Kolaborasi Sanrio dan Bateeq Ciptakan Batik Motif Hello Kitty

Minggu, 01 Oktober 2017 - 21:30 WIB
Kolaborasi Sanrio dan Bateeq Ciptakan Batik Motif Hello Kitty
Kolaborasi Sanrio dan Bateeq Ciptakan Batik Motif Hello Kitty
A A A
JAKARTA - Menyambut hari batik nasional tanggal 2 Oktober, Bateeq berkolaborasi dengan Sanrio meluncurkan Sanrio Characters x bateeq. Ini merupakan produk batik berkarakter khusus kartun yang disukai anak-anak, seperti Hello Kitty, Pompompurin, dan Bad-badtzmaru.

“Bateeq meluncurkan produk khusus terdiri dari 3 karakter dengan 4 motif. Yakni karakter Hello Kitty, Pompompurin dan Bad-badtzmaru. Sedangkan motifnya yakni, Truntum, Kawung, Grinsing dan Mega Mendung. Koleksi ini diciptakan untuk anak-anak usia 3-13 tahun dan koleksi remaja perempuan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Bateeq, Michelle Tjokrosaputro ditemui di acara Fashion Show 14 Look Sanrio Characters x bateeq, di Sogo Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (30/9/2017).

Michelle berharap dengan hadirnya koleksi Bateeq dengan motif karakter kartun yang disukai anak-anak ini bisa membuat anak-anak Indonesia semakin mencintai budaya batik Indonesia, namun tetap mengikuti tren dan mengutamakan kenyamanan.

“Semoga dengan hadirnya produk ini anak-anak jadi suka hasil kreasi budaya Indonesia yaitu batik, namun tetap dengan nuansa kekinian, cool dan nyaman,” kata Michelle.

Menurut Michelle, misi Bateeq adalah ingin memperkenalkan dan mempopulerkan batik di kalangan anak-anak. Jadi anak-anak cinta dan bangga dengan budaya bangsa Indonesia batik.

“Tapi kita tidak bisa memaksa anak-anak agar cinta batik dengan cara memaksa mereka memakai baju batik dengan motif jadul-jadul (zaman dulu). Kita harus up to date dengan mengikuti apa yang anak-anak suka. Karakter-karakter apa yang mereka suka, yang biasa ditonton di televisi. Sehingga kami memutuskan untuk berkolaborasi dengan Sanrio,” urai Michelle.

Michelle menceritakan proses untuk kolaborasi dengan Sanrio membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni 2 tahun hingga akhirnya Sanrio bersedia bekerja sama untuk mengizinkan gambar karakternya disajikan di pakaian batik produksi Bateeq.

“Selama dua tahun itu kami terus menerus tek tok-tek tok dengan tim dari Jepang dan Hong Kong (kantor pusat regional Sanrio). Selama itu pula kami memikirkan bagaimana membuat karakter Jepang yang bisa meng-Indonesia. Akhirnya bersedia memberikan lisensinya kepada kami untuk memasarkan produk Bateeq Sanrio di Indonesia,” kata Michelle.

Michelle mengatakan, bateeq berusaha menghasilkan produk-produk batik dengan motif dan model kekinian. Sejauh ini respons konsumen cukup positif terhadap produk yang dihasilkan Bateeq.

Bateeq berdiri tahun 2012 diproduksi di Sukoharjo, Solo. Setahun kemudian, bateeq mempunyai toko pertama di daerah Solo. Sejak awal Michelle memang sudah mempunyai visi untuk Bring Batik Up to Date. Sehingga mereknya pun dipatenkan dengan nama yang unik yakni Bateeq.

“Aku dulunya tidak suka pakai batik yang menurutku motifnya kuno-kuno, kaku dan jadul. Dulu sulit mencari batik yang fashionable dan kekinian. Sehingga akhirnya aku memutuskan untuk menciptakan produk batik yang kekinian dan dengan motif-motif yang menarik. Sehingga kita bisa bangga menggunakan produk hasil kebudayaan bangsa sendiri tanpa harus merasa kuno. Itulah produk bateeq,” kata Michelle.

Sejak toko pertama hadir di Solo, kini produk Bateeq sudah tersebar di 79 lokasi. Terdiri dari 34 toko sendiri dan 45 tersebar di departemen store di sejumlah kota di tanah air. Berdasarkan hasil survei konsumen ternyata sebanyak 75% konsumen Bateeq berusia di bawah 45 tahun.

Pertumbuhan omzet Bateeq meski tidak bersedia menyebutkan angka, namun Michelle menyebutkan bahwa peningkatan omzetnya berkali-kali lipat selama 4 tahun terakhir ini. Sehingga akhirnya Bateeq memberanikan diri bekerja sama dengan Sanrio untuk menciptakan batik yang disukai anak-anak.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1140 seconds (0.1#10.140)