Beyonce Dikecam soal Rencana Film Renaissance Diputar di Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beyonce dikecam para penggemar pro-Palestina saat Renaissance: A Film yang mendokumentasikan pembuatan album miliknya pada 2022 dan tur dunia itu akan ditayangkan di bioskop-bioskop Israel.
Penggemar pro-Palestina menggunakan media sosial untuk mengecam Beyonce, mengkritiknya karena memperjuangkan isu-isu, seperti hak-hak sipil dan pemberdayaan perempuan, tetapi tidak mengambil sikap dalam konflik Israel-Hamas.
"Dia bukan penyelamat siapa pun. Hanya kapitalis lain yang tidak peduli dengan Palestina," tulis netizen di X, jejaring sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Pembebasan kulit hitam bersinggungan dengan pembebasan Palestina,” tulis netizen.
Taylor Swift yang memutar film Eras Tour di Israel juga menimbulkan kegemparan karena didistribusikan oleh jaringan bioskop AMC. Merek tersebut telah bermitra dengan bioskop lokal untuk menayangkan film tersebut ke negara-negara di seluruh dunia, termasuk Israel.
Pengguna lain membela Beyonce dan mengkritik orang-orang yang menganggap selebriti memiliki standar pahlawan super.
"Jika Beyonce bukan penyelamat siapa pun, mengapa dia diharapkan berbicara tentang Palestina?" tulis netizen.
“Sulit untuk menerima bahwa seorang penyanyi harus menanggung beban politik global, memberikan solusi seolah-olah dia adalah PBB,” tulis netizen.
"Faktor besarnya adalah AMC yang mendistribusikan film tersebut, bukan Beyonce sendiri," tulis netizen.
Penggemar pro-Palestina menggunakan media sosial untuk mengecam Beyonce, mengkritiknya karena memperjuangkan isu-isu, seperti hak-hak sipil dan pemberdayaan perempuan, tetapi tidak mengambil sikap dalam konflik Israel-Hamas.
"Dia bukan penyelamat siapa pun. Hanya kapitalis lain yang tidak peduli dengan Palestina," tulis netizen di X, jejaring sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Pembebasan kulit hitam bersinggungan dengan pembebasan Palestina,” tulis netizen.
Taylor Swift yang memutar film Eras Tour di Israel juga menimbulkan kegemparan karena didistribusikan oleh jaringan bioskop AMC. Merek tersebut telah bermitra dengan bioskop lokal untuk menayangkan film tersebut ke negara-negara di seluruh dunia, termasuk Israel.
Pengguna lain membela Beyonce dan mengkritik orang-orang yang menganggap selebriti memiliki standar pahlawan super.
"Jika Beyonce bukan penyelamat siapa pun, mengapa dia diharapkan berbicara tentang Palestina?" tulis netizen.
“Sulit untuk menerima bahwa seorang penyanyi harus menanggung beban politik global, memberikan solusi seolah-olah dia adalah PBB,” tulis netizen.
"Faktor besarnya adalah AMC yang mendistribusikan film tersebut, bukan Beyonce sendiri," tulis netizen.