Cara Mengobati Luka Kaki Diabetes agar Tak Sampai Diamputasi

Senin, 28 Agustus 2023 - 14:45 WIB
loading...
Cara Mengobati Luka Kaki Diabetes agar Tak Sampai Diamputasi
Penderita diabetes sering kali mengalami luka pada bagian tubuhnya. Pasien dengan diabetes dapat berisiko mengalami ulkus kaki diabetik. Foto Ilustrasi/Healogics
A A A
JAKARTA - Penderita diabetes sering kali mengalami luka pada bagian tubuhnya. Pasien dengan diabetes dapat berisiko mengalami ulkus kaki diabetik, infeksi, dan komplikasi dari infeksi tersebut.

Statistik menunjukkan bahwa prosedur amputasi pada 6 dari 7 penderita kaki diabetik diawali dari sebuah luka sederhana. Padahal 85% dari luka tersebut sebetulnya dapat dicegah dan ditangani dengan baik agar tidak berkembang ke arah yang lebih serius.

Hal ini membuat pencegahan dan deteksi dini terhadap kaki diabetik menjadi sangat penting untuk mengurangi angka kejadian penderita luka diabetes dan risiko amputasi di kemudian hari.



Dokter Spesialis Luka dari Heartology Cardiovascular Center dr. Adisaputra Ramadhinara dalam sebuah kesempatan pernah menyampaikan, luka diabetes di kaki memerlukan penanganan khusus agar kesembuhan yang optimal dapat dicapai.

“Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan di bidang perawatan luka telah berhasil menekan angka amputasi. Penggunaan berbagai dressing modern untuk mengatasi infeksi dan menjaga agar luka tetap lembab juga sangat diperlukan,” beber dr. Adisaputra dalam media briefing beberapa waktu lalu.

Jika dalam kondisi lembab, pertumbuhan jaringan baru menjadi lebih optimal dan proses penutupan luka oleh sel kulit baru bisa terjadi lebih cepat. Penggunaan kain kassa sebagai penutup luka tidak dianjurkan, karena kassa tidak dapat menjaga kelembaban daerah luka dan justru meningkatkan risiko infeksi.

Sebuah studi menunjukkan bahwa bakteri dapat menembus hingga 64 lapisan kassa. Hal ini membuat kassa bukanlah penutup luka yang ideal.

“Selain itu, pengendalian kadar gula darah harus dilakukan secara optimal agar proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan baik. Selama menjalani perawatan, kaki yang sedang terluka juga harus diistirahatkan dan tidak boleh menjadi tumpuan beban,” papar dr. Adisaputra.

Senada dengan dr. Adisaputra, ahli lain juga membeberkan cara mengobati luka kaki diabetes agar tak sampai diamputasi. Mengutip laman Cerfitied Foot, Senin (28/8/2023), berikut cara-cara yang bisa dilakukan.


1. Jaga Luka Tetap Tertutup dan Lembab

Luka akan sembuh lebih cepat jika ada lapisan lembab di bawah perban tertutup. Satu-satunya pengecualian adalah ketika luka terlalu banyak mengeluarkan cairan dari dalam, yang akan membutuhkan perban yang lebih menyerap seperti Allevyn.

Untuk perawatan luka yang tepat, bersihkan luka dengan garam, oleskan gel topikal atau obat salep antibiotik ke luka sekali sehari.

2. Pantau Kadar Gula Darah dengan Cermat

Pasien dengan diabetes tahu betapa penting mengawasi kadar glukosa darah secara cermat. Ini sangat penting jika seseorang memiliki luka kaki atau dikenal sebagai ulkus kaki diabetik.

Ketika kadar glukosa darah tinggi, kondisi ini mencegah sel darah putih melakukan penyembuhan jaringan. Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah kecil dan juga membatasi aliran darah di sekitar proses penyembuhan.

3. Kurangi Tekanan pada Kaki

Aspek terpenting dari penyembuhan luka adalah off-loading perawatan luka kaki seperti halnya menanam rumput yang baru ditanam. Rumput perlu perawatan dan waktu untuk sembuh, dan dalam kasus ulkus kaki diabetik, mungkin seseorang harus berdiri.

Penelitian terhadap 49 pasien pada 2017 menunjukkan bahwa berjalan dapat menunda penyembuhan luka. Berdiri tanpa pelindung kaki, mungkin menjadi penyebab utama yang sering tidak disadari.

4. Cegah Terjadinya Luka

Meski ulkus kaki diabetik umum terjadi pada pasien diabetes, tapi luka ini dapat dihindari. Seseorang dapat mencegahnya dengan melakukan pemeriksaan setiap hari jika ada tanda-tanda seperti trauma kaki, kuku kaki yang tumbuh ke dalam, luka, memar, luka, perubahan warna, dan lecet.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2388 seconds (0.1#10.140)