Pasien Diabetes 25 Kali Berisiko Alami Kebutaan, Penting Lakukan Deteksi Dini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasien diabetes 25 kali berisiko mengalami kebutaan sebagai akibat dari komplikasi. Kebutaan termasuk dalam komplikasi tingkat kronis pada penderita diabetes.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) DR Dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM mengatakan bahwa kebutaan yang dialami pasien diabetes ini bermula dari rusaknya pembulu darah akibat tingginya gula darah.
“Pasien-pasien penyandang diabetes ini kalau tidak terkontrol, maka yang mengalami kerusakan pertama kali adalah pembuluh darah. Terutama yang kecil-kecil,” kata Dr. Soebagijo dalam webinar Bagaimana Menangani dan Mengatasi Diabetes di Indonesia?, Senin (13/11/2023).
Rusaknya pembuluh darah itu juga termasuk pada retina mata. Ini merupakan sistem syaraf pusat untuk penglihatan.
Kondisi ini yang menyebabkan pasien diabetes berisiko tinggi mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan.
“Nah di mata itu ada retina, kalau terjadi gangguan pembuluh darah itu bisa terkena," jelasnya.
"Akhirnya retinanya akan terganggung. Sehingga berisiko tinggi mengalami kebutaan," pungkasnya.
Untuk itu, Dr. Soebagijo menyarakan masyarakat bisa mengenali risiko akan penyakit diabates ini. Salah satu yang begitu dianjurkan adalah deteksi dini.
Dr. Soebagijo mengungkap, bahwa deteksi dini akan membantu pasien diabetes menjaga kondisinya. Sehingga dapat terhindar dari komplikasi yang parah.
“Harus dideteksi secara dini, karena kalau tidak bisa terjadi komplikasi yang serius,” pungkasnya
Lihat Juga: Manfaat Jus Seledri jika Diminum Pagi Hari saat Perut Kosong, Miliki Sifat Anti-diabetes
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) DR Dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM mengatakan bahwa kebutaan yang dialami pasien diabetes ini bermula dari rusaknya pembulu darah akibat tingginya gula darah.
“Pasien-pasien penyandang diabetes ini kalau tidak terkontrol, maka yang mengalami kerusakan pertama kali adalah pembuluh darah. Terutama yang kecil-kecil,” kata Dr. Soebagijo dalam webinar Bagaimana Menangani dan Mengatasi Diabetes di Indonesia?, Senin (13/11/2023).
Rusaknya pembuluh darah itu juga termasuk pada retina mata. Ini merupakan sistem syaraf pusat untuk penglihatan.
Kondisi ini yang menyebabkan pasien diabetes berisiko tinggi mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan.
“Nah di mata itu ada retina, kalau terjadi gangguan pembuluh darah itu bisa terkena," jelasnya.
"Akhirnya retinanya akan terganggung. Sehingga berisiko tinggi mengalami kebutaan," pungkasnya.
Untuk itu, Dr. Soebagijo menyarakan masyarakat bisa mengenali risiko akan penyakit diabates ini. Salah satu yang begitu dianjurkan adalah deteksi dini.
Dr. Soebagijo mengungkap, bahwa deteksi dini akan membantu pasien diabetes menjaga kondisinya. Sehingga dapat terhindar dari komplikasi yang parah.
“Harus dideteksi secara dini, karena kalau tidak bisa terjadi komplikasi yang serius,” pungkasnya
Lihat Juga: Manfaat Jus Seledri jika Diminum Pagi Hari saat Perut Kosong, Miliki Sifat Anti-diabetes
(dra)