Profil Lulu Tobing, Artis Era 1990-an yang Pilih Gaya Hidup Slow Living
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lulu Tobing memilih menjalani gaya hidup slow living. Artinya menjalani hidup tanpa ambisi dan hanya mengikuti alur kehidupan, tanpa ambil pusing keadaan di masa depan sehingga dirinya merasa lebih tenang.
Hal itu diungkapkan Lulu saat berbincang dengan Melaney Ricardo di kanal YouTube. Lulu mengungkapkan, dirinya tidak memiliki ambisi berlebihan, sehingga jika harapan dan impiannya tidak tercapai, ia tidak akan merasa kecewa.
"Benar-benar hidup gue slow banget. Gue nggak kompetitif, gue nggak ambisius, gue slow, slow banget," kata Lulu, dikutip Rabu (19/7/2023).
Lulu Tobing sendiri dulu dikenal sebagai ratu sinetron. Namanya melambung berkat salah satu judul sinetron yang episode tayangannya berjalan selama bertahun-tahun.
Agama Lulu Tobing saat ini adalah Islam. Sementara soal kehidupan pribadinya dari dulu sampai sekarang, Lulu cukup tertutup sehingga sangat jarang diberitakan di media.
Diketahui, Lulu menikah dua kali. Pertama pada 2006 dengan Danny Rukmana, cucu Presiden kedua RI, Soeharto. Lulu dan Danny bercerai pada 2017.
Kemudian di pernikahan yang kedua, Lulu bersanding dengan Bani Maulana Mulia pada 2019.
Lulu memulai kariernya dengan menjadi model remaja. Ia pernah meraih juara pertama pemilihan Gadis Sampul 1992. Setelah itu Lulu mencoba terjun ke dunia akting, tepatnya pada 1996.
Salah satu sinetron yang dibintanginya berjudul Tersanjung, sukses membuat nama Lulu Tobing kian dikenal masyarakat. Aktingnya disukai khalayak, sehingga Lulu ditawari banyak projek. Alhasil, dirinya kala itu berhasil masuk ke dalam daftar selebritas Indonesia paling populer di era 1990-an.
Lulu hingga kini masih aktif di dunia entertainment. Sejumlah film ia lakoni, salah satunya Dua Garis Biru. Di situ Lulu beradu akting dengan Adhisty Zara, Angga Yunanda, dan Rachel Amanda.
Berbagai penghargaan pernah diraihnya, mulai Panasonic Awards 1998, 1999, 2004, dan 2005. Juga dari Festival Film Indonesia 2019, Piala Maya 2019, hingga Festival Film Bandung 2021.
Hal itu diungkapkan Lulu saat berbincang dengan Melaney Ricardo di kanal YouTube. Lulu mengungkapkan, dirinya tidak memiliki ambisi berlebihan, sehingga jika harapan dan impiannya tidak tercapai, ia tidak akan merasa kecewa.
"Benar-benar hidup gue slow banget. Gue nggak kompetitif, gue nggak ambisius, gue slow, slow banget," kata Lulu, dikutip Rabu (19/7/2023).
Lulu Tobing sendiri dulu dikenal sebagai ratu sinetron. Namanya melambung berkat salah satu judul sinetron yang episode tayangannya berjalan selama bertahun-tahun.
Profil Lulu Tobing
Lulu memiliki nama lengkap Lulu Luciana Tobing. Wanita cantik ini lahir di Cilacap, Jawa Tengah, pada 21 November 1977 dan saat ini usianya 45 tahun. Meskipun lahir di Jawa Tengah, dirinya adalah perempuan berdarah Batak tulen dari sang ayah yaitu Basaruli Tobing dan ibunya, Annie Rosniar.Agama Lulu Tobing saat ini adalah Islam. Sementara soal kehidupan pribadinya dari dulu sampai sekarang, Lulu cukup tertutup sehingga sangat jarang diberitakan di media.
Diketahui, Lulu menikah dua kali. Pertama pada 2006 dengan Danny Rukmana, cucu Presiden kedua RI, Soeharto. Lulu dan Danny bercerai pada 2017.
Kemudian di pernikahan yang kedua, Lulu bersanding dengan Bani Maulana Mulia pada 2019.
Lulu memulai kariernya dengan menjadi model remaja. Ia pernah meraih juara pertama pemilihan Gadis Sampul 1992. Setelah itu Lulu mencoba terjun ke dunia akting, tepatnya pada 1996.
Baca Juga
Salah satu sinetron yang dibintanginya berjudul Tersanjung, sukses membuat nama Lulu Tobing kian dikenal masyarakat. Aktingnya disukai khalayak, sehingga Lulu ditawari banyak projek. Alhasil, dirinya kala itu berhasil masuk ke dalam daftar selebritas Indonesia paling populer di era 1990-an.
Lulu hingga kini masih aktif di dunia entertainment. Sejumlah film ia lakoni, salah satunya Dua Garis Biru. Di situ Lulu beradu akting dengan Adhisty Zara, Angga Yunanda, dan Rachel Amanda.
Berbagai penghargaan pernah diraihnya, mulai Panasonic Awards 1998, 1999, 2004, dan 2005. Juga dari Festival Film Indonesia 2019, Piala Maya 2019, hingga Festival Film Bandung 2021.
(tsa)