Nasib Masyarakat Lokal Terancam oleh Pekerja Asing di Sulawesi Tenggara? Ini Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sulawesi Tenggara adalah salah satu daerah yang memiliki kekayaan alam melimpah. Tak heran bila banyak perusahaan lokal maupun asing yang membuka bisnis industri di daerah tersebut.
Sayang, kasus kedatangan pekerja asing membuat masyarakat lokal gigit jari. Banyak perusahaan asing yang memilih mendatangkan para pekerja dari negara mereka untuk membangun bisnis tersebut ketimbang menggunakan jasa masyarakat lokal.
Sekretaris DPW Partai Perindo Sulawesi Tenggara/Bacaleg DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Dapil V Partai Perindo Aryo Wira Setiawan mengatakan, kedatangan pekerja asing di Indonesia tentu saja sangat diapresiasi. Apalagi hal itu menjadi salah satu strategi pemerintah untuk percepatan ekonomi dan sangat diperlukan.
“Tapi investor asing juga perlu memperhatikan masyarakat lokal,” ujar Aryo, dikutip dari Podcast Aksi Nyata bertajuk Masyarakat Lokal Menjadi Penonton, Pekerja Asing Menguasai Sulawesi Tenggara di kanal YouTube Partai Perindo, Selasa (8/8/2023).
Namun, di sisi lain, Aryo menyadari bahwa masyarkat lokal belum memenuhi kualifikasi. Untuk itu, ketika Patai Perindo bisa mendapat kursi di DPR, pihaknya akan melakukan berbagai cara agar pekerja lokal dipekerjakan di perusahaan asing.
“Kita akan beri pelatihan agar skill mereka bertambah sehingga memiliki kemampuan itu. Jadi kita harus sadar juga nggak bisa ujug-ujug masyarakat lokal harus terlibat, kalau nggak ada keahlian juga sulit,” paparnya.
Menurut Aryo, ini juga merupakan tugas kedewanan untuk membuat regulasi agar masyarakat bisa terlibat di perusahaan asing.
“Kita akan membuat regulasi sehingga ada kualifikasi agar bisa memberdayakan masyarakat. Kalau melihat masyarakat kita tidak memenuhi potensi dan kita diam saja kan salah juga. Nah justru itu kehadiran Parati Perindo yang kita dorong. Ini salah satu cita-cita yang akan kita diperjuangkan,” bebernya.
Lihat Juga: Alam Ganjar Unjuk Gigi di Hajatan Rakyat, Main Gitar dan Nyanyi Bareng Ganjar dan Siti Atikoh
Sayang, kasus kedatangan pekerja asing membuat masyarakat lokal gigit jari. Banyak perusahaan asing yang memilih mendatangkan para pekerja dari negara mereka untuk membangun bisnis tersebut ketimbang menggunakan jasa masyarakat lokal.
Sekretaris DPW Partai Perindo Sulawesi Tenggara/Bacaleg DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Dapil V Partai Perindo Aryo Wira Setiawan mengatakan, kedatangan pekerja asing di Indonesia tentu saja sangat diapresiasi. Apalagi hal itu menjadi salah satu strategi pemerintah untuk percepatan ekonomi dan sangat diperlukan.
“Tapi investor asing juga perlu memperhatikan masyarakat lokal,” ujar Aryo, dikutip dari Podcast Aksi Nyata bertajuk Masyarakat Lokal Menjadi Penonton, Pekerja Asing Menguasai Sulawesi Tenggara di kanal YouTube Partai Perindo, Selasa (8/8/2023).
Namun, di sisi lain, Aryo menyadari bahwa masyarkat lokal belum memenuhi kualifikasi. Untuk itu, ketika Patai Perindo bisa mendapat kursi di DPR, pihaknya akan melakukan berbagai cara agar pekerja lokal dipekerjakan di perusahaan asing.
“Kita akan beri pelatihan agar skill mereka bertambah sehingga memiliki kemampuan itu. Jadi kita harus sadar juga nggak bisa ujug-ujug masyarakat lokal harus terlibat, kalau nggak ada keahlian juga sulit,” paparnya.
Menurut Aryo, ini juga merupakan tugas kedewanan untuk membuat regulasi agar masyarakat bisa terlibat di perusahaan asing.
“Kita akan membuat regulasi sehingga ada kualifikasi agar bisa memberdayakan masyarakat. Kalau melihat masyarakat kita tidak memenuhi potensi dan kita diam saja kan salah juga. Nah justru itu kehadiran Parati Perindo yang kita dorong. Ini salah satu cita-cita yang akan kita diperjuangkan,” bebernya.
Lihat Juga: Alam Ganjar Unjuk Gigi di Hajatan Rakyat, Main Gitar dan Nyanyi Bareng Ganjar dan Siti Atikoh
(tsa)