Kenapa Sate Madura Makanan Khas Tanah Kelahiran Mahfud MD Terkenal?

MADURA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melakukan kunjungan ke Pulau Madura, Jawa Timur, pada Sabtu (18/11/2023). Ini menjadi kunjungan pertamanya setelah diumumkan sebagai Cawapres nomor urut tiga. Dalam kunjungannya, Mahfud aktif mengikuti berbagai kegiatan di Pulau Garam itu.

Ditekankan bahwa kunjungan ini dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) dan tidak terkait dengan tugas kunjungan kerja sebagai Menko Polhukam. Oleh karena itu, kunjungan tersebut dijadwalkan pada hari Sabtu, bukan pada hari kerja.

Sejak diumumkan sebagai Cawapres pada 13 November 2023, Mahfud rutin menjalankan kegiatan kampanye pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu, serta mengambil cuti di tiap hari Jumat.



Karena kunjungan ini merupakan yang pertama setelah mendapatkan status Cawapres, warga Madura menyambutnya dengan gembira. Mereka warga dari berbagai kabupaten di Pulau Garam itu, termasuk Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep. Banyak warga berkumpul di ujung Jembatan Suramadu, Surabaya, untuk menyambut kepulangan Mahfud sebagai putra daerah yang membanggakan.

Warga, yang mayoritas terdiri dari anak muda, santri, pemuka agama, dan tokoh masyarakat, tampaknya ingin menunjukkan solidaritas mereka dalam menyambut kepulangan Mahfud ke kampung halaman.

Kenapa Sate Madura Terkenal?

Berbicara tentang Pulau Madura, yang merupakan tempat kelahiran Cawapres Mahfud MD, identik dengan sate Madura yang khas.

Sate Madura merupakan hidangan khas Madura, Jawa Timur, yang telah mendapatkan popularitas di seluruh Nusantara. Meskipun secara penampilan mirip dengan sate ayam lain, perbedaannya terletak pada cita rasa bumbu kacang sate Madura yang sangat khas. Daging sate juga memiliki keempukan dan aroma yang lezat.

Sate memiliki ikatan yang kuat dengan masyarakat Madura, dan terdapat filosofi di balik sate Madura, yakni "menyatukan setiap elemen dan menyatukannya menjadi sebuah kesatuan".



Sate Madura, yang terkenal di seluruh Nusantara, memiliki sejumlah cerita menarik mengenai asal usulnya.

Sate Madura merupakan jenis sate yang terbuat dari daging ayam, kambing, dan sapi, diolah dengan racikan bumbu khas dari Madura, Jawa Timur. Sate ayam Madura menjadi salah satu makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia, dengan penjualannya tersebar di hampir seluruh daerah di Tanah Air.

Orang Madura, untuk mencari nafkah, cenderung memilih berjualan makanan yang terbuat dari daging seperti ayam, kambing, dan sapi, yang kemudian diolah menjadi sate. Keterampilan membuat sate ini telah menjadi bagian dari kebiasaan warga Madura, termasuk dalam berbagai acara seperti pernikahan, dan akhirnya, mereka yang merantau juga membuka usaha berjualan sate.

Sejarah Awal Sate Madura

Dikutip pada situs goodnewsfromindonesia.id, asal mula penemuan sate Madura diyakini berasal dari Arya Panoleh, seorang penguasa di Sumenep, Jawa Timur, yang berkunjung ke rumah kakaknya, Batara Katong, penguasa Ponorogo.

Saat berkunjung, Arya Panoleh mengenakan pakaian warok serbahitam dan kaus bergaris-garis, ciri khas orang Madura. Di rumah kakaknya, ia disajikan makanan berbahan dasar daging yang ditusuk lidi, namun menolak untuk mencicipi.

Setelah sang kakak menjelaskan bahwa hidangan tersebut umumnya dimakan oleh para pendekar di Ponorogo, Arya Panoleh akhirnya mencoba sate tersebut. Terpesona oleh kenikmatan sate, Arya Panoleh kemudian memodifikasinya sesuai dengan kebudayaan dan selera masyarakat Madura. Sehingga sate Madura menjadi populer serta tersebar di seluruh Pulau Madura dan Indonesia.