The Tree Of Life, Pameran Lukisan yang Gambarkan Aksi Mencintai Alam
loading...
A
A
A
Pameran The Tree Of Life sendiri akan digelar pada 16 Juli 2023 – 16 Agustus 2023 di Dusun Peninis Rt 01/Rw 01 Desa Sidareja Kaligondang, Purbalingga, Jawa tengah. Gita selaku penulis pameran ini mengungkapkan pameran Budi ini tersirat makna yang dalam untuk merefleksikan keadaan bumi yang semakin menua dan krisis hutan di mana-mana, meski presentase kehilangan hutan di Indonesia setiap tahun kian menurun.
26 karya yang dipamerkan memiliki beberapa pengelompokkan karya. Pertama adalah karya yang menggambarkan refleksi akan pengorbanan pohon yang dilakukan sepanjang hidupnya hingga mati dan dengan seluruh hal yang dimiliki mulai dari daun, batang, air dan tanah serta menggambarkan pohon yang dihadirkan sebagai tanda cinta Tuhan yang nyata bagai kehidupan manusia.
Selain itu, selalu memberikan ketenangan dalam batin saat penghuni bumi di sekelilingnya. Ini sesuai dengan penelitian tentang gelombang yang dihasilkan oleh pohon ternyata mampu menetralkan suasana hati dan psikis. "Sehingga akhirnya menuangkannya dalam karya berjudul The Love Wave dengan gambaran harmonisnya sepasang kekasih dan hewan arboreal yang hidup rukun dalam balutan cinta kasih," ungkap Budi.
Karya Budi juga melukiskan sosok manusia imajinasi, sang manusia kuning yang memiliki tujuh aura. Didominasi warna kuning, karya ini menggambarkan aura kebahagiaan yang juga mampu memberikan kebahagiaan kepada mahkluk bumi. Karakter sosok syukur, tulus dan cinta pun menjadi gambaran jiwa penjaga bumi.
Di sisi lain, karya manusia yang memainkan biola, drum, saxophone dengan tema The Singing Tree hadir sebagai apresiasi ditemukannya alat yang dapat menangkap nyanyian pohon dari karya anak bangsa 2017. "Yang ternyata dapat mendeteksi kondisi iklim yang ornamen pohon dan nada adalah simbol tertalunnya nada manusia dan nada alam," tutup Gita.
26 karya yang dipamerkan memiliki beberapa pengelompokkan karya. Pertama adalah karya yang menggambarkan refleksi akan pengorbanan pohon yang dilakukan sepanjang hidupnya hingga mati dan dengan seluruh hal yang dimiliki mulai dari daun, batang, air dan tanah serta menggambarkan pohon yang dihadirkan sebagai tanda cinta Tuhan yang nyata bagai kehidupan manusia.
Selain itu, selalu memberikan ketenangan dalam batin saat penghuni bumi di sekelilingnya. Ini sesuai dengan penelitian tentang gelombang yang dihasilkan oleh pohon ternyata mampu menetralkan suasana hati dan psikis. "Sehingga akhirnya menuangkannya dalam karya berjudul The Love Wave dengan gambaran harmonisnya sepasang kekasih dan hewan arboreal yang hidup rukun dalam balutan cinta kasih," ungkap Budi.
Karya Budi juga melukiskan sosok manusia imajinasi, sang manusia kuning yang memiliki tujuh aura. Didominasi warna kuning, karya ini menggambarkan aura kebahagiaan yang juga mampu memberikan kebahagiaan kepada mahkluk bumi. Karakter sosok syukur, tulus dan cinta pun menjadi gambaran jiwa penjaga bumi.
Di sisi lain, karya manusia yang memainkan biola, drum, saxophone dengan tema The Singing Tree hadir sebagai apresiasi ditemukannya alat yang dapat menangkap nyanyian pohon dari karya anak bangsa 2017. "Yang ternyata dapat mendeteksi kondisi iklim yang ornamen pohon dan nada adalah simbol tertalunnya nada manusia dan nada alam," tutup Gita.
(dra)