Grup RS Siloam dan FKUI Kolaborasi untuk Dorong Kemajuan Pendidikan Kedokteran Urologi di Indonesia
loading...
A
A
A
KUPANG - Persebaran dokter spesialis di Indonesia belum merata. Menurut data Konsili Kedokteran Indonesia tahun 2022, persebaran dokter spesialis masih berpusat di Pulau Jawa dengan jumlah lebih dari 32.000 orang atau sekitar 60% dari total populasi dokter spesialis di Tanah Air.
Bandingkan dengan wilayah Nusa Tenggara yang "hanya" memiliki kurang dari 700 dokter atau sekitar 1% dari total populasi dokter di Indonesia.
Sementara itu, menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2020, 6 dari 1.000 atau sekitar 1,5 juta penduduk Indonesia menderita penyakit batu ginjal, di mana 500.000 di antaranya mengalami gagal ginjal akut. Padahal dari sisi tenaga ahli, jumlah dokter spesialis urologi tercatat hanya 569 orang pada 2022.
Dilansir dari Badan Pusat Statistik 2022, tercatat bahwa urologi adalah salah satu penyakit tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jenis kasus urologi di NTT yang sering ditemukan di antaranya infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, hingga gagal ginjal akut.
Berdasarkan Jurnal Kesehatan dan Kedokteran tahun 2022, jumlah penderita ISK di Provinsi NTT tercatat cukup tinggi. Yakni mencapai 100 kasus per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 180.000 kasus baru per tahun.
Atas dasar inilah, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan Grup RS Siloam melalui RS Siloam Kupang guna menjadi RS Pendidikan Satelit untuk program studi Kedokteran Urologi.
Grup RS Siloam telah hadir di wilayah Nusa Tenggara, terutama di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sejak 2014. Saat ini, Grup RS Siloam memiliki tiga rumah sakit yang terletak di Kota Mataram (NTB), Kota Kupang (NTT), dan Labuan Bajo (NTT).
RS Siloam Kupang sendiri sudah memulai pelayanannya pada Desember 2014. Rumah sakit ini mampu melayani berbagai kebutuhan pasien di Kupang dan sekitarnya, termasuk kabupaten yang berada di Pulau Timor, juga dari pulau lain di NTT seperti Flores, Rote, Sumba, Alor, dan provinsi lain seperti Maluku serta Sulawesi.
RS Siloam Kupang juga telah mendirikan Pusat Urologi yang berfokus pada penanganan batu saluran kemih. Setiap bulan rumah sakit ini melayani lebih dari 100 tindakan operasi urologi, 50 tindakan ESWL, dan lebih dari 800 tindakan hemodialisis.
Sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia, FKUI mempunyai visi untuk menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran, serta budaya yang unggul dan berdaya saing melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan dunia.
Melihat tingginya angka kejadian penyakit di NTT, terutama untuk kasus urologi, FKUI dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai RS pendidikan utama dari FKUI, memulai kerja sama di Kupang dengan Grup RS Siloam dan RSUD Prof. DR. WZ. Johannes untuk mencapai visi mereka serta mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan persebaran dokter di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, dokter spesialis urologi residen dari FKUI akan ditugaskan ke salah satu rumah sakit di Kota Kupang untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Para dokter spesialis urologi residen dapat turun langsung untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di wilayah sekitar dan melakukan tindakan medis sesuai dengan kompetensinya. Para dokter spesialis residen ini juga akan berada dalam bimbingan dan pengawasan dari dokter spesialis urologi di rumah sakit tempat mereka ditugaskan.
“Setelah melalui proses visitasi dan observasi, FKUI-RSCM memutuskan untuk bekerja sama dengan RS Siloam Kupang dan RSUD Prof. DR. WZ. Johannes di mana FKUI akan mengirimkan mahasiswa dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ke salah satu rumah sakit tersebut, khususnya di bidang urologi," kata Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., M.M.B, Dekan FKUI, melalui keterangan tertulis, Kamis (21/7/2023).
"Kerja sama ini dapat membantu RSCM dan FKUI dalam menambah kompetensi serta jumlah spesialis urologi di Indonesia. Dengan kerja sama ini pula, diharapkan PPDS urologi FKUI-RSCM mendapat banyak pengalaman luar biasa dengan mempelajari berbagai kasus di Indonesia Timur yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain. Selain itu, kerja sama dalam bentuk riset atau penelitian juga dapat dilakukan sebagai bentuk pengembangan ilmu dan pendidikan kedokteran," tambahnya.
Caroline Riady, Managing Director Grup RS Siloam, menyambut baik kerja sama dengan FKUI dan RSCM ini.
“Kami menyambut hangat dan berterima kasih kepada FKUI dan RSCM yang telah memilih Grup RS Siloam untuk menjadi RS Pendidikan Satelit untuk kedokteran spesialisas urologi. Kerja sama ini merupakan bentuk perwujudan komitmen sektor publik dan swasta untuk Indonesia," kata Caroline.
"Grup RS Siloam dan FKUI memiliki visi yang sama, yakni memajukan pendidikan kedokteran di Indonesia. Permintaan akan tenaga medis berkualitas masih tinggi untuk wilayah Nusa Tenggara. Kami juga berharap dengan ditugaskannya dokter residen spesialis ke wilayah NTT dapat menumbuhkan minat mereka untuk melayani masyarakat di sini," pungkasnya.
Bandingkan dengan wilayah Nusa Tenggara yang "hanya" memiliki kurang dari 700 dokter atau sekitar 1% dari total populasi dokter di Indonesia.
Sementara itu, menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2020, 6 dari 1.000 atau sekitar 1,5 juta penduduk Indonesia menderita penyakit batu ginjal, di mana 500.000 di antaranya mengalami gagal ginjal akut. Padahal dari sisi tenaga ahli, jumlah dokter spesialis urologi tercatat hanya 569 orang pada 2022.
Dilansir dari Badan Pusat Statistik 2022, tercatat bahwa urologi adalah salah satu penyakit tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jenis kasus urologi di NTT yang sering ditemukan di antaranya infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, hingga gagal ginjal akut.
Berdasarkan Jurnal Kesehatan dan Kedokteran tahun 2022, jumlah penderita ISK di Provinsi NTT tercatat cukup tinggi. Yakni mencapai 100 kasus per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 180.000 kasus baru per tahun.
Atas dasar inilah, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan Grup RS Siloam melalui RS Siloam Kupang guna menjadi RS Pendidikan Satelit untuk program studi Kedokteran Urologi.
Grup RS Siloam telah hadir di wilayah Nusa Tenggara, terutama di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sejak 2014. Saat ini, Grup RS Siloam memiliki tiga rumah sakit yang terletak di Kota Mataram (NTB), Kota Kupang (NTT), dan Labuan Bajo (NTT).
RS Siloam Kupang sendiri sudah memulai pelayanannya pada Desember 2014. Rumah sakit ini mampu melayani berbagai kebutuhan pasien di Kupang dan sekitarnya, termasuk kabupaten yang berada di Pulau Timor, juga dari pulau lain di NTT seperti Flores, Rote, Sumba, Alor, dan provinsi lain seperti Maluku serta Sulawesi.
RS Siloam Kupang juga telah mendirikan Pusat Urologi yang berfokus pada penanganan batu saluran kemih. Setiap bulan rumah sakit ini melayani lebih dari 100 tindakan operasi urologi, 50 tindakan ESWL, dan lebih dari 800 tindakan hemodialisis.
Sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia, FKUI mempunyai visi untuk menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran, serta budaya yang unggul dan berdaya saing melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan dunia.
Melihat tingginya angka kejadian penyakit di NTT, terutama untuk kasus urologi, FKUI dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai RS pendidikan utama dari FKUI, memulai kerja sama di Kupang dengan Grup RS Siloam dan RSUD Prof. DR. WZ. Johannes untuk mencapai visi mereka serta mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan persebaran dokter di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, dokter spesialis urologi residen dari FKUI akan ditugaskan ke salah satu rumah sakit di Kota Kupang untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Para dokter spesialis urologi residen dapat turun langsung untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di wilayah sekitar dan melakukan tindakan medis sesuai dengan kompetensinya. Para dokter spesialis residen ini juga akan berada dalam bimbingan dan pengawasan dari dokter spesialis urologi di rumah sakit tempat mereka ditugaskan.
“Setelah melalui proses visitasi dan observasi, FKUI-RSCM memutuskan untuk bekerja sama dengan RS Siloam Kupang dan RSUD Prof. DR. WZ. Johannes di mana FKUI akan mengirimkan mahasiswa dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ke salah satu rumah sakit tersebut, khususnya di bidang urologi," kata Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., M.M.B, Dekan FKUI, melalui keterangan tertulis, Kamis (21/7/2023).
"Kerja sama ini dapat membantu RSCM dan FKUI dalam menambah kompetensi serta jumlah spesialis urologi di Indonesia. Dengan kerja sama ini pula, diharapkan PPDS urologi FKUI-RSCM mendapat banyak pengalaman luar biasa dengan mempelajari berbagai kasus di Indonesia Timur yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain. Selain itu, kerja sama dalam bentuk riset atau penelitian juga dapat dilakukan sebagai bentuk pengembangan ilmu dan pendidikan kedokteran," tambahnya.
Caroline Riady, Managing Director Grup RS Siloam, menyambut baik kerja sama dengan FKUI dan RSCM ini.
“Kami menyambut hangat dan berterima kasih kepada FKUI dan RSCM yang telah memilih Grup RS Siloam untuk menjadi RS Pendidikan Satelit untuk kedokteran spesialisas urologi. Kerja sama ini merupakan bentuk perwujudan komitmen sektor publik dan swasta untuk Indonesia," kata Caroline.
"Grup RS Siloam dan FKUI memiliki visi yang sama, yakni memajukan pendidikan kedokteran di Indonesia. Permintaan akan tenaga medis berkualitas masih tinggi untuk wilayah Nusa Tenggara. Kami juga berharap dengan ditugaskannya dokter residen spesialis ke wilayah NTT dapat menumbuhkan minat mereka untuk melayani masyarakat di sini," pungkasnya.
(tsa)