Sandiaga Ajak Santri di Lombok Barat Perkuat Kreativitas dan Inovasi dengan Digitalpreneur
loading...
A
A
A
LOMBOK - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak santri di Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkuat kreativitas dan inovasi dengan digitalpreneur.
Sandiaga mengatakan bahwa santri harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide dan menemukan cara baru untuk menyulap masalah menjadi peluang. Dalam hal ini, ia memberikan contoh Timnas Indonesia U-23 yang berjuang melawan Yordania.
Di mana pada saat itu, empat gol dicetak oleh Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Komang Teguh berhasil membawa Indonesia melaju ke babak perdelapan final Piala Asia U-23.
Santri, dikatakan Sandiaga harus memiliki semangat yang sama dengan pemain Timnas Indonesia U-23 untuk senantiasa memanfaatkan kesempatan dan peluang untuk meraih kemenangan.
“Dan tadi malam kita meraih kemenangan melawan Timnas Korea Selatan U-23 dengan hasil 2 sama dan adu pinalti 10-11 untuk Indonesia. Di sinilah para santri harus juga bisa belajar membaca peluang serta kesempatan yang ada,” kata sandiaga di Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, Lombok Barat, Jumat (26/4/2024).
Di sisi lain, Sandiaga berharap melalui Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 para santri akan diajak untuk lebih memaksimalkan proses pelatihan kreativitas dan kemampuan digitalisasi dari mentor-mentor profesional terbaik di bidang kreatif dan digital.
Adapun program Santri Digitalpreneur juga berkolaborasi dengan dengan PM Entertainment, yang mana diharapkan bisa membuka peluang bagi santri yang memiliki pontensi kreatif untuk memasuki industri kreatif digital.
“Kita menghadirkan sosok-sosok mentor yang kita harapkan bisa menginspirasi para santri. Sehingga santri ini semakin memiliki daya saing, bukan hanya mencari lapangan kerja tapi menciptakan lapangan kerja," jelasnya.
"Dengan produk-produk ekonomi kreatif yang kita lihat tadi dengan seni kaligrafi dan juga produk-produk pangan yang diekspor ke luar negeri,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan sekaligus Pimpinan Pondok Pesantern Nurul Haramain Mamik TGH. Hasanain Juaini mengungkap penting memiliki jiwa kreatif. Pasalnya mereka yang memiliki jiwa kreatif akan haus hal-hal baru.
“Oleh karena itu, hal terpenting yang perlu diajarkan seorang guru kepada muridnya adalah mengajarkan muridnya untuk menjadi orang yang kreatif, karena dengan kreatif kita bisa menjadi inovatif dalam menyelesaikan masalah,” papar Mamik TGH. Hasanain.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Sandiaga mengatakan bahwa santri harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide dan menemukan cara baru untuk menyulap masalah menjadi peluang. Dalam hal ini, ia memberikan contoh Timnas Indonesia U-23 yang berjuang melawan Yordania.
Di mana pada saat itu, empat gol dicetak oleh Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Komang Teguh berhasil membawa Indonesia melaju ke babak perdelapan final Piala Asia U-23.
Santri, dikatakan Sandiaga harus memiliki semangat yang sama dengan pemain Timnas Indonesia U-23 untuk senantiasa memanfaatkan kesempatan dan peluang untuk meraih kemenangan.
Baca Juga
“Dan tadi malam kita meraih kemenangan melawan Timnas Korea Selatan U-23 dengan hasil 2 sama dan adu pinalti 10-11 untuk Indonesia. Di sinilah para santri harus juga bisa belajar membaca peluang serta kesempatan yang ada,” kata sandiaga di Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, Lombok Barat, Jumat (26/4/2024).
Di sisi lain, Sandiaga berharap melalui Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 para santri akan diajak untuk lebih memaksimalkan proses pelatihan kreativitas dan kemampuan digitalisasi dari mentor-mentor profesional terbaik di bidang kreatif dan digital.
Adapun program Santri Digitalpreneur juga berkolaborasi dengan dengan PM Entertainment, yang mana diharapkan bisa membuka peluang bagi santri yang memiliki pontensi kreatif untuk memasuki industri kreatif digital.
“Kita menghadirkan sosok-sosok mentor yang kita harapkan bisa menginspirasi para santri. Sehingga santri ini semakin memiliki daya saing, bukan hanya mencari lapangan kerja tapi menciptakan lapangan kerja," jelasnya.
"Dengan produk-produk ekonomi kreatif yang kita lihat tadi dengan seni kaligrafi dan juga produk-produk pangan yang diekspor ke luar negeri,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan sekaligus Pimpinan Pondok Pesantern Nurul Haramain Mamik TGH. Hasanain Juaini mengungkap penting memiliki jiwa kreatif. Pasalnya mereka yang memiliki jiwa kreatif akan haus hal-hal baru.
“Oleh karena itu, hal terpenting yang perlu diajarkan seorang guru kepada muridnya adalah mengajarkan muridnya untuk menjadi orang yang kreatif, karena dengan kreatif kita bisa menjadi inovatif dalam menyelesaikan masalah,” papar Mamik TGH. Hasanain.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
(dra)