China Diserang Wabah Pneumonia Misterius, Ini Gejala dan Pencegahannya
loading...
A
A
A
Di sisi lain, WHO menyarankan beberapa hal untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan ini dan sebagai bentuk pencegahan. Berikut di antaranya.
1. Vaksinasi tepat waktu
2. Jaga jarak dari orang yang sakit
3. Berlatih isolasi mandiri saat sakit
4. Jalani tes yang diperlukan dan bantuan medis tepat waktu
5. Pakai masker di tempat umum
6. Cuci tangan secara teratur
Sementara itu, pasien yang terkena pneumonia misterius biasanya menunjukkan gangguan pernapasan parah, sehingga memerlukan perhatian medis segera. Laporan awal menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin sangat menular, sehingga berkontribusi terhadap penyebaran cepatnya di komunitas yang terkena dampak.
“Wabah pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di China. Kasus awal menunjukkan gejala pernapasan yang umum, seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Namun, tingkat keparahan dan perkembangannya yang cepat penyakit ini telah menarik perhatian, sehingga mendorong tanggapan mendesak dari pejabat kesehatan dan peneliti,” ujar Konsultan Penyakit Menular Institut Penelitian Fortis Memorial, Gurugram Dr. Neha Rastogi Panda.
1. Vaksinasi tepat waktu
2. Jaga jarak dari orang yang sakit
3. Berlatih isolasi mandiri saat sakit
4. Jalani tes yang diperlukan dan bantuan medis tepat waktu
5. Pakai masker di tempat umum
6. Cuci tangan secara teratur
Sementara itu, pasien yang terkena pneumonia misterius biasanya menunjukkan gangguan pernapasan parah, sehingga memerlukan perhatian medis segera. Laporan awal menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin sangat menular, sehingga berkontribusi terhadap penyebaran cepatnya di komunitas yang terkena dampak.
“Wabah pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di China. Kasus awal menunjukkan gejala pernapasan yang umum, seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Namun, tingkat keparahan dan perkembangannya yang cepat penyakit ini telah menarik perhatian, sehingga mendorong tanggapan mendesak dari pejabat kesehatan dan peneliti,” ujar Konsultan Penyakit Menular Institut Penelitian Fortis Memorial, Gurugram Dr. Neha Rastogi Panda.
(dra)