Jadi Tumisan Terenak Dunia, Ternyata Capcai Dulu Makanan Pengemis

Selasa, 19 September 2023 - 03:30 WIB
loading...
Jadi Tumisan Terenak Dunia, Ternyata Capcai Dulu Makanan Pengemis
TasteAtlas merilis daftar 50 jenis ‘Tumisan Terenak di Dunia’ pada September 2023, di mana capcai atau capcay sebagai hidangan khas dari Indonesia masuk di urutan ke-42. Foto/iStock
A A A
JAKARTA - TasteAtlas merilis daftar 50 jenis ‘Tumisan Terenak di Dunia’ pada September 2023, di mana capcai atau capcay sebagai hidangan khas dari Indonesia masuk di urutan ke-42 dengan poin 3.7 mengungguli hidangan khas Jepang, chahan.

Capcai kerap dianggap sebagai masakan yang ceria karena memiliki banyak campuran sayur-mayur seperti wortel, brokoli, sawi putih, caisim, jamur, dan masih banyak lagi. Di samping rasanya yang lezat, tahukah Anda sejarah dari hidangan satu ini? Berikut ulasannya!

Berasal dari Makanan para Pengemis

Dalam bahasa Mandarin, istilah capcai terdiri dari kata 'za' yang berarti campuran dan 'cai' yang berarti sayuran.

Dalam dialek Hokkian, campuran itu disebut 'cap'. Kata tersebut punya kesamaan lafal dengan 'cap' yang berarti sepuluh, tetapi berlainan versi huruf kanjinya.



Namun, tak sedikit juga yang menganggap capcai memiliki artian 10 macam, di mana 'cap’ berarti sepuluh, dan ‘cai’ artinya sayuran.

Secara keseluruhan capcai dulunya berisi 10 macam sayur mayur dan divariasikan dengan berbagai daging atau bahan pilihan lain.

Capcai berawal dari kaum pengemis zaman dulu di Canton, kota yang sekarang dikenal dengan nama Guangzhou. Para pengemis ini memiliki kebiasaan untuk meminta makanan dari rumah ke rumah, menggunakan sebuah mangkuk besar. Sampai-sampai makanan yang mereka dapatkan, yakni sayuran yang terdiri dari 10 macam, kemudian oleh mereka disebut dengan nama capcai.

Sejarah terciptanya masakan ini sebenarnya cukup beragam. Sumber lain menyebutkan bahwa capcai sendiri merupakan masakan sisa-sisa sayuran, yang dimasak oleh koki istana yang diketahui telah ada sejak zaman Dinasti Qing, China.

Dibuat dari sayur-sayur sisa, banyak masyarakat China menganggapnya sebagai makanan murahan.

Capcai Masuk ke Indonesia

Orang-orang Hokkian yang tinggal di daerah Fujian-lah yang membawa hidangan kaya serat ini ke Nusantara. Di mana Hokkian menjadi etnis Tionghoa yang dominan di Indonesia.

Selain itu, para imigran Tionghoa yang tiba di Indonesia turut memasak capcai karena melimpahnya hasil bumi, terlebih sayur mayur.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2758 seconds (0.1#10.140)