Festival Jajanan Bango 2023 Siap Bangkitkan Semangat Pelestarian Kuliner Nusantara

Minggu, 29 Oktober 2023 - 17:18 WIB
loading...
Festival Jajanan Bango...
(Foto: dok Unilever Indonesia)
A A A
JAKARTA - Bango mempersembahkanFestival Jajanan Bango 2023 di Jakarta dan Makassar untuk menandai perayaan 95 tahun perjalanan Bango dalam menjaga kualitas dan melestarikan kekayaan kuliner nusantara. Bertema 'Bangkitkan Sejuta Rasa Nusantara', Festival Jajanan Bango 2023 menjadi festival kuliner pertama yang memberikan pengalaman multisensori untuk membangkitkan apresiasi dan semangat pelestarian kuliner Indonesia di tengah makin bermunculannya culinary gem dari mancanegara.

Ari Astuti sebagai Head of Marketing Nutrition Indonesia, PT Unilever Indonesia, Tbk yang akrab disapaTutut menyampaikan bahwa perjalanan sukses Bango selama 95 tahun berawal dari konsistensi dalam menjaga kualitas dengan penggunaan empat bahan alami terbaik dengan proses pembuatan yang otentik.

"Hingga kini, Bango selalu menjadi andalan ibu, keluarga dan para penjaja kuliner legendaris sebagai kecap terbaik untuk menyajikan aneka hidangan Indonesia. Hal ini terlihat dari survei Kurious-Katadata Insight Center yang menunjukkan bahwa Bango adalahbrandkecap terfavorit pilihan 80,5% masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, Bango secara konsisten menjalankan misi pelestarian kuliner nusantara, salah satunya yakni pelaksanaan Festival Jajanan Bango sejak 2005. Di acara ini, pengunjung dapat mengeksplorasi kelezatan aneka hidangan otentik yang disajikan oleh para legenda kuliner dari Sabang hingga Merauke, terutama yang menggunakan kecap manis, culinary gem asli Indonesia.

Culinary gematau pusaka kuliner merupakan cerminan sejarah, identitas, tradisi, dan kearifan lokal yang unik dan tak lekang oleh waktu. Tidak hanya menjembatani masyarakat dengan akar budayanya,culinary gemjuga menjadi alat untuk memperkenalkan jati diri sebuah negara di dunia. Contoh negara yang sukses melakukannya antara lain Jepang dengan Shoyu, Thailand dengan saus Sriracha, atau Korea dengan saus Gochujang.

Bowo sebagai pegiat pelestarian kulinerIndonesiayang merupakanCo-Founder 'Dari Halte ke Halte' atau DHKH (komunitas pemberi rekomendasi ragam kuliner Indonesia yang bisa diakses menggunakan transportasi umum) turut berbagi komentarnya.

"Istilah culinary gem muncul karena minat Milenial dan Gen-Z untuk berpetualang kuliner kini semakin tinggi, termasukhuntingberbagai kuliner otentik dari mancanegara. Maka tak heran kalau Shoyu, Sriracha atau Gochujang jadi makin familiar di telinga dan lidah generasi muda,” ujarnya.

Ia menyebutkan di tengah kondisi seperti ini, salah satu misi platform DHKH adalah mengajak Hal Teman, terutama millenial dan Gen-Z agar tidak lupa akan kuliner nusantara dan terus mengeksplorasi kekayaannya. Bisa dibilang, sebagian besar daritripyang ia lakukan berfokus mengunjungi UMKM kuliner nusantara yang masih kurang terekspos, termasuk hidangan-hidangan otentik yang kaya dengan penggunaan kecap.

Andreas Maryoto sebagai Food Historian menuturkan bahwa sebagai bangsa kita sudah sepatutnya bangga dengan Indonesia dan kecap manisnya, culinary gemasli nusantara yang mempersatukan aneka kelezatan hidangan dari generasi ke generasi. Sejak abad ke-16, kecap manis adalah hasil akulturasi antara sauskoechiapyang dibawa pedagang Tiongkok dengan gula jawa atau gula kelapa yang banyak digunakan pribumi untuk mengolah makanan.

"Hingga kini, Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki kecap bercita rasa manis, dilengkapi rasa umami dari proses fermentasi kedelai. Berkat keunikan ini, aneka hidangan Nusantara yang menggunakan kecap manis bahkan telah mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)