Bagaimana Perawatan Cedera Tulang Selama Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bergerak dengan bebas merupakan keinginan semua orang dari segala usia. Sayangnya, fakta menunjukkan bahwa setelah melewati usia 45 tahun, tulang berisiko mengalami gangguan yang akan membatasi aktivitas. Sebagian besar kondisi tersebut seharusnya dapat diatasi jika pasien mendapatkan penanganan ortopedi yang tepat.
Secara medis, ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari studi, diagnosis, dan pengobatan terhadap berbagai gangguan muskuloskeletal (otot dan tulang). Keilmuan ortopedi juga mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan alat gerak manusia dari leher sampai ujung jari kaki.
Untuk memberikan pelayanan pada masa pandemi, Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) mengembangkan klinik komprehensif dengan fokus khusus, yaitu Sports, Shoulder, Spine, & Foot & Ankle Clinic. (Baca: Viral, Penganti Beirut Ini Syuting Lalu Diguncang Ledakan)
“Kami sungguh berharap dengan hadirnya klinik khusus yang didukung dokter- dokter spesialis dan subspesialis yang berpengalaman di bidang ortopedi dapat membantu pasien kembali melakukan aktivitas yang biasa mereka jalani,” ungkap Ketua Sports, Shoulder, Spine, & Foot & Ankle Clinic dr Henry Suhendra SpOT.
Dia menjelaskan, Sports, Shoulder, Spine, & Foot & Ankle Clinic memiliki fokus pada otot dan tulang yang berhubungan dengan cedera olahraga, kaki, pergelangan kaki, bahu, dan tulang belakang.
“Penanganan cedera pada area tersebut di antaranya cedera ligamen, cedera bantalan sendi lutut, dislokasi sendi, maupun patah tulang yang dapat dilakukan melalui pemberian obat, fisioterapi, radiofrekuensi (prosedur untuk mengurangi nyeri dengan gelombang radio), hingga tindakan operasi yang kompleks,” papar dr Henry. (Baca juga: Dua Buronan Kakap Asal Indonesia Ditangkap di Amerika Serikat)
Sementara itu, Dokter Spesialis Ortopedi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr Langga Sintong SpOT mengatakan, seiring perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, saat ini pihaknya menyediakan prosedur minimal invasif atau dikenal dengan teknik bedah laparoskopi yang diterapkan untuk menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan masalah foot and ankle, salah satunya artroskopi (prosedur untuk mendiagnosis dan menangani sejumlah gangguan sendi).
“Teknik bedah ini dilakukan tim dokter spesialis dengan menggunakan peralatan laparoskopi canggih yang dimasukkan melalui 2-3 sayatan kecil seukuran pena, sehingga risiko infeksi lebih kecil dan penyembuhan lebih baik. Tidak hanya kasus operasi, metode lain seperti custom insole juga tersedia untuk kasus nonoperatif,” ungkap dr Langga. (Lihat videonya: Penutupan gedung DPRD DKI Jakarta Diperpanjang)
”Tindakan bedah dilaksanakan dengan menjalankan protokol kesehatan secara aman dan tepat. Sebelum jadwal bedah diberikan kepada pasien, proses pemeriksaan Covid-19 akan dilakukan terlebih dahulu. Hingga kini tidak ada pasien terinfeksi Covid-19 selama menjalani perawatan atau pascatindakan bedah di Siloam Hospitals Kebon Jeruk,” kata Dokter Spesialis Ortopedi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr Erick Wonggokusuma SpOT. (Iman Firmansyah)
Secara medis, ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari studi, diagnosis, dan pengobatan terhadap berbagai gangguan muskuloskeletal (otot dan tulang). Keilmuan ortopedi juga mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan alat gerak manusia dari leher sampai ujung jari kaki.
Untuk memberikan pelayanan pada masa pandemi, Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) mengembangkan klinik komprehensif dengan fokus khusus, yaitu Sports, Shoulder, Spine, & Foot & Ankle Clinic. (Baca: Viral, Penganti Beirut Ini Syuting Lalu Diguncang Ledakan)
“Kami sungguh berharap dengan hadirnya klinik khusus yang didukung dokter- dokter spesialis dan subspesialis yang berpengalaman di bidang ortopedi dapat membantu pasien kembali melakukan aktivitas yang biasa mereka jalani,” ungkap Ketua Sports, Shoulder, Spine, & Foot & Ankle Clinic dr Henry Suhendra SpOT.
Dia menjelaskan, Sports, Shoulder, Spine, & Foot & Ankle Clinic memiliki fokus pada otot dan tulang yang berhubungan dengan cedera olahraga, kaki, pergelangan kaki, bahu, dan tulang belakang.
“Penanganan cedera pada area tersebut di antaranya cedera ligamen, cedera bantalan sendi lutut, dislokasi sendi, maupun patah tulang yang dapat dilakukan melalui pemberian obat, fisioterapi, radiofrekuensi (prosedur untuk mengurangi nyeri dengan gelombang radio), hingga tindakan operasi yang kompleks,” papar dr Henry. (Baca juga: Dua Buronan Kakap Asal Indonesia Ditangkap di Amerika Serikat)
Sementara itu, Dokter Spesialis Ortopedi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr Langga Sintong SpOT mengatakan, seiring perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, saat ini pihaknya menyediakan prosedur minimal invasif atau dikenal dengan teknik bedah laparoskopi yang diterapkan untuk menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan masalah foot and ankle, salah satunya artroskopi (prosedur untuk mendiagnosis dan menangani sejumlah gangguan sendi).
“Teknik bedah ini dilakukan tim dokter spesialis dengan menggunakan peralatan laparoskopi canggih yang dimasukkan melalui 2-3 sayatan kecil seukuran pena, sehingga risiko infeksi lebih kecil dan penyembuhan lebih baik. Tidak hanya kasus operasi, metode lain seperti custom insole juga tersedia untuk kasus nonoperatif,” ungkap dr Langga. (Lihat videonya: Penutupan gedung DPRD DKI Jakarta Diperpanjang)
”Tindakan bedah dilaksanakan dengan menjalankan protokol kesehatan secara aman dan tepat. Sebelum jadwal bedah diberikan kepada pasien, proses pemeriksaan Covid-19 akan dilakukan terlebih dahulu. Hingga kini tidak ada pasien terinfeksi Covid-19 selama menjalani perawatan atau pascatindakan bedah di Siloam Hospitals Kebon Jeruk,” kata Dokter Spesialis Ortopedi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr Erick Wonggokusuma SpOT. (Iman Firmansyah)
(ysw)