Banyak Pekerja Terkena Burnout, Serang Usia 18-30 Tahun

Jum'at, 03 November 2023 - 21:09 WIB
loading...
Banyak Pekerja Terkena Burnout, Serang Usia 18-30 Tahun
Kasus burnout pada pekerja semakin mengkhawatirkan. Pada kuartal pertama pada 2023, kasus burnout di tempat kerja mencapai rekor tertinggi sejak 2021. Foto/ YouTube.
A A A
JAKARTA - Kasus burnout pada pekerja semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan penelitian Future Forum yang dikeluarkan pada kuartal pertama pada 2023, kasus burnout di tempat kerja mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sejak 2021.

Future Forum menyebut terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan hingga 42%, sejak pertama kali penelitian dilakukan pada Mei 2021. Dari data tersebut, diketahui bahwa sebagian besar kasus burnout dialami oleh rentang usia 18-30 tahun.

Sebetulnya ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami burnout. Menurut Septyana Dama Yanti P, S.Psi, CFMW, Psychobiometric Life Coach/Founder Nusantara Damma Center/ Access Consciousness Facilitator, burnout seringkali terjadi akibat rasa khawatir dan sikap penyangkalan yang dilakukan oleh si pekerja itu sendiri.

"Kalau mau dilihat baik-baik, burnout itu muncul ketika level stress kita sudah kronis. Stres itu dimulai dari pikiran. Seringkali orang-orang mengkhawatirkan sesuatu yang tidak pasti, hingga akhirnya melimitasi diri sendiri," ujarnya saat menjadi narasumber di Podcast Aksi Nyata Parta Perindo, Jumat (3/11/2023).

Perlu diketahui pula, lanjut Septyana, bahwa semua orang yang memutuskan untuk bekerja tentu ada motivasi-motivasi khusus yang mereka ingin capai. Mulai dari sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari, mewujudkan cita-cita, atau sesederhana karena ambisi.

Dari motivasi-motivasi inilah yang kemudian membuat seseorang bekerja keras untuk membuktikan kemampuan mereka ke semua orang. Bila dilakukan terus menerus, tentu akan memicu terjadinya stres. Terlebih bila upaya yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya menimbulkan kekhawatiran berkepanjangan.

"Kekhawatiran-kekhawatiran inilah yang akan melimitasi diri kita, membuat tegang dan berujung stres sampai burnout. Kalau sudah ada pikiran-pikiran seperti ini, sebaiknya berhenti sejenak lalu cari pertolongan profesional," ucap Septyana.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1822 seconds (0.1#10.140)