Sama-Sama Serang Lambung, Ini Perbedaan Gerd vs Heartburn
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gerd dan heartburn merupakan jenis penyakit lambung. Meski sama-sama menyerang lambung, namun kedua penyakit tersebut tidaklah sama. Lantas, apa perbedaan gerd vs heartburn?
Untuk menjawabnya, mari kita pahami dulu apa itu gerd dan heartburn.
Akibatnya, makanan dan cairan asam lambung lebih mudah naik ke atas serta memicu gejala heartburn atau sensasi terbakar pada dada. Kondisi ini yang menjadi penyebab perasaan tidak nyaman pada perut dan kerongkongan.
Adapun gejala gerd yang umum dirasakan -seperti disebutkan di atas- adalah dada terasa terbakar setelah makan terutama pada malam hari, makanan atau asam lambung naik ke atas kerongkongan, nyeri dada, kesulitan menelan, dan rasa mengganjal pada kerongkongan.
Mengutip laman Alodokter, Senin (30/10/2023), heartburn terjadi ketika otot berbentuk cincin (sfingter) yang merupakan katup antara kerongkongan dan lambung tidak dapat mengencang atau menutup secara normal. Seharusnya, cincin otot ini bisa berkontraksi setelah makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung.
Jika otot sfingter lemah, makanan yang sudah bercampur dengan asam lambung bisa kembali ke kerongkongan. Asam lambung yang naik ini dapat mengiritasi dinding kerongkongan dan menyebabkan rasa nyeri seperti terbakar di perut atau bagian dada.
Heartburn merupakan keluhan yang cukup umum dan belum tentu berbahaya. Namun, jika gejala ini muncul hingga lebih dari dua kali seminggu, tidak membaik dengan obat yang dijual bebas, atau menyebabkan kesulitan menelan, mual, serta muntah, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan karena bisa jadi itu adalah gejala gerd.
Sementara gerd sendiri adalah kondisi penyakit lambung yang akut akibat kebiasaan salah yang dilakukan terus-menerus. Salah satu pencetusnya bisa karena heartburn yang sering muncul hingga mengganggu aktivitas.
Untuk menjawabnya, mari kita pahami dulu apa itu gerd dan heartburn.
Gerd
Gerd atau gastroesophageal reflux disease merupakan kondisi ketika cairan asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus) hingga mulut. Ketika serangan ini terjadi, cincin esofagus melemah sehingga tidak dapat menahan makanan kembali ke kerongkongan, begitu juga dengan cairan dari lambung.Akibatnya, makanan dan cairan asam lambung lebih mudah naik ke atas serta memicu gejala heartburn atau sensasi terbakar pada dada. Kondisi ini yang menjadi penyebab perasaan tidak nyaman pada perut dan kerongkongan.
Adapun gejala gerd yang umum dirasakan -seperti disebutkan di atas- adalah dada terasa terbakar setelah makan terutama pada malam hari, makanan atau asam lambung naik ke atas kerongkongan, nyeri dada, kesulitan menelan, dan rasa mengganjal pada kerongkongan.
Heartburn
Heartburn atau kerap disebut nyeri ulu hati biasanya terjadi di bagian tengah dada atau tepat di atas perut. Rasa tidak nyaman ini sering kali disertai dengan munculnya rasa pahit dan asam di mulut.Mengutip laman Alodokter, Senin (30/10/2023), heartburn terjadi ketika otot berbentuk cincin (sfingter) yang merupakan katup antara kerongkongan dan lambung tidak dapat mengencang atau menutup secara normal. Seharusnya, cincin otot ini bisa berkontraksi setelah makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung.
Jika otot sfingter lemah, makanan yang sudah bercampur dengan asam lambung bisa kembali ke kerongkongan. Asam lambung yang naik ini dapat mengiritasi dinding kerongkongan dan menyebabkan rasa nyeri seperti terbakar di perut atau bagian dada.
Perbedaan Gerd vs Heartburn
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa heartburn merupakan salah satu gejala gerd. Serangan heartburn dianggap lebih ringan daripada gerd karena terjadi sesekali.Heartburn merupakan keluhan yang cukup umum dan belum tentu berbahaya. Namun, jika gejala ini muncul hingga lebih dari dua kali seminggu, tidak membaik dengan obat yang dijual bebas, atau menyebabkan kesulitan menelan, mual, serta muntah, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan karena bisa jadi itu adalah gejala gerd.
Sementara gerd sendiri adalah kondisi penyakit lambung yang akut akibat kebiasaan salah yang dilakukan terus-menerus. Salah satu pencetusnya bisa karena heartburn yang sering muncul hingga mengganggu aktivitas.
(tsa)