Penyanyi Malaysia Tepis Jiplak Lagu Pok Ame-Ame, Sebut Perpaduan Budaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Malaysia Pui Thing Chi diduga menjiplak lagu anak-anak Indonesia yang berjudul Pok Ame-Ame. Dugaan ini berawal saat Pui membagikan video klip dari lagu baru yang berjudul Tepuk Amai-Amai di Instagram pribadinya.
Dalam video singkat itu, penyanyi Malaysia tersebut menyanyikan lagu Tepuk Amai-Amai. Sedangkan diunggahan lainnya menunjukkan perempuan yang akrab disapa Pudds ini tengah asih bernyanyi dan bergoyang bersama sejumlah orang di berbagai tempat.
Sontak saja, banyak netizen Indonesia yang mengomentari unggahan tersebut. Mereka ramai menduga lagu Tepuk Amai-Amai menjiplak lagu Pok Ame-Ame milik Indonesia lantaran adanya kemiripan.
“Lagu itu berjudul Pok Ame-Ame dalam bahasa Indonesia. Semua anak tahu itu,” kata netizen.
Foto/Instagram Pui Thing Chi
“Ya Allah lagu Pok Ame-Ame pun ditiru. Please lah jangan suka mencuri,” komentar netizen.
“FYI Pok Ame-Ame adalah lagu ciptaan Koes Plus. Ada di album Koes Plus Pop Anak-Anak Vol.1 1973,” tulis netizen.
Pui pun akhirnya buka suara menanggapi ramainya tudingan menjiplak lagu Pok Ame-Ame. Dalam sebuah video di Instagram pribadinya, Pui dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan meminta netizen Indonesia untuk berhenti menyebutnya mencuri lagu.
“Halo orang Indonesia. Tolong berhenti mengatakan bahwa saya mencuri lagu Indonesia. Saya patah hati menerima komentar semacam ini di lagu baru saya Tepuk Amai-Amai,” jelas Pui dikutip Jumat (22/9/2023).
Pui kemudian menjelaskan bahwa lagu Tepuk Amai-Amai ditulis oleh dirinya dan temannya yang juga orang Malaysia. Dia juga menyebut Tepuk Amai-Amai merupakan lagu anak-anak di Malaysia yang sudah ada sejak dahulu.
“Lagu itu ditulis oleh saya dan kru saya dan kami semua dari Malaysia. Tepuk Amai-Amai juga antara lagu untuk anak-anak Malaysia sejak dari dahulu,” ujar Pui.
“Saya tahu terdapat juga versi Indonesia lagu Pok Ame-Ame, versi ini memang milik Indonesia. Saya tahu soal kepemilikan adalah isu sensitif ada dua negara. Begitu banyak hal telah diperdebatkan seperti batik, angklung, silat, dan juga P. Ramlee,” lanjutnya.
Di sisi lain, Pui menilai adanya kesamaan budaya antara Indonesia dan Malaysia karena kedua negara berasal dari asal yang sama sehingga baik budaya, bahasa memiliki kemiripan. Dalam hal ini, dia pun memberikan sejumlah contoh.
“Dalam sejarah, kita dahulunya adalah satu wilayah yang sama tapi karena penjajahan dan migrasi besar-besaran, penduduk semua terpisah. Kebanyakan orang Melayu Malaysia mempunyai keturunan dari Indonesia,” ungkap Pui.
“Sebagai contoh orang Minangkabau yang telah menetap di Negeri Sembilan, orang Jawa di Johor, orang Bugis di Selangor dan Sabah. Malah beberapa Perdana Menteri kita mempunyai keturunan Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Pui mengklaim bahwa lagu terbarunya ini menunjukkan Malaysia memiliki perpaduan budaya yang sangat luas. Alih-alih membuat gaduh di media sosial, dia meminta netizen untuk menghargai budaya Indonesia dan Malaysia.
“Apabila warga Indonesia mengatakan bahwa kami mencuri budaya Indonesia kami hanya menunjukkan kepada dunia apa yang ada di negara kami, yaitu perpaduan budaya yang berbeda,” pungkasnya.
Dalam video singkat itu, penyanyi Malaysia tersebut menyanyikan lagu Tepuk Amai-Amai. Sedangkan diunggahan lainnya menunjukkan perempuan yang akrab disapa Pudds ini tengah asih bernyanyi dan bergoyang bersama sejumlah orang di berbagai tempat.
Sontak saja, banyak netizen Indonesia yang mengomentari unggahan tersebut. Mereka ramai menduga lagu Tepuk Amai-Amai menjiplak lagu Pok Ame-Ame milik Indonesia lantaran adanya kemiripan.
“Lagu itu berjudul Pok Ame-Ame dalam bahasa Indonesia. Semua anak tahu itu,” kata netizen.
Foto/Instagram Pui Thing Chi
“Ya Allah lagu Pok Ame-Ame pun ditiru. Please lah jangan suka mencuri,” komentar netizen.
“FYI Pok Ame-Ame adalah lagu ciptaan Koes Plus. Ada di album Koes Plus Pop Anak-Anak Vol.1 1973,” tulis netizen.
Pui pun akhirnya buka suara menanggapi ramainya tudingan menjiplak lagu Pok Ame-Ame. Dalam sebuah video di Instagram pribadinya, Pui dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan meminta netizen Indonesia untuk berhenti menyebutnya mencuri lagu.
“Halo orang Indonesia. Tolong berhenti mengatakan bahwa saya mencuri lagu Indonesia. Saya patah hati menerima komentar semacam ini di lagu baru saya Tepuk Amai-Amai,” jelas Pui dikutip Jumat (22/9/2023).
Pui kemudian menjelaskan bahwa lagu Tepuk Amai-Amai ditulis oleh dirinya dan temannya yang juga orang Malaysia. Dia juga menyebut Tepuk Amai-Amai merupakan lagu anak-anak di Malaysia yang sudah ada sejak dahulu.
“Lagu itu ditulis oleh saya dan kru saya dan kami semua dari Malaysia. Tepuk Amai-Amai juga antara lagu untuk anak-anak Malaysia sejak dari dahulu,” ujar Pui.
“Saya tahu terdapat juga versi Indonesia lagu Pok Ame-Ame, versi ini memang milik Indonesia. Saya tahu soal kepemilikan adalah isu sensitif ada dua negara. Begitu banyak hal telah diperdebatkan seperti batik, angklung, silat, dan juga P. Ramlee,” lanjutnya.
Di sisi lain, Pui menilai adanya kesamaan budaya antara Indonesia dan Malaysia karena kedua negara berasal dari asal yang sama sehingga baik budaya, bahasa memiliki kemiripan. Dalam hal ini, dia pun memberikan sejumlah contoh.
Baca Juga
“Dalam sejarah, kita dahulunya adalah satu wilayah yang sama tapi karena penjajahan dan migrasi besar-besaran, penduduk semua terpisah. Kebanyakan orang Melayu Malaysia mempunyai keturunan dari Indonesia,” ungkap Pui.
“Sebagai contoh orang Minangkabau yang telah menetap di Negeri Sembilan, orang Jawa di Johor, orang Bugis di Selangor dan Sabah. Malah beberapa Perdana Menteri kita mempunyai keturunan Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Pui mengklaim bahwa lagu terbarunya ini menunjukkan Malaysia memiliki perpaduan budaya yang sangat luas. Alih-alih membuat gaduh di media sosial, dia meminta netizen untuk menghargai budaya Indonesia dan Malaysia.
“Apabila warga Indonesia mengatakan bahwa kami mencuri budaya Indonesia kami hanya menunjukkan kepada dunia apa yang ada di negara kami, yaitu perpaduan budaya yang berbeda,” pungkasnya.
(dra)