Benarkah Tempe Menyebabkan Asam Urat dan Tinggi Purin?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagian orang percaya bahwa tempe menyebabkan asam urat karena mengandung purin dalam jumlah yang tinggi. Namun, anggapan ini tidak benar lantaran produk kedelai tidak meningkatkan risiko asam urat.
Studi pun menemukan bahwa penderita asam urat juga dapat mengonsumsi tempe . Ini bertentangan dengan kepercayaan umum penderita asam urat harus menghindari makan produk kedelai dan kacang-kacangan karena mengandung purin yang tinggi.
Meskipun makanan kaya purin seperti kerang dan daging diketahui menyebabkan kadar asam urat dalam darah naik, tempe tidak memiliki efek yang sama. Peneliti dari Sekolah Kedokteran Pascasarjana Duke-NUS dan Rumah Sakit Universitas Nasional mengatakan mitos ini sangat umum, bahkan profesional kesehatan mempercayainya.
Dilansir dari The Straits Times, Selasa (11/7/2023) penelitian yang melibatkan lebih dari 50 ribu orang China di Singapura ini menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi produk kedelai paling banyak berisiko lebih rendah terkena asam urat daripada mereka yang makan paling sedikit.
Orang yang diwawancarai berusia 45 hingga 74 tahun dari 1993 hingga 1998. Para peneliti bertanya tentang kebiasaan diet saat itu, dan menindaklanjuti dengan pertanyaan tentang status medis mereka dari 1999 hingga 2004 dan 2006 hingga 2010. Dari 51.114 yang mereka ikuti seterusnya, 2.197 telah mengembangkan kondisi tersebut.
“Berdasarkan penelitian kami, kedelai sebenarnya memiliki efek perlindungan terhadap asam urat, tetapi hal ini perlu dipelajari lebih lanjut," kata konsultan senior di divisi rheumatology di National University Hospital Dr Teng Gim Gee.
Temuan bahwa tempe tidak terkait dengan risiko asam urat yang lebih tinggi, menegaskan enam penelitian lain yang dilakukan di Jepang dan Taiwan. Di mana Profesor Koh Woon-Puay dari Duke-NUS Graduate Medical School menunjukkan bahwa mengonsumsi kedelai tidak meningkatkan asam urat.
Para ilmuwan belum memastikan mengapa kedelai meskipun tinggi purin, tidak menyebabkan asam urat yang lebih tinggi. Tetapi mereka menduga, berdasarkan penelitian di Jepang, kedelai dapat meningkatkan ekskresi asam urat dan dengan demikian tidak berperan dalam meningkatkan risiko asam urat.
Asam urat merupakan radang sendi yang dapat menyerang siapa saja. Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit ini ditandai dengan serangan rasa sakit yang tiba-tiba dan parah, pembengkakan, kemerahan dan nyeri pada satu atau lebih persendian, paling sering di jempol kaki.
Serangan asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba, seringkali membangunkan Anda di tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar. Sendi yang terkena biasanya terasa panas, bengkak, dan sangat lunak sehingga berat seprai di atasnya pun tampak tidak tertahankan.
Studi pun menemukan bahwa penderita asam urat juga dapat mengonsumsi tempe . Ini bertentangan dengan kepercayaan umum penderita asam urat harus menghindari makan produk kedelai dan kacang-kacangan karena mengandung purin yang tinggi.
Meskipun makanan kaya purin seperti kerang dan daging diketahui menyebabkan kadar asam urat dalam darah naik, tempe tidak memiliki efek yang sama. Peneliti dari Sekolah Kedokteran Pascasarjana Duke-NUS dan Rumah Sakit Universitas Nasional mengatakan mitos ini sangat umum, bahkan profesional kesehatan mempercayainya.
Dilansir dari The Straits Times, Selasa (11/7/2023) penelitian yang melibatkan lebih dari 50 ribu orang China di Singapura ini menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi produk kedelai paling banyak berisiko lebih rendah terkena asam urat daripada mereka yang makan paling sedikit.
Orang yang diwawancarai berusia 45 hingga 74 tahun dari 1993 hingga 1998. Para peneliti bertanya tentang kebiasaan diet saat itu, dan menindaklanjuti dengan pertanyaan tentang status medis mereka dari 1999 hingga 2004 dan 2006 hingga 2010. Dari 51.114 yang mereka ikuti seterusnya, 2.197 telah mengembangkan kondisi tersebut.
“Berdasarkan penelitian kami, kedelai sebenarnya memiliki efek perlindungan terhadap asam urat, tetapi hal ini perlu dipelajari lebih lanjut," kata konsultan senior di divisi rheumatology di National University Hospital Dr Teng Gim Gee.
Temuan bahwa tempe tidak terkait dengan risiko asam urat yang lebih tinggi, menegaskan enam penelitian lain yang dilakukan di Jepang dan Taiwan. Di mana Profesor Koh Woon-Puay dari Duke-NUS Graduate Medical School menunjukkan bahwa mengonsumsi kedelai tidak meningkatkan asam urat.
Para ilmuwan belum memastikan mengapa kedelai meskipun tinggi purin, tidak menyebabkan asam urat yang lebih tinggi. Tetapi mereka menduga, berdasarkan penelitian di Jepang, kedelai dapat meningkatkan ekskresi asam urat dan dengan demikian tidak berperan dalam meningkatkan risiko asam urat.
Asam urat merupakan radang sendi yang dapat menyerang siapa saja. Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit ini ditandai dengan serangan rasa sakit yang tiba-tiba dan parah, pembengkakan, kemerahan dan nyeri pada satu atau lebih persendian, paling sering di jempol kaki.
Serangan asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba, seringkali membangunkan Anda di tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar. Sendi yang terkena biasanya terasa panas, bengkak, dan sangat lunak sehingga berat seprai di atasnya pun tampak tidak tertahankan.
(dra)