Pangeran Lantang Tertantang Mainkan Karakter Orang Asli Labuan Bajo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pangeran Lantang didapuk sebagai bintang utama dalam film Nona Manis Sayange besutan sutradara Hestu Saputra. Ia berperan sebagai Akram, pemuda asli Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang begitu sederhana dan apa adanya.
Pangeran pun merasa tertantang untuk menghidupkan karakter sebagai orang asli Bajo. Terlebih, kehidupan masyarakat Labuan Bajo akan ditampilkan melalui karakter yang diperankan oleh jajaran cast film ini. Sehingga, dirinya terus berusaha bukan hanya fasih berbahasa Bajo, tapi juga melafalkan dialek dengan baik.
Selain itu, Pangeran juga mempelajari kebiasaan masyarakat setempat agar semakin menjiwai karakter yang akan diperankannya. Salah satu yang dilakukannya adalah berinteraksi dengan para pedagang di pasar setempat.
"Pertama kali observasinya ke pasar, syutingnya juga di pasar. Ngobrol aja sama orang pasar. Biar dapet (penjiwaan karakter)," ujar Pangeran Lantang saat dijumpai di Gedung SINDO,Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023).
Terlebih, Pangeran sendiri memang terbiasa mempelajari sesuatu dengan cara mempraktikannya langsung. Sehingga, interaksi secara langsung menjadi medium pendalaman karakter yang dirasa cocok untuknya.
"Karena aku orangnya kalau belajar 'nih kayak gini' nggak bisa, visual gitu. Kalau ada orang yang ngomong aku baru bisa, praktik langsung. Pas sekolah suka belajar, tapi nggak suka di kelas, pengin belajar di luar," tuturnya.
Saat menjalani proses syuting, Pangeran mengaku tak banyak melakukan improvisasi lantaran tak ingin melakukan kesalahan saat berdialog menggunakan bahasa Bajo.
"Sebenarnya aku nggak kepikiran improve. Aku bingung, mau improve takut salah, karena pakai bahasa sana. Cuma mungkin lebih ke ekspresi," kata dia.
Film Nona Manis Sayange berkisah tentang perjalanan cinta Sika (Haico Van der Veken) dan Akram (Pangeran Lantang). Bermula dari persahabatan yang dijalin sejak kecil, perasaan cinta berangsur-angsur tumbuh dan terus menguat di antara keduanya.
Ketika cinta itu ingin dipersatukan dalam sebuah ikatan pernikahan, rintangan berat muncul dari ayah Sika (Mathias Muchus), yang menganggap Akram tidak pantas menikahi Sika.
Perjuangan Akram untuk memenuhi persyaratan berupa uang mahar atau belis yang nominalnya cukup tinggi dari ayah Sika harus menempuh perjalanan yang terjal. Meski demikian, cinta pasangan ini tak pernah pudar dan justru semakin menguat untuk saling mendukung satu sama lain.
Sementara di sisi lain, Sika berusaha meyakinkan ayahnya bahwa cinta sejati tidak dapat dinilai dari materi dan status sosial.
Film ini berkeinginan kuat untuk memperlihatkan bagaimana cinta bisa menembus perbedaan dengan cara yang begitu indah, tanpa paksaan. Belis memang harus dipenuhi, tapi kompromi mungkin jadi solusi agar pernikahan tetap terjadi.
Nona Manis Sayange akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 2 November mendatang
Pangeran pun merasa tertantang untuk menghidupkan karakter sebagai orang asli Bajo. Terlebih, kehidupan masyarakat Labuan Bajo akan ditampilkan melalui karakter yang diperankan oleh jajaran cast film ini. Sehingga, dirinya terus berusaha bukan hanya fasih berbahasa Bajo, tapi juga melafalkan dialek dengan baik.
Selain itu, Pangeran juga mempelajari kebiasaan masyarakat setempat agar semakin menjiwai karakter yang akan diperankannya. Salah satu yang dilakukannya adalah berinteraksi dengan para pedagang di pasar setempat.
"Pertama kali observasinya ke pasar, syutingnya juga di pasar. Ngobrol aja sama orang pasar. Biar dapet (penjiwaan karakter)," ujar Pangeran Lantang saat dijumpai di Gedung SINDO,Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023).
Terlebih, Pangeran sendiri memang terbiasa mempelajari sesuatu dengan cara mempraktikannya langsung. Sehingga, interaksi secara langsung menjadi medium pendalaman karakter yang dirasa cocok untuknya.
"Karena aku orangnya kalau belajar 'nih kayak gini' nggak bisa, visual gitu. Kalau ada orang yang ngomong aku baru bisa, praktik langsung. Pas sekolah suka belajar, tapi nggak suka di kelas, pengin belajar di luar," tuturnya.
Saat menjalani proses syuting, Pangeran mengaku tak banyak melakukan improvisasi lantaran tak ingin melakukan kesalahan saat berdialog menggunakan bahasa Bajo.
"Sebenarnya aku nggak kepikiran improve. Aku bingung, mau improve takut salah, karena pakai bahasa sana. Cuma mungkin lebih ke ekspresi," kata dia.
Film Nona Manis Sayange berkisah tentang perjalanan cinta Sika (Haico Van der Veken) dan Akram (Pangeran Lantang). Bermula dari persahabatan yang dijalin sejak kecil, perasaan cinta berangsur-angsur tumbuh dan terus menguat di antara keduanya.
Ketika cinta itu ingin dipersatukan dalam sebuah ikatan pernikahan, rintangan berat muncul dari ayah Sika (Mathias Muchus), yang menganggap Akram tidak pantas menikahi Sika.
Perjuangan Akram untuk memenuhi persyaratan berupa uang mahar atau belis yang nominalnya cukup tinggi dari ayah Sika harus menempuh perjalanan yang terjal. Meski demikian, cinta pasangan ini tak pernah pudar dan justru semakin menguat untuk saling mendukung satu sama lain.
Sementara di sisi lain, Sika berusaha meyakinkan ayahnya bahwa cinta sejati tidak dapat dinilai dari materi dan status sosial.
Film ini berkeinginan kuat untuk memperlihatkan bagaimana cinta bisa menembus perbedaan dengan cara yang begitu indah, tanpa paksaan. Belis memang harus dipenuhi, tapi kompromi mungkin jadi solusi agar pernikahan tetap terjadi.
Nona Manis Sayange akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 2 November mendatang
(tsa)