Ini Tanda Mental Remaja Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Jangan Sepelekan!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang remaja perempuan asal Kendari, Sulawesi Tenggara, belum lama ini dikabarkan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Tekanan yang begitu besar dari ibu kandung menjadi dugaan penyebabnya.
Apa yang dialami remaja putri ini sudah seharusnya jadi 'warning' bagi kita semua, terkhusus para orang tua yang memiliki anak remaja. Ya, mengenali apakah mereka sedang mengalami masalah kesehatan mental perlu dipelajari.
Menurut Psikolog Remaja Karina Istifarisny, ada ciri-ciri ketika remaja sedang mengalami masalah mental. Apa tanda kesehatan mental remaja sedang tidak baik-baik saja? Berikut penjelasan Karina.
"Perilaku yang menjadi 'warning' salah satunya yaitu ketika ada perubahan yang signifikan pada anak remaja," kata Karina saat dihubungi MNC Portal, Senin (20/11/2023).
"Misal, yang tadinya insomnia tiba-tiba jadi tidur terus atau sebaliknya yang biasanya banyak dan mudah tidur, jadi susah tidur," jelasnya.
Selain itu, tanda lain yang perlu jadi perhatian para orang tua terhadap anak remajanya adalah ketika si anak dulunya banyak makan, tiba-tiba jadi sedikit banget makannya, atau sebaliknya.
"Bisa juga yang sebelumnya rajin dan semangat sekolah, tiba-tiba jadi nggak mau sekolah," ungkapnya.
Kalau anak remaja sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, apa yang harus dilakukan orang tua?
Menurut Karina, dekati anak remaja itu dan tanya ke dia apa yang sedang dirasakan. Kalau tidak mendapat jawaban, ngobrol ringan sangat disarankan.
"Tanya saja tentang kesehariannya. Apakah ada yang mengganggu, sambil kasih kata-kata penutup seperti 'kalau ada apa-apa, bisa cerita ke ibu atau bapak, ya. Sebisa mungkin ibu atau bapak beri yang terbaik buat kamu dan masa depan kamu. Jangan khawatir sendirian'," kata Karina.
Kalaupun memang si anak remaja sedang menghadapi suatu masalah, orang tua disarankan tetap tenang dan jangan panik.
"Hubungi ahli terkait atau pihak yang lebih berwenang jika dirasa perlu," saran Karina.
Langkah tersebut, sambungnya, perlu didiskusikan dengan anak remaja, karena bagaimana pun, langkah yang dilakukan setelahnya akan memengaruhi kehidupan si anak remaja.
"Kecuali jika permasalahannya menyangkut keselamatan nyawa. Tidak perlu pakai diskusi tidak apa-apa," tambah Karina.
Jadi, sebagai orang tua sudah sepatutnya untuk lebih aware dan peka pada kondisi anak remaja Anda. Perubahan kecil yang terjadi pada anak remaja jangan pernah disepelekan.
Apa yang dialami remaja putri ini sudah seharusnya jadi 'warning' bagi kita semua, terkhusus para orang tua yang memiliki anak remaja. Ya, mengenali apakah mereka sedang mengalami masalah kesehatan mental perlu dipelajari.
Menurut Psikolog Remaja Karina Istifarisny, ada ciri-ciri ketika remaja sedang mengalami masalah mental. Apa tanda kesehatan mental remaja sedang tidak baik-baik saja? Berikut penjelasan Karina.
Baca Juga
"Perilaku yang menjadi 'warning' salah satunya yaitu ketika ada perubahan yang signifikan pada anak remaja," kata Karina saat dihubungi MNC Portal, Senin (20/11/2023).
"Misal, yang tadinya insomnia tiba-tiba jadi tidur terus atau sebaliknya yang biasanya banyak dan mudah tidur, jadi susah tidur," jelasnya.
Selain itu, tanda lain yang perlu jadi perhatian para orang tua terhadap anak remajanya adalah ketika si anak dulunya banyak makan, tiba-tiba jadi sedikit banget makannya, atau sebaliknya.
"Bisa juga yang sebelumnya rajin dan semangat sekolah, tiba-tiba jadi nggak mau sekolah," ungkapnya.
Kalau anak remaja sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, apa yang harus dilakukan orang tua?
Menurut Karina, dekati anak remaja itu dan tanya ke dia apa yang sedang dirasakan. Kalau tidak mendapat jawaban, ngobrol ringan sangat disarankan.
"Tanya saja tentang kesehariannya. Apakah ada yang mengganggu, sambil kasih kata-kata penutup seperti 'kalau ada apa-apa, bisa cerita ke ibu atau bapak, ya. Sebisa mungkin ibu atau bapak beri yang terbaik buat kamu dan masa depan kamu. Jangan khawatir sendirian'," kata Karina.
Kalaupun memang si anak remaja sedang menghadapi suatu masalah, orang tua disarankan tetap tenang dan jangan panik.
"Hubungi ahli terkait atau pihak yang lebih berwenang jika dirasa perlu," saran Karina.
Langkah tersebut, sambungnya, perlu didiskusikan dengan anak remaja, karena bagaimana pun, langkah yang dilakukan setelahnya akan memengaruhi kehidupan si anak remaja.
"Kecuali jika permasalahannya menyangkut keselamatan nyawa. Tidak perlu pakai diskusi tidak apa-apa," tambah Karina.
Jadi, sebagai orang tua sudah sepatutnya untuk lebih aware dan peka pada kondisi anak remaja Anda. Perubahan kecil yang terjadi pada anak remaja jangan pernah disepelekan.
(tsa)