkungan terdekat seperti keluarga penting membentuk mental generasi ini,” tutup Najmi.
(hri)
Explore More