Loenpia Jazz 2017, 'Om NgeJazz Om'

Senin, 22 Mei 2017 - 22:01 WIB
Loenpia Jazz 2017, Om NgeJazz Om
Loenpia Jazz 2017, 'Om NgeJazz Om'
A A A
SEMARANG - Perhelatan Loenpia Jazz yang digagas untuk mempersatukan keberagaman budaya berhasil menghipnosis ribuan pecinta musik di Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Sabtu (20/5/ 2017).

Festival yang mengangkat tagline “Om NgeJazz Om” ini menghadirkan musisi kenamaan, sebut saja Monita Tahalea, Yura Yunita, dan Ubay. Tiga nama itu memang kental dengan musisi jazz. Loenpia Jazz yang diinisiasi Komunitas Jazz Ngisor Ringin (JNR) ini menggandeng MNC Play yang berkontribusi sebagai Official Broadband Partner.

“Industri kreatif merupakan salah satu sasaran pemasaran MNC Play, di mana banyak penggiatnya membutuhkan fasilitas internet. Untuk itu, kami hadir di sini dengan harapan musik Indonesia dan budaya lokal bisa lebih berkembang dengan pemanfaatan teknologi internet yang maksimal. Ini juga menjadi bentuk dukungan kami terhadap upaya pemerintah yang saat ini sedang giat mengembangkan industri kreatif Indonesia,” kata Branch Head MNC Play Semarang Paulus Layre Hariawan.

“Melalui free wifi yang disajikan di acara ini, para pengunjung dapat merasakan secara langsung layanan high speed internet MNC Play sambil menikmati acara. Kami meyakini kecepatan layanan internet MNC Play mampu mengekspos lebih jauh beragam budaya yang ditonjolkan di Loenpia Jazz melalui dunia maya,” tambah Paulus.

Loenpia Jazz yang dihelat untuk keenam kalinya ini juga menghadirkan Andre Hehanussa, MLD Jazz Project, Edwin Putro Trio, Youniverse, Nasidaria, The Everyday, Senopati Band, Aditya Ong Trio, dan lainnya.

Sedangkan komunitas yang ikut bergabung di acara ini, antara lain Komunitas Jazz Kemayoran, Komunitas Rompok Bolong Malang, Solo Jazz Society, Komunitas Gubug Poci Tegal, Etawa Jazz Yogyakarta, dan masih banyak lainnya.

Dengan memanfaatkan Taman Budaya Raden Saleh sebagai lokasi acara yang juga merupakan kawasan budaya untuk menampung kegiatan seni, Loenpia Jazz 2017 membagi kawasan taman menjadi 4 zona, yakni Zona Raden Saleh (Seni Rupa), Zona Ki Narto Sabdo (Seni Wayang Kulit), Zona Ngesti Pandhawa (Seni Wayang Orang) dan Zona Gambang Semarang (Seni Tari).

“Tema acara Loenpia Jazz kali ini ialah Mix Culture. Kami harap acara ini dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat di Kota Semarang dengan iringin musik jazz yang disuguhkan. Selain itu, Loenpia Jazz juga bertujuan untuk menunjukkan dan mengangkat kekayaan budaya lokal yang berkembang di kota Semarang sehingga masyarakat dapat lebih menghargai dan mengembangkan kebudayaan kita kedepannya,” beber Agung Bagus Armianto, Ketua panitia Loenpia Jazz 2017.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada MNC Play atas kontribusinya memberikan fasilitas internet cepat di acara ini bagi seluruh pengunjung dan panitia,” tambah Agung

Unity in Diversity menjadi dasar semangat penyelenggaraan acara Loenpia Jazz untuk mendorong berbagai kegiatan kreatif di Kota Semarang sehingga dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan Kota Semarang melalui ide-ide kreatif.

Adapun kata Loenpia sendiri terinspirasi dari makanan khas Kota Semarang sebagai simbol kebudayaan Kota Semarang.

Sebelumnya Loenpia Jazz digelar pertama kali pada 2012 di Taman KB, berlanjut pada 2013, kemudian digelar di Kota Lama pada 2014 di Kawasan Pecinan. Pada 2015 acara berlangsung di Puri Maerokoco dan tahun lalu dihelat di GOR Jatidiri Semarang.

Lima tahun sudah Festival Jazz ini dimeriahkan dengan penampilan puluhan musisi-musisi jazz nasional, seperti Nita Aartsen, Bintang Indrianto, Endah n Rhesa, Aditya Sofian, Adrian Adi Oetomo, Dewa Budjana, The Groove dan berbagai komunitas musik Jazz dari berbagai daerah.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3906 seconds (0.1#10.140)