Klarifikasi Felicya Angelista usai Dituduh Pro Israel: Saya Mendukung Kemerdekaan Palestina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Felicya Angelista akhirnya buka suara usai dituduh pro Israel di tengah konflik dengan Palestina . Felicya dengan tegas membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa dirinya mendukung kemerdekaan Palestina selaras dengan sikap pemerintah Indonesia.
Sadar video yang diunggahnya baru-baru ini menjadi sorotan, Felicya pada kesempatan yang sama juga menyampaikan permintaan maafnya. Menurutnya, video tersebut dibuat tanpa persiapan yang matang dan telah mengalami proses pengeditan yang kurang tepat sehingga menimbulkan kesimpangsiuran informasi.
"Kesalahan adalah guru terbaik, dan saya telah belajar dari kesalahan yang saya buat," kata Felicya dalam pernyataan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Kamis (9/11/2023).
"Empati saya mendalam, dan posisi saya sangat jelas mendukung kemerdekaan dan hak asasi rakyat Palestina," sambungnya.
Di sisi lain, ibu dua anak ini menjelaskan bahwa dalam video itu, kata "genosida" telah tidak sengaja terhapus selama pengeditan. Sehingga menyisakan kata "peperangan" yang menyebabkan miskonsepsi yang mendalam.
"Saya sangat menyesali ini, dan mengakui bahwa kami harus lebih cermat," jelasnya.
Dalam proses kreatif yang seringkali tidak sempurna, kesalahan pemilihan footage juga terjadi sebagai kesalahan teknis dan bukan refleksi dari sikap pribadi atau keberpihakannya. Dia pun menegaskan bahwa tidak ada niat tersembunyi di balik insiden tersebut.
Sementara itu mengenai kunjungannya ke Yerusalem sebagai umat Kristiani, istri Immanuel Caesar Hito ini mengungkapkan bahwa dia melakukan perjalanan ibadah tersebut pada 2019. Dia pun berharap penjelasannya ini akan meredakan salah paham yang timbul atas niat baiknya.
Melalui kesempatan ini, artis 29 tahun itu berharap untuk membangun kembali kepercayaan dan menegaskan kembali dedikasinya untuk perdamaian dan kemanusiaan. "Terima kasih atas pengertian dan ruang yang diberikan kepada saya untuk tumbuh dan belajar," pungkasnya.
Bos Scarlett ini juga berjanji akan meneruskan komitmennya untuk mempromosikan nilai-nilai sosial. "Harus memiliki jiwa sosial, dan saya bangga berdiri kuat pada prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia," pungkasnya.
Sadar video yang diunggahnya baru-baru ini menjadi sorotan, Felicya pada kesempatan yang sama juga menyampaikan permintaan maafnya. Menurutnya, video tersebut dibuat tanpa persiapan yang matang dan telah mengalami proses pengeditan yang kurang tepat sehingga menimbulkan kesimpangsiuran informasi.
"Kesalahan adalah guru terbaik, dan saya telah belajar dari kesalahan yang saya buat," kata Felicya dalam pernyataan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Kamis (9/11/2023).
"Empati saya mendalam, dan posisi saya sangat jelas mendukung kemerdekaan dan hak asasi rakyat Palestina," sambungnya.
Di sisi lain, ibu dua anak ini menjelaskan bahwa dalam video itu, kata "genosida" telah tidak sengaja terhapus selama pengeditan. Sehingga menyisakan kata "peperangan" yang menyebabkan miskonsepsi yang mendalam.
"Saya sangat menyesali ini, dan mengakui bahwa kami harus lebih cermat," jelasnya.
Dalam proses kreatif yang seringkali tidak sempurna, kesalahan pemilihan footage juga terjadi sebagai kesalahan teknis dan bukan refleksi dari sikap pribadi atau keberpihakannya. Dia pun menegaskan bahwa tidak ada niat tersembunyi di balik insiden tersebut.
Sementara itu mengenai kunjungannya ke Yerusalem sebagai umat Kristiani, istri Immanuel Caesar Hito ini mengungkapkan bahwa dia melakukan perjalanan ibadah tersebut pada 2019. Dia pun berharap penjelasannya ini akan meredakan salah paham yang timbul atas niat baiknya.
Melalui kesempatan ini, artis 29 tahun itu berharap untuk membangun kembali kepercayaan dan menegaskan kembali dedikasinya untuk perdamaian dan kemanusiaan. "Terima kasih atas pengertian dan ruang yang diberikan kepada saya untuk tumbuh dan belajar," pungkasnya.
Bos Scarlett ini juga berjanji akan meneruskan komitmennya untuk mempromosikan nilai-nilai sosial. "Harus memiliki jiwa sosial, dan saya bangga berdiri kuat pada prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia," pungkasnya.
(dra)