10 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi di Berbagai Negara, Salah Satunya Indonesia

Selasa, 01 Agustus 2023 - 18:09 WIB
loading...
A A A

6. Kaviar Beluga - Amerika

10 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi di Berbagai Negara, Salah Satunya Indonesia

Foto/Getty Images

Kaviar beluga adalah makanan mahal yang harganya bisa mencapai USD200 atau Rp3 juta per ons. Namun, impor kaviar beluga telah ilegal di Amerika Serikat sejak 2005 karena status ikan tersebut sebagai spesies yang terancam punah.

Penangkapan ikan yang berlebihan selama bertahun-tahun telah menyebabkan penurunan tajam dalam populasi beluga sturgeon global. Hal tersebut menyebabkan harga kaviar ini menjadi sangat mahal.

7. Saus Tomat - Prancis

10 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi di Berbagai Negara, Salah Satunya Indonesia

Foto/Getty Images

Saus tomat dilarang bukan karena alasan kesehatan atau bahkan mengandung bahan tambahan makanan yang dilarang, tapi hanya soal selera. Anda tidak akan pernah menemukan saus tomat di sekolah dasar Prancis mana pun.

Itu karena pada 2011 pemerintah Prancis memutuskan bahwa menggunakan saus tomat akan menutupi rasa dari apa pun yang dimakan anak-anak.

8. Kebab - Venesia

10 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi di Berbagai Negara, Salah Satunya Indonesia

Foto/Getty Images

Venesia telah melarang bisnis kebab tertentu dengan keyakinan bahwa makanan ini menurunkan nilai budaya dan kesopanan mereka. "Kami ingin mengerem jenis kegiatan yang tidak sesuai dengan pelestarian dan pengembangan warisan budaya Venesia,” kata kepala pariwisata Paola Mar.

9. Kentang Goreng - Austria

10 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi di Berbagai Negara, Salah Satunya Indonesia

Foto/Getty Images

Jenis kentang goreng tertentu yang mengandung azodicarbonamide dilarang di Austria, Singapura, dan Inggris. Ini karena bahan kimia azodicarbonamide, juga digunakan pada beberapa roti untuk memperpanjang umur simpannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2257 seconds (0.1#10.140)