Hubungan Gula dan Penyakit Alzheimer, Penderita Diabetes Harus Waspada

Senin, 16 Oktober 2023 - 14:30 WIB
loading...
Hubungan Gula dan Penyakit...
Apakah ada hubungan gula dan Alzheimer? Pertanyaan ini dilontarkan banyak orang. Penderita diabetes pun harus waspada. Foto/ pinkvilla
A A A
JAKARTA - Apakah ada hubungan antara gula dan penyakit Alzheimer ? Pertanyaan ini kerap dilontarkan banyak orang. Pasalnya, penyakit Alzheimer merupakan kelainan otak yang dapat memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Ini adalah bentuk demensia yang paling umum terjadi pada orang lanjut usia, namun Anda mungkin mulai mengembangkan penanda biologis Alzheimer sejak usia 30an.

Dilansir healthline pada Senin (16/9/2023) para peneliti telah menemukan hubungan antara gula dan perkembangan penyakit Alzheimer. Kaitannya juga berlaku untuk kadar gula darah tinggi yang berhubungan dengan diabetes.



Berapa banyak gula yang Anda makan dapat memengaruhi risiko atau mempercepat timbulnya gejala. Namun terkadang, sedikit gula dapat membantu penderita penyakit Alzheimer.

Asupan gula yang tinggi dan kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer atau demensia jenis lainnya.

Salah satu alasannya adalah terlalu banyak gula dapat menyebabkan peradangan. Hal ini dapat menyebabkan banyak kondisi kronis, termasuk demensia, seperti Alzheimer.

Sebuah studi pada 2022 yang melibatkan 37.689 orang menemukan hubungan antara asupan gula yang tinggi dan peningkatan risiko Alzheimer di kalangan wanita.

Mereka yang mengonsumsi sekitar 10 gram (2,4 sendok teh) gula per hari memiliki peningkatan risiko terbesar. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu, memiliki hubungan paling kuat dengan Alzheimer di antara jenis gula yang diteliti.

Gula darah tinggi akibat diabetes juga merupakan faktor risiko berkembangnya penyakit Alzheimer. Ini dapat meningkatkan pertumbuhan plak amiloid di otak, ciri khas Alzheimer.

Meskipun para peneliti pernah mengira hal ini berlaku untuk sebagian besar orang lanjut usia, kini mereka menemukan bahwa risikonya bisa muncul lebih awal.

Sebuah studi pada 2022 yang melibatkan 4.932 orang menemukan bahwa hubungan antara Alzheimer, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi dapat dimulai sejak usia 35 tahun.

Para peneliti memantau para partisipan selama beberapa dekade. Mereka menemukan bahwa mengelola kadar kolesterol dan gula darah sejak dini dapat membantu menurunkan risiko terkena Alzheimer di kemudian hari.

Sebuah studi yang lebih kecil pada 2022 juga menunjukkan bahwa kadar gula darah yang lebih tinggi dalam jangka waktu satu tahun dapat memengaruhi risiko Alzheimer dan demensia.

Penelitian ini melibatkan 105 orang yang sehat secara kognitif pada awal penelitian. Para peneliti menemukan bahwa ketika kadar gula darah puasa meningkat, orang mengembangkan lebih banyak penanda penurunan kognitif pada pencitraan otak, terlepas dari berat badan dan perbedaan insulin.

Terakhir, sebuah studi 2017 juga menemukan peningkatan penanda Alzheimer pada orang yang mengonsumsi lebih banyak minuman manis dan jus buah.

Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah sebagian besar partisipan berkulit putih sehingga hasilnya mungkin tidak mencerminkan populasi yang lebih besar.

Apakah gula memperburuk gejala penyakit Alzheimer? Mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama jika menderita diabetes, dapat mempercepat perkembangan demensia. Artinya, gejalanya mungkin muncul lebih cepat.

Gejala Alzheimer meliputi, masalah ingatan, mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah, perubahan suasana hati dan kepribadian, kebersihan yang buruk, penarikan sosial.

Namun gula dalam jumlah sedikit terkadang bisa membantu. Hal ini karena beberapa orang dengan penyakit Alzheimer stadium akhir mungkin kehilangan nafsu makan sehingga sulit mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan agar tetap sehat.

Asosiasi Alzheimer menyarankan untuk menambahkan sedikit gula atau garam agar makanan lebih menarik dan membantu asupan nutrisi.



Beberapa orang mungkin perlu mengikuti pola makan yang mengurangi gula dan garam secara drastis, jadi konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan lebih banyak.

Bagaimana cara penderita Alzheimer mengurangi gula dalam makanannya?

Salah satu pendekatan praktis untuk mengurangi asupan gula adalah dengan membatasi atau menghilangkan minuman manis. Penelitian telah menemukan hubungan langsung antara minuman manis dan peningkatan risiko Alzheimer.

Dalam studi 2021 yang diikuti 1.865 orang selama 16 tahun menemukan risiko lebih tinggi terkena Alzheimer, semua jenis demensia, dan stroke pada orang yang paling banyak mengonsumsi gula, terutama dalam bentuk minuman.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)