Mengenal Penyebab, dan Gejala Epilepsi yang Diidap Amanda Manopo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amanda Manopo mengungkap mengidap epilepsi . Penyakit ini kerap kambuh saat artis 23 tahun tersebut merasa kelelahan hingga kejang akibat jadwal pekerjaan yang padat.
Bahkan, epilepsi yang diidap Amanda sempat membuatnya nyaris meninggal dunia. Ini karena saat bintang film Indigo itu kejang, jalur pernapasannya tersedak.
"Gue epilepsi, jadi kalau capek banget dan diforsir terus gue tumbang," kata Amanda dikutip dari kanal YouTube Kemal Pahlevi, Rabu (18/10/2023).
"Pernah nyaris meninggal karena pas kejang jalur nafas gue tersedak," tambahnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, epilepsi merupakan suatu kondisi di otak yang mengalami kejang secara berulang. Ada banyak jenis epilepsi. Pada beberapa orang, penyebabnya dapat diketahui.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit diperkirakan 1,2 persen orang di Amerika Serikat menderita epilepsi aktif. Penyakit ini bisa memengaruhi orang-orang dari semua jenis kelamin, ras, latar belakang etnis dan usia.
Sementara itu, gejala epilepsi sangat beragam dan tergantung jenis kejangnya. Ini karena epilepsi disebabkan oleh aktivitas tertentu di otak, kejang dapat mempengaruhi proses otak apapun.
Namun, biasanya gejala epilepsi sendiri seperti otot kaku, merasa bingung sementara, penurunan kesadaran, gejala psikologis seperti ketakutan, kecemasan, hingga deja vu, dan juga perubahan perilaku.
Selain itu, epilepsi dibagi menjadi dua jenis, yakni umum dan parsial. Epilepsi umum merupakan kondisi di mana kedua bagian otak yakni tonik dan klonik yang berisiko menyebabkan hilang kesadaran.
Sementara epilepsi parsial menimbulkan gejala yang berkaitan dengan masalah indera. Seperti tremor atau kejang pada jari kaki dan tangan.
Sebenarnya penyakit epilepsi belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun ada beberapa faktor yang berisiko menyebabkan epilepsi, seperti autisme, cedera sebelum persalinan. penyakit menular seperti HIV/AIDS dan meningitis, stroke dan tumor otak. cedera kepala akibat kecelakaan, dan pengaruh genetik.
Ada pula beberapa faktor risiko penyebab epilepsi. Di antaranya riwayat kejang sejak kecil, demensia, infeksi otak, penyakit vaskular atau stroke, riwayat keluarga, cedera kepala, berusia di bawah 2 tahun atau lansia di atas 65 tahun.
Bahkan, epilepsi yang diidap Amanda sempat membuatnya nyaris meninggal dunia. Ini karena saat bintang film Indigo itu kejang, jalur pernapasannya tersedak.
"Gue epilepsi, jadi kalau capek banget dan diforsir terus gue tumbang," kata Amanda dikutip dari kanal YouTube Kemal Pahlevi, Rabu (18/10/2023).
"Pernah nyaris meninggal karena pas kejang jalur nafas gue tersedak," tambahnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, epilepsi merupakan suatu kondisi di otak yang mengalami kejang secara berulang. Ada banyak jenis epilepsi. Pada beberapa orang, penyebabnya dapat diketahui.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit diperkirakan 1,2 persen orang di Amerika Serikat menderita epilepsi aktif. Penyakit ini bisa memengaruhi orang-orang dari semua jenis kelamin, ras, latar belakang etnis dan usia.
Gejala Epilepsi
Sementara itu, gejala epilepsi sangat beragam dan tergantung jenis kejangnya. Ini karena epilepsi disebabkan oleh aktivitas tertentu di otak, kejang dapat mempengaruhi proses otak apapun.
Namun, biasanya gejala epilepsi sendiri seperti otot kaku, merasa bingung sementara, penurunan kesadaran, gejala psikologis seperti ketakutan, kecemasan, hingga deja vu, dan juga perubahan perilaku.
Jenis Epilepsi
Selain itu, epilepsi dibagi menjadi dua jenis, yakni umum dan parsial. Epilepsi umum merupakan kondisi di mana kedua bagian otak yakni tonik dan klonik yang berisiko menyebabkan hilang kesadaran.
Sementara epilepsi parsial menimbulkan gejala yang berkaitan dengan masalah indera. Seperti tremor atau kejang pada jari kaki dan tangan.
Penyebab Epilepsi
Sebenarnya penyakit epilepsi belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun ada beberapa faktor yang berisiko menyebabkan epilepsi, seperti autisme, cedera sebelum persalinan. penyakit menular seperti HIV/AIDS dan meningitis, stroke dan tumor otak. cedera kepala akibat kecelakaan, dan pengaruh genetik.
Faktor Risiko Epilepsi
Ada pula beberapa faktor risiko penyebab epilepsi. Di antaranya riwayat kejang sejak kecil, demensia, infeksi otak, penyakit vaskular atau stroke, riwayat keluarga, cedera kepala, berusia di bawah 2 tahun atau lansia di atas 65 tahun.
Baca Juga
(dra)