Apakah Terapi UKR Tepat untuk Osteoartritis Lutut yang Tak Sembuh dengan Obat?

Senin, 04 Desember 2023 - 04:00 WIB
loading...
Apakah Terapi UKR Tepat...
Pasien osteoartritis lutut biasanya mengandalkan obat pereda nyeri untuk mengatasi gejala. Pada beberapa kasus, penderita mendapat suntikan langsung ke lutut. Foto/Mummad Sukardi
A A A
JAKARTA - Pasien osteoartritis lutut biasanya mengandalkan obat pereda nyeri untuk mengatasi gejala yang muncul. Pada beberapa kasus, penderita juga mendapat suntikan langsung ke lutut dengan tujuan sama.

Tapi, apa jadinya kalau obat baik telan maupun suntik tidak lagi mampu mengatasi gejala osteoartritis lutut? Apakah masih ada jalan keluar dari masalah kesehatan ini?

Konsultan Orthopaedic, Hip & Knee Surgeon ALTY Orthopaedic Hospital Kuala Lumpur, Malaysia, Prof Azhar M. Merican, menjelaskan bahwa pasien osteoartritis lutut yang tidak lagi mempan dengan obat masih punya peluang untuk tetap mandiri dengan operasi UKR atau penggantian lutut unicondylar.

Bahkan, operasi tersebut diklaim dapat 'membebaskan' pasien dari obat-obatan yang selama ini dikonsumsi untuk mengatasi gejala osteoartritis lutut, salah satunya nyeri di lutut.



"Kebanyakan pasien yang menjalani operasi UKR tidak lagi butuh obat-obatan pereda nyeri setelahnya," jelasnya saat ditemui langsung MNC Portal di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Desember 2023.

Walau, sangat disarankan bagi pasien agar pasca-operasi beradaptasi dengan beberapa perubahan. Misalnya, rutin olahraga seperti 'walking in the water' yang cukup aman bagi mereka.

Selain itu, mempertahankan kadar vitamin D pada tubuh. Sebab, kecukupan vitamin D akan membantu menjaga kesehatan tulang, bahkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Prof Azhar menjelaskan, operasi penggantian lutut sebagian dikerjakan dengan permukaan tulang pada salah satu kompartemen sendi lutut diangkat dan diganti dengan implan.



Pasien dengan osteoartritis lutut itu mengalami yang namanya degenerasi tulang rawan tapi hanya pada satu bagian atau kompartemen lutut.

"Jadi, dalam pelaksanaanya UKR ini mengangkat tulang rawan dan tulang yang rusak di area yang sakit sambil menjaga ligamen yang membantu menopang sendi lutut," kata Prof Azhar.

Implan dipakai sebagai penopang. Dalam dunia medis, implan tersebut disebut dengan 'prostesis' yang tujuannya menggantikan area lutut yang rusak dan membiarkan kompartemen lainnya tetap utuh.

Operasi dikerjakan dengan minimal invasif yang artinya luka sobekan operasi sangat kecil. Ini membantu pasien dapat pulih lebih cepat dan minim risiko penyakit lanjutan atau komplikasi.



"Sayatan kecil dilakukan untuk mengakses bagian lutut yang sakit. Kemudian, dokter dengan lembut akan menggerakkan struktur pendukung lutut dan menghilangkan tulang rawan dan jaringan tulang yang rusak dari permukaan tibia dan tulang paha di area rematik," ujar Prof Azhar.

"Nah, permukaan itu untuk memasukkan komponen prosthesis (implan) yang ukurannya khusus untuk setiap sendi pasien," tambahnya.

Setelah itu, semua struktur dan jaringan di sekitarnya dikembalikan ke posisi anatominya dan sayatan pun ditutup. "Operasi dikerjakan oleh dokter langsung tanpa bantuan robot," terangnya.

Perlu diketahui, pada beberapa kasus implan yang sudah ditempatkan di area yang bermasalah akan dicek ulang sekitar 20 tahun kemudian. Selama itu, pasien sebagian besar tidak mengeluhkan masalah berarti, sehingga mereka dapat lebih mandiri dan tubuhnya bisa berfungsi lebih optimal.

"Yang pada akhirnya, kualitas hidup pasien lebih baik," tambah Prof Azhar.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2676 seconds (0.1#10.140)