3 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi dan Gula Darah Tanpa Obat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa cara menurunkan kolesterol tinggi dan gula darah tanpa obat. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa melakukan aktivitas sedang hingga berat dapat menurunkan risiko kedua penyakit tersebut.
Studi yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine, menunjukkan bahwa tiga kegiatan sederhana dapat menurunkan kolesterol tinggi dan gula darah . Kegiatan itu termasuk berkebun, menari, dan jalan cepat.
Dilansir dari Express, Jumat (14/7/2023) risiko gula darah dan kolesterol tinggi dapat dipangkas hingga tiga perempat. Tim peneliti menemukan bahwa mereka yang olahraga sedang hingga berat sehari, 74 persen berisiko lebih rendah terhadap kondisi tersebut.
Di sisi lain, risiko penyakit gula darah atau diabetes bisa menurun pada mereka yang rentan secara genetik. Kerentanan mereka turun lebih jauh daripada individu dengan risiko genetik rendah yang tidak aktif.
“Kami tidak dapat mengendalikan risiko genetik dan riwayat keluarga kami. Tetapi temuan ini menjanjikan dan positif bahwa melalui gaya hidup aktif, seseorang dapat melawan banyak risiko berlebihan untuk diabetes dan kolesterol,” kata Penulis senior Profesor Melody Ding, dari Universitas Sydney.
Tim peneliti Australia menindaklanjuti 59.325 orang dewasa dari Biobank Inggris, yang menggunakan akselerometer di pergelangan tangan mereka untuk melacak aktivitas fisik, hingga tujuh tahun. Temuan menunjukkan bahwa aktivitas sedang hingga tinggi mempengaruhi gula darah dan kadar kolesterol.
Aktivitas fisik dengan intensitas sedang sendiri menggambarkan gerakan yang membuat Anda berkeringat dan sedikit kehabisan napas, seperti berjalan cepat dan berkebun biasa. Selain itu, aktivitas fisik intensitas kuat mencakup gerakan yang membuat Anda kehabisan napas.
Seperti halnya menari aerobik, bersepeda menanjak atau dengan kecepatan tinggi, dan berkebun berat seperti menggali. “Jika Anda memiliki riwayat keluarga diabetes, dan kolesterol atau bahkan jika tidak, hari ini adalah hari untuk mulai aktif secara fisik,” kata penulis utama penelitian, Susan Luo.
Para peneliti menambahkan bahwa temuan tersebut menunjukkan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi harus diperkenalkan sebagai strategi utama untuk pencegahan penyakit.
Selain itu, ini adalah studi pertama yang menunjukkan risiko genetik diabetes tipe 2 dapat dilawan dengan olahraga.
Studi yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine, menunjukkan bahwa tiga kegiatan sederhana dapat menurunkan kolesterol tinggi dan gula darah . Kegiatan itu termasuk berkebun, menari, dan jalan cepat.
Dilansir dari Express, Jumat (14/7/2023) risiko gula darah dan kolesterol tinggi dapat dipangkas hingga tiga perempat. Tim peneliti menemukan bahwa mereka yang olahraga sedang hingga berat sehari, 74 persen berisiko lebih rendah terhadap kondisi tersebut.
Di sisi lain, risiko penyakit gula darah atau diabetes bisa menurun pada mereka yang rentan secara genetik. Kerentanan mereka turun lebih jauh daripada individu dengan risiko genetik rendah yang tidak aktif.
“Kami tidak dapat mengendalikan risiko genetik dan riwayat keluarga kami. Tetapi temuan ini menjanjikan dan positif bahwa melalui gaya hidup aktif, seseorang dapat melawan banyak risiko berlebihan untuk diabetes dan kolesterol,” kata Penulis senior Profesor Melody Ding, dari Universitas Sydney.
Tim peneliti Australia menindaklanjuti 59.325 orang dewasa dari Biobank Inggris, yang menggunakan akselerometer di pergelangan tangan mereka untuk melacak aktivitas fisik, hingga tujuh tahun. Temuan menunjukkan bahwa aktivitas sedang hingga tinggi mempengaruhi gula darah dan kadar kolesterol.
Aktivitas fisik dengan intensitas sedang sendiri menggambarkan gerakan yang membuat Anda berkeringat dan sedikit kehabisan napas, seperti berjalan cepat dan berkebun biasa. Selain itu, aktivitas fisik intensitas kuat mencakup gerakan yang membuat Anda kehabisan napas.
Seperti halnya menari aerobik, bersepeda menanjak atau dengan kecepatan tinggi, dan berkebun berat seperti menggali. “Jika Anda memiliki riwayat keluarga diabetes, dan kolesterol atau bahkan jika tidak, hari ini adalah hari untuk mulai aktif secara fisik,” kata penulis utama penelitian, Susan Luo.
Para peneliti menambahkan bahwa temuan tersebut menunjukkan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi harus diperkenalkan sebagai strategi utama untuk pencegahan penyakit.
Selain itu, ini adalah studi pertama yang menunjukkan risiko genetik diabetes tipe 2 dapat dilawan dengan olahraga.
(dra)