Apakah Selera Musik Kamu Mentok di Usia 30? Fix Terkena Syndrom Musical Paralysis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Studi baru menunjukkan bahwa orang yang berusia di atas 30 tahun cenderung tidak mencari musik baru. Kondisi ini disebut juga dengan musical paralysis atau kelumpuhan musikal.
Survei yang dilakukan oleh layanan streaming musik Deezer, mensurvei 1.000 orang Amerika tentang kebiasaan mendengarkan musik . Di mana ditemukan bahwa, rata-rata, orang mengalami kelumpuhan musik pada usia 29 tahun 10 bulan.
Dilansir dari Live For Live Music, Rabu (20/9/2023) studi ini juga menunjukkan bahwa rata-rata orang mencapai puncak upaya penemuan musiknya pada usia 26 tahun.
Fenomena ini bukan merupakan hasil dari opini umum mengenai musik baru, melainkan masalah waktu dan kenyamanan. Studi mengamati lebih jauh penyebab stagnasi musik baru selama 30 tahun ini dan mengamati bahwa banyak orang di atas usia tersebut merasa kewalahan dengan banyaknya volume musik yang kini tersedia.
Sebesar 24 persen responden menyatakan bahwa mereka terlalu sibuk dengan tanggung jawab profesional, sehingga tidak punya waktu menemukan musik baru. Sementara 15 persen responden menyebutkan pengasuhan anak sebagai alasan utama di balik tidak mendengarkan musik baru.
Dengan 1.000 responden yang berpartisipasi, studi ini memiliki cakupan yang relatif kecil. Hal ini juga dilakukan oleh layanan streaming yang memperhitungkan kemampuan penemuan musik sebagai salah satu fiturnya, yang berarti layanan tersebut berpotensi memperoleh banyak keuntungan.
Kesimpulannya adalah anggapan bahwa pada usia 30 tahun, konsumen musik lebih cenderung menggunakan platform yang dengan mudah mengkurasi musik yang sudah mereka kenal dan sukai. Keinginan responden untuk memperluas wawasan musik mereka yang disepakati secara umum juga patut diperhatikan.
Meskipun pendengar lebih cenderung menggunakan layanan yang menyediakan musik yang mereka kenal dengan mudah, sebagian besar orang tampaknya mendambakan platform yang juga menyediakan akses mudah dan mudah ke musik baru.
Lihat Juga: Berapa Kerugian Pembatalan Konser Dua Lipa di Jakarta? Honor Satu Kali Manggung Capai Rp15 Miliar
Survei yang dilakukan oleh layanan streaming musik Deezer, mensurvei 1.000 orang Amerika tentang kebiasaan mendengarkan musik . Di mana ditemukan bahwa, rata-rata, orang mengalami kelumpuhan musik pada usia 29 tahun 10 bulan.
Dilansir dari Live For Live Music, Rabu (20/9/2023) studi ini juga menunjukkan bahwa rata-rata orang mencapai puncak upaya penemuan musiknya pada usia 26 tahun.
Fenomena ini bukan merupakan hasil dari opini umum mengenai musik baru, melainkan masalah waktu dan kenyamanan. Studi mengamati lebih jauh penyebab stagnasi musik baru selama 30 tahun ini dan mengamati bahwa banyak orang di atas usia tersebut merasa kewalahan dengan banyaknya volume musik yang kini tersedia.
Sebesar 24 persen responden menyatakan bahwa mereka terlalu sibuk dengan tanggung jawab profesional, sehingga tidak punya waktu menemukan musik baru. Sementara 15 persen responden menyebutkan pengasuhan anak sebagai alasan utama di balik tidak mendengarkan musik baru.
Dengan 1.000 responden yang berpartisipasi, studi ini memiliki cakupan yang relatif kecil. Hal ini juga dilakukan oleh layanan streaming yang memperhitungkan kemampuan penemuan musik sebagai salah satu fiturnya, yang berarti layanan tersebut berpotensi memperoleh banyak keuntungan.
Kesimpulannya adalah anggapan bahwa pada usia 30 tahun, konsumen musik lebih cenderung menggunakan platform yang dengan mudah mengkurasi musik yang sudah mereka kenal dan sukai. Keinginan responden untuk memperluas wawasan musik mereka yang disepakati secara umum juga patut diperhatikan.
Meskipun pendengar lebih cenderung menggunakan layanan yang menyediakan musik yang mereka kenal dengan mudah, sebagian besar orang tampaknya mendambakan platform yang juga menyediakan akses mudah dan mudah ke musik baru.
Lihat Juga: Berapa Kerugian Pembatalan Konser Dua Lipa di Jakarta? Honor Satu Kali Manggung Capai Rp15 Miliar
(dra)