Lestarikan Budaya, Banten Bistro Ganti Nama The Kaibon Restaurant
loading...
A
A
A
JAKARTA - Restaurant Banten Bistro yang sudah berdiri sejak 2012 akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pengunjung. Salah satu caranya adalah dengan melakukan rebranding.
General Manager The Royale Krakatau Hotel Cilegon Rury Ilham mengatakan, nama Banten Bistro akan diubah menjadi The Kaibon Restaurant pada 10 Oktober nanti.
"Restaurant The Kaibon The Royale Krakatau Hotel memiliki unsur Keraton Budaya Banten yang dikemas dengan unsur modern dan instagramable diharapkan, Restaurant The Kaibon dapat memperkenalkan budaya Banten lebih luas lagi, serta menu-menu andalan yang nanti akan ditawarkan yang menjadi kebanggaan kota Cilegon," kata Rury Ilham.
Restaurant Banten Bistro telah berdiri lebih dari 10 tahun lamanya, tepatnya pada 2012, bersamaan dengan didirikannya bangunan Hotel Tower Wing 1. Restaurant Banten Bistro merupakan salah satu restaurant yang diperuntukan untuk tamu-tamu hotel sarapan, dan menu-menu yang ditampilkan lebih mengusung menu Asia.
Tidak hanya sebagai tempat sarapan tamu hotel, The Kaibon Restaurant juga menerima kunjungan tamu saat jam makan siang dan makan malam. Rury menjelaskan, The Kaibon Restaurant akan memperkenalkan menu-menu spesial yang terinspirasi dari kekayaan kuliner Banten, dengan bahan-bahan lokal yang berkualitas. Seperti sate buntel, nasi goreng peranakan dan kuantan soup dan menu-menu lainnya.
"The Kaibon menghadirkan menu peranakan seperti laksa peranakan, nasi goreng peranakan dan rabeg sapi karena sejarah Banten di sekitar abad kelima banyak pendatang, multikultural, sehingga masakan juga berpengaruh. Jadi perpaduan kuliner yang cita rasanya kaya akan bumbu," jelasnya.
"Banten kan dulu banyak disinggahi banyak etnis jadi kita mengangkat menu peranakan dan juga menu lokal flavour lainnya. Menu peranakan itu lebih ke multikultural cuisinenya. Bedanya dengan The Surosowan, The Kaibon Restaurant memang lebih mengangkat menu peranakan," sambungnya.
Dengan memiliki rasa emosional yang tinggi terhadap budaya Banten di antaranya bangunan Keraton Kaibon serta unsur-unsur yang ada dan tersisa yang memiliki nilai sejarah serta keunikannya. Rasa emosional ini di antaranya adalah rasa memiliki yang dapat memberi dampak positif terhadap kelangsungan Keraton Kaibon.
"Kami berharap perubahan juga bisa mendekatkan budaya Banten kepada pengunjung," ujarnya.
General Manager The Royale Krakatau Hotel Cilegon Rury Ilham mengatakan, nama Banten Bistro akan diubah menjadi The Kaibon Restaurant pada 10 Oktober nanti.
"Restaurant The Kaibon The Royale Krakatau Hotel memiliki unsur Keraton Budaya Banten yang dikemas dengan unsur modern dan instagramable diharapkan, Restaurant The Kaibon dapat memperkenalkan budaya Banten lebih luas lagi, serta menu-menu andalan yang nanti akan ditawarkan yang menjadi kebanggaan kota Cilegon," kata Rury Ilham.
Restaurant Banten Bistro telah berdiri lebih dari 10 tahun lamanya, tepatnya pada 2012, bersamaan dengan didirikannya bangunan Hotel Tower Wing 1. Restaurant Banten Bistro merupakan salah satu restaurant yang diperuntukan untuk tamu-tamu hotel sarapan, dan menu-menu yang ditampilkan lebih mengusung menu Asia.
Tidak hanya sebagai tempat sarapan tamu hotel, The Kaibon Restaurant juga menerima kunjungan tamu saat jam makan siang dan makan malam. Rury menjelaskan, The Kaibon Restaurant akan memperkenalkan menu-menu spesial yang terinspirasi dari kekayaan kuliner Banten, dengan bahan-bahan lokal yang berkualitas. Seperti sate buntel, nasi goreng peranakan dan kuantan soup dan menu-menu lainnya.
"The Kaibon menghadirkan menu peranakan seperti laksa peranakan, nasi goreng peranakan dan rabeg sapi karena sejarah Banten di sekitar abad kelima banyak pendatang, multikultural, sehingga masakan juga berpengaruh. Jadi perpaduan kuliner yang cita rasanya kaya akan bumbu," jelasnya.
"Banten kan dulu banyak disinggahi banyak etnis jadi kita mengangkat menu peranakan dan juga menu lokal flavour lainnya. Menu peranakan itu lebih ke multikultural cuisinenya. Bedanya dengan The Surosowan, The Kaibon Restaurant memang lebih mengangkat menu peranakan," sambungnya.
Dengan memiliki rasa emosional yang tinggi terhadap budaya Banten di antaranya bangunan Keraton Kaibon serta unsur-unsur yang ada dan tersisa yang memiliki nilai sejarah serta keunikannya. Rasa emosional ini di antaranya adalah rasa memiliki yang dapat memberi dampak positif terhadap kelangsungan Keraton Kaibon.
"Kami berharap perubahan juga bisa mendekatkan budaya Banten kepada pengunjung," ujarnya.