6 Penyebab Gigi Sensitif dan Cara Mengatasinya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gigi sensitif atau dentin hipersensitivitas adalah kondisi gigi merasakan ketidaknyamanan atau nyeri saat terpapar pada rangsangan tertentu, seperti makanan atau minuman panas, dingin, manis, asam, atau bahkan saat menyikat gigi.
Penyebab gigi sensitif ketika lapisan luar gigi yang disebut enamel melunak atau aus, sehingga mengakibatkan paparan lapisan gigi yang lebih sensitif yang disebut dentin.
Dentin memiliki tubuli mikroskopis yang menghubungkan permukaan gigi dengan saraf di dalam gigi, sehingga rangsangan dapat mencapai saraf gigi dan menyebabkan nyeri.
Menurut dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UM Surabaya Aryo Sutowijoyo, penyebab gigi sensitif bisa beragam. Namun, secara umum ada enam penyebab dan cara mengatasinya.
Pertama, erosi email gigi.
Penyebab erosi email gigi terjadi ketika lapisan pelindung gigi yang disebut email gigi aus atau rusak akibat konsumsi makanan dan minuman asam, penggunaan sikat gigi yang keras, atau regurgitasi asam (misalnya, pada kasus bulimia).
“Cara mengatasinya, seseorang bisa menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif yang mengandung fluoride. Hindari makanan dan minuman asam, sikat gigi dengan lembut, dan hindari menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan asam,” ujar Aryo, belum lama ini.
Kedua, pemisahan gusi.
Penyebab penyakit gusi atau penyusutan gusi bisa menyebabkan akar gigi terbuka, sehingga gigi lebih sensitif. Hal ini dapat diatasi dengan mengunjungi dokter gigi untuk perawatan gusi dan rutin membersihkan gigi untuk mencegah penyakit gusi.
Ketiga, gigi retak atau rusak.
Penyebab gigi retak, rusak, atau mengalami kerusakan email gigi dapat membuat gigi menjadi sensitif.
“Jika mengalami gigi retak atau rusak segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk memperbaiki gigi yang rusak atau retak,” imbuh Aryo.
Keempat, gigi berlubang.
Karies gigi atau gigi berlubang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi sensitif, sehingga perlu dilakukan perawatan gigi berlubang dengan membersihkan dan mengisi lubang.
Kelima, pemakaian sikat gigi keras.
Menggunakan sikat gigi keras dan menyikat gigi dengan tekanan berlebihan dapat merusak email gigi. Untuk mengatasi hal ini, seseorang bisa menggunakan sikat gigi lembut, dan juga sikat gigi secara lembut tanpa menekan terlalu keras.
Terakhir, perawatan gigi yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko gigi sensitif.
Ketika hal ini terjadi, seseorang bisa mengatasinya dengan cara perawatan gigi yang baik, termasuk menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan rutin mengunjungi dokter gigi.
Penyebab gigi sensitif ketika lapisan luar gigi yang disebut enamel melunak atau aus, sehingga mengakibatkan paparan lapisan gigi yang lebih sensitif yang disebut dentin.
Dentin memiliki tubuli mikroskopis yang menghubungkan permukaan gigi dengan saraf di dalam gigi, sehingga rangsangan dapat mencapai saraf gigi dan menyebabkan nyeri.
Menurut dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UM Surabaya Aryo Sutowijoyo, penyebab gigi sensitif bisa beragam. Namun, secara umum ada enam penyebab dan cara mengatasinya.
Pertama, erosi email gigi.
Penyebab erosi email gigi terjadi ketika lapisan pelindung gigi yang disebut email gigi aus atau rusak akibat konsumsi makanan dan minuman asam, penggunaan sikat gigi yang keras, atau regurgitasi asam (misalnya, pada kasus bulimia).
“Cara mengatasinya, seseorang bisa menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif yang mengandung fluoride. Hindari makanan dan minuman asam, sikat gigi dengan lembut, dan hindari menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan asam,” ujar Aryo, belum lama ini.
Kedua, pemisahan gusi.
Penyebab penyakit gusi atau penyusutan gusi bisa menyebabkan akar gigi terbuka, sehingga gigi lebih sensitif. Hal ini dapat diatasi dengan mengunjungi dokter gigi untuk perawatan gusi dan rutin membersihkan gigi untuk mencegah penyakit gusi.
Ketiga, gigi retak atau rusak.
Penyebab gigi retak, rusak, atau mengalami kerusakan email gigi dapat membuat gigi menjadi sensitif.
“Jika mengalami gigi retak atau rusak segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk memperbaiki gigi yang rusak atau retak,” imbuh Aryo.
Keempat, gigi berlubang.
Karies gigi atau gigi berlubang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi sensitif, sehingga perlu dilakukan perawatan gigi berlubang dengan membersihkan dan mengisi lubang.
Kelima, pemakaian sikat gigi keras.
Menggunakan sikat gigi keras dan menyikat gigi dengan tekanan berlebihan dapat merusak email gigi. Untuk mengatasi hal ini, seseorang bisa menggunakan sikat gigi lembut, dan juga sikat gigi secara lembut tanpa menekan terlalu keras.
Terakhir, perawatan gigi yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko gigi sensitif.
Ketika hal ini terjadi, seseorang bisa mengatasinya dengan cara perawatan gigi yang baik, termasuk menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan rutin mengunjungi dokter gigi.
(tsa)