Pentingnya Anak Bahagia Meski Belajar di Rumah

Selasa, 04 Agustus 2020 - 09:45 WIB
loading...
Pentingnya Anak Bahagia Meski Belajar di Rumah
Foto/Frisian Flag Indonesia
A A A
JAKARTA - Saat menjalani new normal karena adanya pendemi corona, pola asuh anak pun mengalami perubahan. Hal tersebut menjadi perhatian orang tua agar tidak salah asuh yang bisa berakibat buruk.

Dokter tumbuh kembang anak Dr dr Ahmad Suryawan SpA(K) mengungkapkan, orang tua dan anak sedang menghadapi berbagai tantangan zaman, salah satunya menghadapi masa transisi atas perubahan pola hidup yang besar akibat pandemi. Kondisi kesehatan, psikis, dan sosial anak sangat rentan di tengah situasi saat ini.

“Menjadi sangat penting bagi orang tua untuk menjaga kesehatan semua anggota keluarga dengan membangun sistem imun tubuh yang kuat dengan mengonsumsi gizi seimbang, termasuk beragam makanan sesuai pedoman Isi Piringku. Susu merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik yang mudah diserap tubuh demi membantu terpenuhinya kebutuhan gizi harian buah hati,” ungkapnya saat menjadi pembicara diskusi daring bertajuk “Jaga Kesehatan, Gembira Belajar di Rumah, Bebas Stres” beberapa waktu lalu. (Baca: Analisis: ASI Tampaknya Coba Hadang Israel Caplok Tepi Barat)

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2020, kali ini Frisian Flag Indonesia menggandeng para pakar dan influencer, yaitu dokter tumbuh kembang anak Dr dr Ahmad Suryawan SpA(K), psikolog keluarga Ajeng Raviando, pengajar Gezta Pattiasina, dan parenting influencer sekaligus Co-founder Parentalk.id Nucha Bachri untuk membahas peran penting orang tua dalam menjaga kesehatan dan menjadikan lingkungan rumah yang edukatif sekaligus menyenangkan bagi tumbuh kembang anak di diskusi daring tersebut.

Selanjutnya, dokter yang akrab disapa dr Wawan tersebut menyarankan, selain mengonsumsi asupan gizi yang baik, sistem imun tubuh juga dibangun dengan banyak beraktivitas. Orang tua harus berperan kreatif dan eksploratif membuat kegiatan di seputar rumah yang merangsang motorik anak dan aktif di luar ruang agar terhindar dari sedentary lifestyle karena gerak terbatas, tidak lupa memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup. Kehadiran orang tua adalah kunci sukses tumbuh kembang anak.

Psikolog keluarga Ajeng Raviando yang juga hadir dalam diskusi itu menjelaskan pentingnya kesehatan jiwa, ketenangan pikiran, dan kekuatan mental orang tua dan anak. Ajeng menyatakan, menghadapi besarnya perubahan kehidupan, seperti harus selalu menjaga jarak serta belajar dan bermain dari rumah, memengaruhi psikologis orang tua dan anak. “Untuk menyikapinya, orang tua harus mampu menyesuaikan diri dan menjadikan rumah sebagai lingkungan edukatif yang menyenangkan dan menghadirkan kegembiraan bagi anak-anak,” paparnya. (Baca juga: Stunting Pada Anak Dipicu Perilaku Salah Masyarakat)

Ajeng menambahkan, orang tua juga harus mengetahui kepribadian anak dan menyesuaikan metode pengajaran berdasarkan karakteristik anak. Diketahui, manusia mempunyai karakter berbeda-beda dan unik yang bisa dipelajari. Manusia kadang memiliki kesamaan karakter antara satu dan lainnya.

Kepribadian manusia ini telah dikaji dan dirangkum menjadi empat jenis yang masuk dalam teori proto-psikologis. Teori tersebut dibagi lagi menjadi empat tipe kepribadian mendasar, yaitu sanguinis (hidup, optimis, ringan, dan riang), koleris (cerdas, analitis, logis, dan sangat praktis), melankolis (analitis, bijak dan tenang), dan plegmatis (santai dan cinta damai). Diharapkan orang tua dapat mengenali dan menyesuaikan sistem pengajaran sesuai karakteristik anak agar dapat menciptakan sistem pengajaran di rumah yang menyenangkan dan membawa kegembiraan bagi anak-anak.

Ajeng juga memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menciptakan lingkungan rumah yang edukatif dan menggembirakan, di antaranya menciptakan komunikasi yang baik dengan anak-anak, menata ruangan yang nyaman untuk anak belajar, membuat jadwal belajar dan bermain dengan seimbang, dan menyediakan makanan dan minuman bergizi seimbang, seperti makanan pokok; buah dan sayur sebagai sumber vitamin; daging, telur, dan susu sebagai salah satu sumber protein hewani. (Baca juga: Juli Terjadi Deflasi, Biaya Sekolah Tetap Mahal)

Orang tua diharapkan menjadi teman belajar yang menyenangkan. Untuk itu, kesehatan mental orang tua pun merupakan suatu keharusan. Mengelola energi dan emosi untuk mengelola stres dengan baik akan membantu memberikan kenyamanan anak-anak belajar di rumah. Peringatan HAN pada masa pandemi Covid-19 adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak, termasuk orang tua yang menjadi mitra penting para guru saat belajar di rumah.

Pengajar Gezta Pattiasina mengatakan, selain dukungan berupa motivasi, pembiasaan, serta penerapan disiplin positif untuk anak, ada banyak cara dan metode dasar yang bisa dilakukan orang tua untuk mendampingi proses belajar yang menyenangkan di rumah. “Salah satunya dengan membuat program belajar yang menarik setiap harinya, misalnya menggunakan mainan atau barang di rumah yang aman untuk anak, belajar dan bermain di halaman belakang dan taman, belajar berhitung dengan engklek, bermain playdough, membuat boneka tangan dengan kaus kaki yang sudah tidak terpakai. Kegiatan ini tentu mendorong anak-anak tetap aktif meski di rumah dan tetap mengembangkan kompetensinya untuk menjadi kreatif,” bebernya. Selain itu, untuk membuat anak tetap antusias belajar daring, orang tua dapat membuat kesepakatan bersama dengan anak. “Sepakati tentang waktu di mana dia perlu belajar dan bisa bermain. Bisa juga membuat timetable sederhana tentang jadwal anak,” kata Gezta. (Baca juga: Mengaku HRD, Sopir Angkot Peras dan Tiduri 4 Wanita Pencari Kerja)

Meski dalam situasi seperti saat ini, semangat untuk melindungi anak-anak Indonesia diharapkan tidak luntur. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Drs Hendra Jamal’s MSi mengatakan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan keluarga dengan menjaga kualitas air bersih dan sanitasi keluarga, memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai usianya, melakukan kegiatan fisik dari rumah, menerapkan pola hidup sehat, memantau pertumbuhan anak di posyandu dan mematuhi protokol kesehatan.

Selaras dengan tema HAN 2020 yang diluncurkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yaitu “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagar #AnakIndonesiaGembiradiRumah, FFI mengajak orang tua di Indonesia untuk mengoptimalkan perannya dalam memastikan terpenuhinya hak anak, yakni mendapatkan pendidikan, kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, terutama di tengah situasi seperti saat ini.

Corporate Affairs Director FFI Andrew F Saputro mengatakan, perayaan HAN dimaknai Frisian Flag Indonesia (FFI) sebagai salah satu bentuk dukungan kepada anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, cerdas, dan bahagia. (Lihat videonya: Seorang Bocah Jadi Korban Begal di Depan Rumahnya Sendiri)

Frisian Flag Indonesia berkomitmen mengampanyekan gaya hidup sehat dan aktif bergerak agar sehat jiwa dan raga. “Kami juga terus berupaya memberikan edukasi literasi gizi dan parenting untuk mendukung terbentuknya keluarga Indonesia yang kuat. Di tengah masa sulit saat ini, FFI mengajak orang tua untuk selalu semangat menghadapi berbagai tantangan untuk memenuhi kebutuhan anak, terutama kesehatan, pendidikan, dan kebahagiaannya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi perusahaan, yaitu Nourishing by Nature, dengan menyediakan produk bergizi yang baik bagi seluruh keluarga Indonesia,” ucap Andrew. (Dwi Nur/Sali)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)