Orang Tua Jangan Tabu Bicara Seks pada Anak

Rabu, 08 Maret 2017 - 04:58 WIB
Orang Tua Jangan Tabu Bicara Seks pada Anak
Orang Tua Jangan Tabu Bicara Seks pada Anak
A A A
JAKARTA - Banyak orang tua dan anak remaja yang masih tabu membicarakan masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Akibatnya, terjadi pemahaman yang salah atas masalah tersebut.

Brand Manager DKT Indonesia Sutan Musa pada acara Sexual Health Training Booklet Safety Can Be Fun mengatakan para remaja pun merasa tidak nyaman untuk membicarakan masalah seks kepada orang tua.

“Sebaliknya, orang tua mungkin merasa tidak tahu pendekatan yang tepat untuk memulai membicarakannya. Akibatnya remaja rentan mendapat informasi yang kurang tepat mengenai masalah seksual reproduksi atau mitos yang tidak benar karena mencari informasi lewat internet atau teman sebaya," kata Sutan saat jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (7/3/2017).

Dijelaskannya, seharusnya orang tua bisa menjadi sahabat anak sehingga mereka bisa lebih terbuka kepada orang tua terkait masalah seksual reproduksi. Berdasarkan fakta tersebut, DKT Indonesia menggelar acara Sexual Health Training Boklet Safety Can Be Fun untuk memudahkan para orang tua mempersiapkan pemahaman kesehatan seksual dan reproduksi.

"Sexual Health Training Booklet Safety Can Be Fun merupakan alternatif bagi para orang tua yang ingin berdiskuasi dengan anak remajanya mengenai pendidikan seksual dan reproduksi. Di dalam booklet tersebut terdapat beberapa materi penting mengenai sexual education yang bisa dipilih orang tua," jelas Sutan.

Beberapa materi tersebut, di antaranya informasi seputar kesehatan reproduksi, informasi perubahan fisik dan emosional, perubuhan hormonal pada remaja dan cara menanggulanginya, pacaran sehat ala remaja, informasi infeksi menular seksual hingga himbauan untuk berfikir sebelum bertindak.

"Para orang tua bisa menyesuaikan materi mana saja yang cocok disampaikan kepada anak remaja mereka. Kami berharap dapat membantu memudahkan orang tua dalam berduksi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi dengan remaja mereka sehingga anak Indonesia bisa membentengi diri dengan bekal kesehatan reproduksi secara positif serta turut menyebarkan informasi positif tersebut kepada orang lain," terang Deputy GM DKT Indonesia Pierre Frederick.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8801 seconds (0.1#10.140)